37🧚🏻‍♀️

635 71 20
                                    


Minhyun tersenyum kearah yeoja yang saat ini menatapnya datar - untuk apa namja ini ke sini? Heranya.

Irene mendekat "kau siapa?" tanpa basa basi yeoja itu bertanya "ini rumah sahabatku, kau menghalangi jalan" lanjutnya.

"Lisa" Irene terkejut dengan nama yang namja itu panggil - Irene langsung berbalik melihat kearah sahabatnya "Lama tidak bertemu" senyuman masih mengembang di wajah tampannya.

Kai melirik Lisa, wajah Lisa masih datar, tidak bisa di tebak "kau mengenalnya?" bisiknya.

"ada perlu apa?" Kai tidak mendapat jawaban, Lisa terlalu tidak percaya jika namja ini betada di depan rumahnya.

"ayo masuk, tidak baik mengobrol di luar" saran Irene membuka apartment Lisa, Minhyun mengikuti tiga orang lainnya, masuk kedalam unit apartment mantan gadisnya itu.

"Katakan" tanya Lisa kembali, Irene dan Kai saling melirik.

"Kau masih sama seperti dulu" tuturnya tertawa kecil "aku sudah pernah mengatakan bukan, jika namja itu tidak baik" ujarnya.

Kai dan Irene tau siapa orang yang namja ini fikirkan.

"itu bukan urusanmu" ketusnya, tatapannya masih setajam tadi.

"Kau memutuskanku saat aku berselingkuh" Minhyun menatap Lisa "tapi apa yang kau lakukan saat Sehun berselingkuh? Ini tidak adil Lalisa" suara Minyun menuntut.

Kai dan Irene sekarang tau, Minhyun adalah Mantan Lisa.

'jadi dia orangnya' fikir Irene dan Kai secara bersamaan.

"tidak adil? Siapa kau? Kau fikir kau keluargaku" sinis Lisa "ini urusanku, jangan ikut campur" kesal Lisa.

Minhyun masih tersenyum menanggapi ucapan sinis Lisa "Kau harus adil, Lice" Lisa menggeram kesal dengan omongan Minhyun

"Jika kau tidak ada keperluan lagi, silahkan pergi" Kai berdiri "Lisa tidak sedang ingin bertemu denganmu, Bro" tuturnya.

Minhyun tersenyum miris "aku akan datang lagi" tidak ada jawaban, namja itu hanya berdiri dan meninggalkan tiga orang yang yang terlihat sangat membencinya itu.

**

Rose
Lisa, aku akan ke apartmenmu
sungguh aku akan kesana
dan memukul Minhyun
aku dengar namja sialan itu ke apartmenmu
dasar bajingan brengsek! enak saja dia datang sesukanya
oh ya apa Irene ada di sana?
aku akan membawa banyak makanan untuk kalian
tunggu aku

**

Lisa menghela nafas, Rose selalu seenaknya seperti itu "Kau lelah?" sebuah Jus dingin mendarat di pipi Lisa - Irene tersenyum "Minumlah"

Lisa mengangguk dan mengucapkan terimakasih "Rose?" Irene melirik ponsel Lisa, Lisa mengangguk "dia memang selalu seenaknya" kekehnya.

"di mana Kai?" Irene tersadar jika si manusia hitam manis itu tak ada di ruang tengah.

"membeli Beer" jawab Lisa seadanya "dia akan mual jika sehari tidak meminum Beer" ujarnya membuat Irene tertawa kecil "mau mendengarkan ceritaku dengan namja tadi?" Irene menatap Lisa khawatir "tidak apa apa, aku bisa menceritakannya" senyum Lisa mengembang - Irene mengangguk.

"Kami menjalin hubungan hampir 3 tahun lamanya, dia kekasih pertamaku dan Kang Mi Na sahabat baikku" Lisa memberikan jeda matanya menerawang televisi yang menyala itu "aku membiarkannya kuliah di luar negeri bersama sahabatku, aku tau itu sangat beresiko tapi karna aku percaya dengan mereka.. aku membiarkannya" Lisa tersenyum miris "aku tau Mi Na menyukai kekasihku, aku fikir Minhyun mencintaiku dia tak akan tergoda pada yeoja lain" Irene semakin mengerti tentang kesakitan Lisa "mereka berdua menghianatiku, dan Jenni Kim membantu mendalangi semuanya" Irene menatap Lisa mulutnya mengaganga tidak percaya dengan obrolan ini "jika kau bertanya sebenci apa aku dengan Jenni Kim, aku sangat membencinya sangat.. dari dulu ia melukaiku dan sampai sekarangpun ia masih mencoba bermain main denganku miris bukan?"

