4. Kali kedua

6.7K 1.2K 945
                                    

Baiklah... Mari kita double up😷





Dulu, Rose, Jeffrey, Jennie dan Johnny adalah empat serangkai yang selalu menjadi pusat perhatian seantero SMA Pandoras. Terlebih SMA Pandoras adalah SMA favorit ke-3 di Jakarta karena berisikan murid-murid yang berprestasi.

Mereka memulai hubungan persahabatan semenjak menduduki bangku SMA kelas 11. Keempatnya adalah murid beken di sekolah dan makin terkenal karena mereka tiba-tiba saja menyatu menjadi sebuah geng.

Pertama, Rose terkenal sebagai gadis cantik yang sering menang olimpiade Biologi. Yang membuatnya terkenal adalah setiap hari senin seusai upacara, guru tidak pernah absen menyebut nama Rose untuk memamerkan piala yang ia dapat dari lomba tiap minggunya.

Kedua, Jeffrey, terkenal sebagai bujang yang memiliki fitur wajah tampan berlebihan. Ditambah dengan faktanya bahwa Jeffrey adalah anak dari seorang aktor. Benar, Papi Zoe di jaman sebelum melahirkan Harris adalah seorang aktor terkenal. Namun Papi Zoe memutuskan untuk pensiun ketika Harris lahir agar bisa lebih fokus mengurus anak dan perusahaannya.

Ketiga, Jennie. Di SMA Pandoras siapa sih yang nggak tahu Jennie si tukang labrak adik kelas jika melihat adik kelas lebih cantik darimya? Berasal dari kelas yang terkenal brutal. Murid cowok maupun cewek dari kelasnya sama brutalbya. Yang cewek jarang absen bolak balik BK karena masalah labrak-labrakan. Yang cowok masalah tawuran. Juga Jennie yang terkenal sebagai perusak hubungan orang.

Terakhir, Johnny. Sepertinya dia tidak akan membahas masa-masa SMAnya. Masa SMA Johnny terlalu kelam sehingga membuat dirinya tidak akan pernah membicarakannya lagi. Rose, Jeffrey dan Jennie juga sepakat tidak akan mengungkit masa lalunya.

Bagaimana kalau kita udahan dulu flashbacknya?

Johnny sudah menghabiskan seminggunya bersama Ancha. Mulai dari hanya berbincang-bincang mengenai peran Abigail yang akan di perankan oleh Ancha sampai pekerjaan mereka hingga mendetail. Ancha sedang bersamanya kala itu. Mereka keliling suatu komplek perumahan yang tidak begitu mewah untuk mencari rumah seseorang yang akan mereka kunjungi.

"Kamu seriusan tau rumahnya?" Tanya Ancha yang merasa tidak yakin karena mobil Johnny malah mulai memasuki perkampungan.

"Di GPS sih udah deket." Balas Johnny yang menengadahkan kepalanya untuk melihat lubang-lubang jalanan perkampungan.

Ancha bergidik ngeri ketika mereka melewati lahan pemakaman yang tidak begitu besar. Suara mbak-mbak GPS memberitahu bahwa mereka sudah sampai di tujuan. Johnny dan Ancha turun. Ancha dengan tidak sengaja melompat dari mobil Johnny dan hak heels yang tingginya 5 cm masuk ke dalam becekan tanah. "YAH!" Pekik Ancha.

"Johnny! Heels aku masuk tanah!" Pekik Ancha dengan panik yang enggan bergerak. Johnny berdecak sebal "lagian kenapa pake loncat sih?!"

"Mobil kamu tinggi soalnya!!"

Johnny membuka bagasi mobil dan mengeluarkan sendal swallow hijau putih lalu memberikannya kepada Ancha. Ancha sedikit ragu untuk memakainya. Dia tidak pernah memakai barang yang harganya di bawah 500 ribu jadi dia agak ragu.

"Gamau? Nyeker aja ya?" Ancha menahan tangan Johnny "Iya iya!"

Ancha melepas kakinya dari sepatu heelsnya dan langsung memasukkan kakinya ke sendal swallow. Johnny yang mengambil sepatu Ancha dan di taruhnya di bagasi.

"Yakin ini rumahnya? Lusuh banget. Kamu aja deh yang masuk." Ujar Ancha.

Johnny mendahului Ancha walaupun tetap saja Ancha akan mengekorinya daripada ia di tinggal sendirian di luar. Johnny mengetuk pintu rumah lusuh ini. Bahkan pintunya juga sangat lusuh. Tidak ada jawaban padahal lampunya menyala.

Zodiac mateWhere stories live. Discover now