7- This happiness

687 118 566
                                    

Lampu-lampu di bioskop telah menyala kembali, mengisi ruangan dengan sinarnya. Menghilangkan temaram yang beberapa saat lalu muncul di depan layar. Lantas disusul helaan napas lega dan juga tepuk tangan pun gelak tawa yang mendadak hadir. Dan derap langkah kaki yang mulai menguar mengisi rungu. Taehyung dan Hyerim masih stagnan pada posisi mereka, terduduk satu sama lain dan memandang layar sambil sesekali menggelengkan kepalanya heran.

Pribadi itu pun menoleh, menemukan raut wajah wanita disampingnya yang tak pernah berhenti mengulum senyumnya sedari tadi. Sesenang itukah? Bibir yang sedikit dihiasi kumis tipis itupun secara tak sadar ikut menyunggingkan bentangan gigi menjadi senyum kotak yang candu.

"Ending yang sangat tidak terduga, ya?" Ucap Taehyung sambil memiringkan tubuhnya, memandang Hyerim lantas mengambil colà di ujung kiri kursi dan menyedotnya hingga hampir habis. Tangannya kanannya masih setia menggenggam lembut jemari Hyerim, menghilangkan kecanggungan walaupun sebenarnya malah membuat debarnya semakin menggila.

"Iya, memang tidak." Hyerim sedikit menoleh dan menatap Taehyung sejenak, kemudian merapikan surainya yang sedikit berantakan. Melihat jemarinya yang masih digenggam Taehyung membuatnya tersenyum simpul, namun lebih ke tersipu. Entah karena menyukainya atau terlalu malu untuk mengakui bahwa perlakuan Taehyung kelewat manis untuknya.

" Ayo pergi." Taehyung telah bangkit dari duduknya, pria itupun telah berdiri dan mengambil ponselnya di saku celana. Setelah itu berjalan duluan, dengan Hyerim dibelakangnya. Menelisik ruangan teater yang semakin sepi, hanya ada dua makhluk unik itu saja.

"Astaga Hyerim," Taehyung menoleh ke kanan dan kiri namun tak menemukan sosok Hyerim di sampingnya. Sedikit panik bagaimana wanita itu tiba-tiba menghilang setelah perpotongan ruangan teater yang gelap. Lantas menoleh ke belakang dan menghela napasnya singkat. Merasa gemas kala Hyerim berjalan sedikit jauh di belakangnya. Taehyung pun menghampirinya—sedikit berlari. Hyerim yang belum sepenuhnya menormalkan debarnya seakan kembali meremang di serang kehangatan dan juga perlakuan manis seorang Yuhn Taehyung di setiap detik dan menit.

"Kau itu ya, kebiasaan." Taehyung menautkan sebelah tangannya ke dalam saku lantas mengambil jemari Hyerim, menautkan jari tangannya lantas berjalan beriringan sambil sesekali memandangi beberapa toko di pusat perbelanjaan tersebut. Hyerim mengeryitkan dahinya, seakan sudah paham maksud Taehyung pun hanya dapat menghela napas pasrah dan mengikuti kemauan lelaki jangkung disampingnya ini. Sekalipun protes pasti yang mengalah juga dirinya. Tak ingin membuang tenaganya dengan sia-sia, Hyerim memilih menikmati setiap afeksi Taehyung berikan padanya.

"Yuhn, apa minumanmu sudah habis" Hyerim menatap Taehyung, sedikit mendongak karna pria itu lebih tinggi darinya. Terkadang terlihat sedikit malas bagaimana dirinya harus menatap sedikit ke atas, dan memirsa bagaimana leher Taehyung terlihat panjang seperti seekor jerapah. Ah, tidak Taehyung itu bukan jerapah. Pria itu akan berubah menjadi beruang musim dingin ketika tidur.

" Mau apa, ingin minum?" Taehyung menghentikan langkahnya lalu memberikan minumannya pada Hyerim. Wanita itu awalnya ragu, namun pada akhirnya menyedotnya hingga habis.

"Yuhn, kita mau kemana setelah ini?" Tanya Hyerim saat keduanya telah masuk ke dalam mobil Taehyung, sebelum memakai seatbelt di sisi kiri Hyerim dekat kaca.

"Aku punya kejutan untukmu." Taehyung menoleh, tersenyum menyergai dengan sedikit memainkan lidahnya kedepan dan alis yang tertaut sebelah. Kejutan ya? Astaga, kenapa Taehyung sangat jahil dan sedikit nakal. Apakah Taehyung baru saja menggodanya dengan memasang tampang seperti tadi? Sungguh, rasanya Hyerim ingin menjitak kepala Taehyung sekarang juga. Tapi Hyerim sedang malas bagaimana nanti Taehyung mengaduh melebih- lebihkan seolah dirinya yang bersalah, dan ia jadikan bahan untuk terus menggodanya—hingga puas.

Remembrance ✔️Where stories live. Discover now