23. Jangan terlalu jahat

5.7K 1K 878
                                    

Hai😍



Rose udah berkali-kali menolak untuk nggak terlalu jauh semalam. Padahal Jeffrey awalnya cuma minta malam itu biar tidur di kamar Rose. Tapi apa? Jeffrey yang memulai semuanya dan Rose nggak punya tenaga lebih kuat dari tenaga Jeffrey.

Semalam Jeffrey memaksa. Beneran maksa. Dia memang nggak berkata apa pun setiap Rose menolaknya, tetapi tetap melanjutkan kegiatannya tanpa menggubris teguran Rose untuk tidak terlalu jauh. Walaupun tidak berlangsung lama. Sekitar hanya satu jam, dan selesai. Tapi tetap saja, Rose sudah masuk ke dalam hubungan Jeffrey dan Jennie, sebagai selingkuhan.

Rose siap menerima amarah dari Jennie, jika ia tahu. Rose benci akan hal ini. Dia selalu mencoba menghindar untuk tidak terlibat. But see? Jeffrey membuatnya akhirnya telibat.

Tok tok tok

"Rose?"

Rose pun membuka pintu kamarnya. Johnny yang mengetuknya, hanya mengenakan celana pantai dan kemeja warna putih polos yang hanya dijadikan luaran perut kotak-kotanya.

"Kok belom ganti baju? Yang lain udah nunggu. Mau ke pantai kan?" Ajak Johnny.

"Duluan aja, John. Gue nyusul." Balasnya.

Johnny mengangguk mengerti dan meninggalkan Rose.

Rose masih bingung caranya ia menahan raut wajahnya ketika bertemu Jeffrey nanti. Pasti canggung sekali.

Setelah memikirkan banyak hal, akhirnya Rose memberanikan diri untuk menyusul ketiga temannya yang ternyata sedang mencoba meraih ombak.

"Rose!" Panggil Johnny yang sedang melepas kemejanya di pinggir pantai.

Mendengar namanya, Jennie langsung menoleh dan memperhatikan Rose dengan tatapan sedikit berbeda.

"Jeff, mau lomba cari kecebong nggak? Kayak waktu itu." Ledek Rose mengungkit masa lalu bodoh Jeffrey yang langsung menoyor kepala Rose.

Jeffrey pernah bodoh banget beberapa tahun yang lalu ketika mereka ke pantai Anyer. Ngajak nyari kecebong di pantai. Bingung ngga lu?

"Lagian bego banget mana ada kecebong di pantai????" Johnny menyahut dari belakang yang di balas tawaan oleh Rose. Sedangkan Jeffrey hanya memanyunkan bibirnya, "nggak usah sok imut, Jeff, udah om-om."

"Ayo ke tengah!" Ajak Jennie.

"Ah nanti aja. Di pinggir-pinggir dulu." Jeffrey menolak.

"Eh lupa. Jeffrey takut ombak ya? Utututu~" Jennie meledeknya yang dibalas decakan kesal dari Jeffrey. "Nggak tuh, kata siapa aku takut?"

Rose yang di belakang mereka membuang pandangannya tidak enak. Rose hanya tersenyum tipis melihatnya.

Di belakang Rose, ada Johnny yang sedang membereskan kemeja miliknya dan milik Jeffrey, menyadari akan ekspresi Rose yang tidak seperti biasanya.

"Sini, kalo nggak takut." Jennie yang sudah agak jauh dari teman-temannya menantang.

Jeffrey cuma senyum-senyum tapi enggan mengikuti apa kata Jennie. "Sini ah Jeff! Nggak seru banget!"

"Nggak aaaah males nanti baju aku basah..."

"Lahhh kita ke pantai emang buat ngebasahin baju. Udah ayo sini—"

"—Jeffrey punya trauma, Jennie. Jangan dipaksa."

Rose berkata seperti ini agar tidak terjadi apa-apa pada Jeffrey toh.

Jennie? Dia terbungkam. Rasa bersalah muncul dan merasa dirinya yang malah tidak tahu apa-apa soal Jeffrey, tidak seperti Rose. Ditambah rasa benci dengan Rose karena semalam jadi menambah. Jeffrey kehabisan kata-kata ketika ia melihat ekspresi Jennie yang langsung berubah.

Zodiac mateWhere stories live. Discover now