33🧚🏻‍♀️

562 62 1
                                    


"Kau sudah menemukannya Baby?" Suara berat dari pintu masuk Hotel berbintang 5 itu terdengar Sexy, gadis yang saat ini hanya menggunakan lingerie berwarna Hitam transparan dengan satu benang di masing masing bahunya mendekat, setelah pintu secara otomatis tertutup karna dorongan dari tangan sang Namja.

"Kau tentu tau, kehebatanku Hm~" Ujarnya dengan tangan mengalun di leher sang Namja.

"Kau memang selalu bisa di andalkan" ujarnya pelan di depan mata gadis yang saat ini memajukan bibirnya, tangan sang Namja melingkar pada pinggang sang Yeoja, menariknya untuk mendekat meremas pingganya pelan membuat sang Yeoja tersenyum kecil.

Lumatan lumatan halus di area bibir masing masing yang saling mendominasi satu sama lain, kaki sang Namja berjalan maju membuat sang Yeoja harus berjalan mundur detik kemudian sang Namja mengangkat kaki sang Yeoja untuk mengalungkannya pada tubuhnya, Sang Yeoja tersenyum di sela sela ciuman yang semakin panas, Remasan Remasan yang Namja berrikan di Area belakang tubuhnya membuat sang Yeoja semakin Gila.

Bruk

Tubuh sang Yeoja berhasil mendarat di kasur King Size berwarna putih khas Hotel.

Sang Namja melepaskan Jas dan Dasinya, Sang Yeoja terkekeh.
"Sebenarnya untuk apa kau menerbangkan Pelayan itu ke sini? Sampai harus di jaga ketat Hm~" Tangan sang Yeoja menarik leher sang Namja mengecup bibir sekilas.

"Aku harus melindungi sahabatku" ujarnya yang kemudian membuang kemeja putih polosnya menampilkan Badan kekar berotot yang sangat Sexy itu.

Kulit yang tidak terlalu gelap dan tidak putih juga, wajah kharismatik yang membuat jutaan Yeoja dengan ikhlas memberikan selangkangannya hanya dengan melihat senyumnya itu.

Dan jangan lupakan, Mata tajamnya yang siap menerkam kapan saja.

"Aku sudah menyuruh 10 orang untuk menjaganya, salah satunya orang kepercayaanku.. Kai~" Sang Namja bergumam "Kau tidak merindukanku?" ucapnya maja mengelus perut Sixspack yang ada di depan matanya "Kau harus memberiku hadiah atas kerja kerasku bukan?"

Kai tersenyum miring setelahnya mendorong sang Yeoja untuk berbaring kembali.

Cafe🍹

"Aku turut menyesal atas beritamu, jangan sedih.. Kau harus membalasnya" ujar gadis dengan julukan Ice Princess - tunangan Kim Joon Myeon atau di kenal dengan Suho.

"aku terlalu tergantung pada kalian" raut wajah Lisa menyesal - Irene menggeleng, gadis bermarga Bae itu menggulurkan tangannya, memberi kekuatan.

"aku sudah menganggapmu saudara, kau juga pernah membantuku, tolong jangan katakan hal seperti itu lagi" ujar Irene, Lisa tersenyum dan membuat Irene juga tersenyum.

"Aku dengar Lay dan Kai sedang menguak ini, aku meminta Suho mencabut kerja samanya dengan GG Ent karna aku merasa kesal" Lisa terkekeh mendengarnya "maaf karna baru mengetahui Luka lamamu, aku cukup terkejut sekaligus merasa sangat kesal dengan ulah Model dadakan itu"

"Aku benar benar kesal mihat wajahnya, bahkan gambarnya di depan LED Mall dan umbul umbul, Majalah, ya Tuhan.. Aku sangat sesak nafas karna kesal, sangat kesal" ujar gadis bermarga Bae itu lagi.

"Kau tidak meminta Suho membeli Mall itu kan?"

"Aku ingin, sangat ingin" ujarnya mengangguk dengan kesungguhan "hanya saja Suho akan mengomeliku, membeli hal yang tidak penting" kekehnya.

"kau dengar, Oh Sehun pernah tidur dengan Jenni Kim"
"Oh Tuhan, kasihan sekali Jenni Kim, bukankah Oh Sehun sudah bertunangan?"
"Benar, kabarnya dengan kekuarga Kim"
"Pasti sangat sulit menjadi tunangannya"
"Yang benar saja! Jenni Kim di sini yang jadi korban!"

