25. Telat

5.6K 1K 1.1K
                                    

"Jennie?"

Pandangan Jennie menurun, ia tampak menetralkan nafasnya. Rose bisa melihat bahwa tangan Jennie mengepal. Sesuatu tidak beres, dan Rose yakin setelah ini ia merasa ia tidak akan lagi berada di sekitarnya.

"Jennie? Ngomong aja, nggak apa-apa." Rose sudah siap menerima apapun yang akan terjadi padanya.

Jennie mengusap wajahnya dan berkata, "Gue tuh siapa lo sih Rose? Sahabat lo? Yakin? Sahabat nggak mungkin sejahat itu mau jadi selingkuhan pacar sahabat sendiri."

Tuh kan, batin Rose yang langsung menundukkan kepalanya.

"Lo kan tahu gue cinta sama Jeffrey!" Rose masih enggan menjawab.

"Gue—gue nggak ngerti kenapa lo bisa sejahat ini sama gue?! Ngomong, anjing!! Jangan diem doang!!" Rose tetap tidak mengeluarkan suaranya ketika Jennie mendorong-dorong pundak Rose.

"Lo nggak salah dan gue nggak punya pembelaan." Balas Rose pelan.

PLAK! Satu tamparan kencang berhasil menampar pipi kanan Rose. Membuat mata Rose sedikit membulat, tidak percaya bahwa Jennie akan melakukan ini. Tapi... pikirnya Rose pantas mendapatkannya.

"Gue nggak puas kalo cuma ngomong doang." Ucap Jennie.

PLAK! Tamparan kedua menyusul. Rose masih tetap diam. Meringis kesakitan pun tidak, memang menurutnya dia pantas mendapatkannya.

"Jadi gini rasanya di selingkuhin?"

Tangan Jennie kembali melayang ke udara namun dengan cepat di tangkas oleh Jeffrey. Jennie menatap nanar ke arah mata Jeffrey yang mencekramnya dengan kencang. "Jangan menggunakan kekerasan." Ucap Jeffrey serius.

"Kamu mau aku tampar juga hah?" Tanya Jennie dengan nada sebal. Jeffrey pun menarik Jennie agar  menjauh dari Rose "Ikut aku." 

"Jeffrey!—Lepas nggak?!" Pekik Jennie ketika dirinya dengan kasar ditarik menjauh dari Rose. Jeffrey tidak menggubris perkataannya, ia terus membawa Jennie hingga mereka sampai di depan mobil Jeffrey.

"JEFFREY!—"

"—Kamu nggak perlu nampar Rose kayak gitu!"

Jennie tertawa renyah. Lantas menarik kasar tangannya dari cengkraman tangan Jeffrey lalu berkata "Bela aja Jeff belaaa!"

"Kamu, udah jelas-jelas salah, nggak usah banyak bacot. Aku udah tau busuk-busuk kamu. Aku nggak perlu penjelasan." Lanjutnya.

"Jennie, kita pacaran bukan atas dasar cinta. Tujuan kamu untuk move on dari Daren. Dan tujuan aku untuk mastiin gimana perasaan aku ke Rose." Ucap Jeffrey dengan tegas.

"Tapi kamu kalo emang udah pasti sama perasaan kamu, harusnya putusin dari dulu! Jangan malah selingkuh di belakang aku!"

Jeffrey mengerutkan keningnya.

"Nggak usah sok bingung lo anjing! Gue liat lo selingkuh di depan mata kepala gue sendiri!"

"Jennie—"

"—lo pernah nggak sih mikir? Apa yang akan terjadi kalo lo ngelanjutin hubungan kita sejauh ini?"

Jeffrey membenci kata-kata itu. Ini sudah kesekian kalinya orang berkata bahwa Jeffrey tidak pernah berpikir sebelum bertindak, dan Jeffrey membencinya.

"Ya lo kenapa nembak gue waktu itu?"

"Lo kenapa nerima?!"

Zodiac mateWhere stories live. Discover now