35🧚🏻‍♀️

600 65 14
                                    


"Akh! pelan pelan Lisa!" Kai meringis sambil melihat Lisa yang tengah mengobati lukanya.

"ini sudah pelan" tuturnya merasa gemas dengan namja yang ada di depannya ini.

"Minum ini" Irene memberikan segelas air putih kepada Kai.

"Thanks" Jawabnya meraih gelas "Lisa!" Teriaknya kembali meringis karna Lisa menekan lukanya. Lisa tertawa kecil membuat Irene ikut tertawa.

"Preman mana yang memukulimu? Apa bayarannya jauh lebih mahal dari Asistenku? makanya dia berani memukulimu?" tanyanya - dengan nada sedikit mengejek.

"Aku melakukan misi rahasia, dan yeoja di larang tau Akh! Lisa kenapa kau menekan lukanya lagi?!"

"Kau bilang tidak sakit tadi"

"tadi kapan? Aku tidak bilang seperti itu"

"mungkinkah aku salah dengar?" jawab Lisa acuh setelahnya berjalan menaruh kotak P3K kembali keasal semula.

Irene terkekeh "Kau sangat menyukainya?" Irene melirik Lisa - Kai hanya diam tidak mau jawab.

"Player tetaplah Player, kau fikir kau akan berubah sekalipun Lisa menerimamu" ejeknya.

"Aku akan berubah!" ujarnya menatap Irene dengan keseriusan duakali lipat saat ia bertempur tadi.

Irene terkekeh "Lanjutkan saja usahamu, sepertinya ini saat yang bagus untuk jadi penghianat" ujarnya menatap Kai dengan keseriusan yang tidak bisa di baca.

Kai menghela nafas "ini, istiraharlah" Lisa memberikan bantal ke Kai, supaya Kai bisa tidur di sofa untuk tiga orang itu dengan nyaman.

"Thanks" Kai meraih bantalnya "Kepalaku sangat pening, akan kubalas mereka" ujarnya kesal, mengingat kejadian tadi.

"kau menolong Jenni tadi?" tanya Lisa yang melihat pesan masuk tertuliskan "Jenni Kim" dari ponsel Kai.

Kai mengangguk tidak peduli dengan pesan Jenni, masa bodo. Wajahnya masih terasa sakit walaupun sudah di obati.

"Bukankah kau sudah berhasil membawanya tidur di ranjang?" tanya Irene tanpa basa basi dan ketidak sopanan.

"benarkah? Kau melakukannya?" Kini Lisa antusias melihat kearah Kai, bertanya.

"Kau banyak bicara Irene, aku lebih suka kau membisu seperti biasa" Kesal Kai, sebenarnya Irene mendukungnya atau mau menjatuhkannya sih!

Irene terkekeh "Jawab saja pertanyaan Lisa" Tantangnya semakin penasaran dengan kejujuran Kai.

"Dia mengajakku bertemu di salah satu Hotel, apa aku boleh tidur dengannya?" Lisa menatap Kai, kenapa Kai meminta Izin padanya? Bukankah manusia ini memang selalu  tidur dengan yeoja manapun sesuka hati?

"kenapa bertanya adaku?" Heran Lisa menaikan sebelah alisnya menatap Kai. "bukankah kau memang selalu melakukan dengan yeoja?" herannya lagi.

"Aku lapar, apa ada makanan?" Kai tidak menjawab, Lisa tidak peka sedangkan Irene meraih ponselnya.

📞"Bawakan makanan ke Apartment Lisa, ada orang kelaparan di sini.. Jangan lama"

🌼𝐿𝑜𝓋𝑒 𝒴𝑜𝓊 𝐵𝒶𝑒🌼Where stories live. Discover now