Irene memeluk Lisa "tidak apa apa, ada aku, Rose dan Mina jangan khawatir kau tidak sendiri" Irene mencoba tidak menangis tapi yeoja dingin itu sudah meneteskan air matanya - sungguh begitu jeman Jenni Kim bagi kehidupan Lalisa Kim itu.

"Aku fikir saat memutuskan tali itu , akan membuatku baik baik saja" Lisa mulai menangis mengingat kebodohannya "tapi aku malah membiarkan dia semakin leluasa melukaiku"

"Aku juga tau Sehun melakukannya bukan hanya dengan Na Eun dan Jenni" Irene melepaskan pelukan-nya merasa kaget dengan ucapan Lisa "Aku tau semuanya Rene" Lisa tersenyum miris "hanya saja aku masih belum yakin jika tidak dengan Sehun aku akan bahagia" tangis Lisa pecah, Irene memeluknya - di depan pintu namja dengan tinggi 182cm itu mendengar semuanya.

ternyata Lisa mengalami hal mengerikan di masa lalu dan mirisnya ia tahu tentang kebrengsekan sahabatnya - Kai benar benar tak habis fikir dengan hati milik gadis Kim itu, benar benar besar kekuatan hatinya - ia pasti sudah memendam lukanya begitu sangat dalam.

Kai melangkah mendekat kearah dua yeoja yang saling berpelukan itu - "ayo balas mereka" suaranya parau ada beberapa luka yang juga ikut menancap dalam ulu hatinya - Lisa dan Irene melepas pelukannya menatap Kai yang saat ini terduduk di antara dua yeoja itu "ayo balas mereke" tangan Kai terulur "kau bisa melepaskannya jika itu berat berbagilah denganku Lisa, kau tidak sendiri" Irene menatap Kai tidak percaya, sedangkan Lisa masih terdiam "beri aku kepercayaan sekali, cukup sekali aku tidak akan pernah mengecewakanmu barang sedikitpun" pintanya dengan keyakinan yang dua kali lipat dari sebelumnya.

"K--ka" belum Lisa menjawab Kai mengangguk anggukan kepala ia merogoh dompet miliknya wajahnya tersenyum memperlihatkan wajah yeoja yang sedang memakai pakaian sekolah menengah atas - tersenyum cantik - sangat cantik. Lisa dan Irene menutup mulutnya. (itu foto Lisa)

"aku mencintai gadis ini sejak dahulu, entahlah mungkin aku bodoh.. hanya saja, aku sengaja mengikuti kemanapun kau pergi untuk memastikan kau baik baik saja" Kai tersenyum "sejauh ini aku memang belum bisa terlalu kau andalkan secara totalitas, tapi jika kau memberiku kesempatan aku akan melakukan sebisaku pegang tanganku kita berjalan bersama melalui masa sulitmu Lisa" ujarnya sangat tulus.


Sehun menatap pecahan kaca dari bingkai yang terpajang cantik di dalam apartmentnya - itu foto Lisa dan dirinya saat melangsungkan pertunangan, Lisa sangat cantik di situ dengan berbalut gaun berwarna peach dengan hiasan make up yang tidak terlalu tebal, jangan lupakan senyuman yang mengembang dari wajah ayunya.

"Ada apa ini?" ia menatap heran pada pecahan kaca yang ada di bawahnya - tidak ada angin ataupun gempa kenapa bingkai foto yang terpasang kokoh itu bisa pecah? ia mengabaikan pecahan kaca, tangannya menyambar topi dan konci mobil setelahnya ia meinggalkan rumahnya - rasa khawatir yang ia rasakan melebihi apapun kali ini - ia khawatir Lisa akan menyerah dan meninggalkannya.

bagaimana jika Lisa menyerah? bagaimana jika Lisa meninggalkannya? Bagaimana jika ia hidup tanpa Lisa?

semua fikirannya berkecambuk, jantungnya menggebu gebu merasa was was dengan fikirannya - "Tidak tidak, ia tidak akan meningalkanku" yakinnya mengucapkan kalimat itu bertubi tubi - Sehun yakin Lisa akan selalu ada untuknya.

Makin galau kan lu pada..
Apa lagi gue..
Wakakakakka
🌼alvoii🌼

🌼𝐿𝑜𝓋𝑒 𝒴𝑜𝓊 𝐵𝒶𝑒🌼Where stories live. Discover now