Byur

Kedua gadis remaja itu syok melihat air mineral membahasi rambut hingga sampai ke wajah dan seragam sekolahnya.

"Aku tau sekolah kalian, kenapa anak sekolah jaman sekarang suka sekali bergosip?" pengunjung saling melirik dan menunjuk kearah bangku dua gadis remaja yang sedang menjadi tontonan.

"Ya! Apa ya-

Plak!

Satu tamparan mendapat pada pipi Gadis yang berteriak pada Irene, gasis cantik itu mendrong gadis remaja itu agar duduk.

"Ternyata mulutmu juga sangat sangat seperti sampah, jika kau bicara lagi akan aku beli mulut sampahmu itu!" Teriak Irene "Jangan bergosip sesuatu yang tidak kau mengerti bocah! cukup belajar saja tidak perlu menjadi gadis menyebalkan yang terlalu banyak omong!"

Hingga sampai sang manager Cafe datang dan meminta maaf atas keributan itu, "Kirim tagihannya ke kantorku, aku akan mengirimi biaya ganti rugi" ujarnya setelah membanting gelas yang ada di tangan kirinya dan memberikan kartu nama berwarna dengan poly berwarna emas.

Sang manager langsung menutup mulutnya dan membungkuk berkali kali.

"Aku tidak percaya, Cafe sebagus ini di kunjungi oleh sampah remaja yang mengurusi urusan orang" Keluh Irene yang meraih tas Hermes berwarna Putih di atas kursinya.

"Kau terlalu keras pada anak remaja, Rene" Lisa mengeluarkan 3 lembar uang dengan pecahan 100 Won.

"Aku saja" Irene menaruh 3 lembar uang yang sama di atas meja.

Lisa mengambil 6 lembar uang di atas meja memberikan pada manager Cafe "ini untuk ganti rugi dan membayar makanan anak anak itu, maafkan temanku" sang manager mangangguk anggukan kelaka, melihat penampilah dari dua Yeoja luar biasa itu sangatlah tidak bisa di percaya.

Dua mobil yang terparkir di depan Cafe menjadi pendukung jika Kedua Yeoja yang ada di depannya itu orang berpengaruh tentunya.

Irene meraih ponsel mahal miliknya "ambil mobilku sekarang di Cafe biasa" setelahnya gadis itu mematikan panggilannya.

"aku ingin berkunjung ke kantor megahmu" ujarnya dengan senyum mengembang, Lisa hanya terkekeh dan mengangguk, meraih konci mobilnya dan keluar dari Cafe.

"Kalian baik baik saja?" sang manager dan salah satu pelayan memberikan handuk kepada dua gadis remaja yang Irene siram tadi.

"apa tadi bidadadi??? Cantik sekali?!!!" Teriaknya

"Heish... Omo! Gadis di sebelahnya" ia membuka SNS "dia tunangan Oh Sehun! Gadis yang memberikan uang bangak itu Putri pemimpin Kim!" pekiknya tidak percaya.

Sang manager juga ikut syok mihatnya, panatas saja, dua gadis itu selalu memakai mobil dan barang barang jutaan Won ketika berkunjung, Tips yang ia berikanpun tidak sedikit.

"BMW i8 ini keluaran terbaru bukan? oahh.. Kau membelinya?" Irene mengamati setiap inci mobil di depannya, sebelum ia Lisa membuka pintu otomatis dari koncinya "Mobil mahal memang tidak merepotkan" tuturnya membuat Lisa terkekeh karna ucapan Irene.

"bagaimana kabar pria brengsek itu?" kali ini Irene mencoba bertanya sebenarnya ia merasa was was mempertanyakan namja itu.

"entahlah, dia selalu melakukannya dan berujung menyesal" jawabnya, matanya masih fokus kedepan -  menyurusi jalanan raya.

Irene mengangguk mengerti, ini memang sulit - fikirnya.

"tapi aku percaya, kalian pasti bisa melewati masalah ini" Lisa mirik kearah Irene dan tersenyum.


🌼𝐿𝑜𝓋𝑒 𝒴𝑜𝓊 𝐵𝒶𝑒🌼Where stories live. Discover now