15. Tafsiran kata maaf

6.5K 1.1K 743
                                    

Spin off

Johnny masih setia bersama laptopnya di meja makan udah gitu gelap-gelapan. Lagi ngurusin beberapa narasi di naskahnya yang berjudul 'Zero Mile From The Outside' yang harus diganti karena beberapa mengandung unsur SARA.

Suara pintu membuat Johnny terbuyar akan fokusnya pada laptop. Jeffrey berjalan ke arah dapur membawa Novel di gendongannya dan mengambil beer kaleng dari kulkas.

"Kebangun, Jeff?" Tanya Johnny.

"Nggak bisa tidur." Balasnya setelah sekali meneguk beer tersebut.

Jeffrey duduk di hadapan Johnny lalu mengusap wajahnya dengan telapak tangannya. Raut wajahnya tapak muram. Tentu saja Johnny bisa menebak apa yang sedang Jeffrey pikirkan.

"Setiap berantem sama Rose, pasti lo kayak gini. Nggak bisa tidur dan nggak mau makan, maunya di kamar terus minum sampe mabok." Kata Johnny.

Jeffrey tidak menjawab. Ia hanya menunduk dengan tangannya yang mengelus-elus bulu lebat Novel.

"Heh, gausah cupu. Minta maaf sana." Johnny menendang kaki Jeffrey.

"Mana mau dia maafin gue." Balasnya.

"Rose mana bisa marah sama lo, Jeff. Tapi jangan sampe lo mikir mentang-mentang dia nggak bisa marah lo, lo jadi nggak mau minta maaf." Jelas Johnny.

"Gue tanya serius kali ini. Lo cemburu kan?"

"Enggak, John."

"Tapi lo kayak lagi cemburu."

"Enggak sama sekali. Jangan ngelantur."

Jeffrey pun berucap, "tapi gue seriusan ada yang aneh sama diri gue. Dua hari terakhir gue ngerasa gue nggak bisa jauh dari Rose. Maunya sama Rose terus."

"Emang hubungan intim mengubah segalanya ya."

Jeffrey melotot sejadi-jadinya. "Kok lo tau?!"

"Lo berdua berisik banget."

"Bohong. Harusnya Jennie juga tahu kalau kayak gitu."

"Jennie nggak akan bangun kalau cuma suara. Kecuali lo siram dia pake air baru bisa bangun."

Jeffrey mengusap wajahnya sambil tertawa pelan dan berkata, "i told her to stop but she asked me to continue."

Johnny tertawa pelan dan menjawabnya, "keenakan itu mah."

"Jago juga gue, nggak nyangka." Jeffrey malah memuji dirinya sendiri.

"Jeff, jangan permainin perasaan orang." Ucap Johnny dengan wajah serius. Jeffrey mengerutkan dahinya dan menjawab, "ck, emang gue mainin perasaan siapa sih?"

"Rose. Lo mainin perasaan dia."

"Astaga, itu juga semua dia yang mulai."

"Tapi lo mau?"

"Ya gimana... nagih... hehe."

"Tai."

"Tapi John—Rose tuh akhir-akhir ini galau mulu deh."

Johnny beneran kesel sampai dia nggak mau gubris Jeffrey tapi cuma kasih tatapan tajam. Jeffreynya jadi ngeri sendiri.

"Lo tuh kelewat bodoh atau gimana—"

"—Rose suka sama gue ya?"

Johnny langsung bungkam. Dia nggak nyangka kalo Jeffrey bakal nebak sendiri. Tapi sayangnya, Johnny nggak punya hak untuk ngasih tau.

Daripada mulutnya bocor, Johnny mendingan masuk ke dalam kamar tanpa memerdulikan teriakan Jeffrey "John! Johnny!"

❥ 𝚣𝚘𝚍𝚒𝚊𝚌 𝚖𝚊𝚝𝚎

Zodiac mateWhere stories live. Discover now