13. Rentan, rapuh, lemah

7K 1.1K 938
                                    

Tapi boong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tapi boong


⚠️



Johnny menjemput Jennie di sebuah cafe kopi yang tidak begitu terkenal. Raut wajah Jennie tidak menunjukkan bahwa ia senang. Padahal dia habis ketemu Daren disana. Biasanya sih kalau habis ketemu Daren, senyum Jennie nggak akan pudar sampai ia tidur.

Jennie masuk ke dalam mobil dan langsung menyandarkan punggungnya seperti orang letih. "Kenapa lo? Mabok kafein?"

"Nggak ya. Gue lagi nggak mood bercanda John please deh." Jennie membalas dengan nada sangat menyebalkan.

"I'm sorry but what's wrong? Ini nggak kayak biasanya lo abis ketemu Daren." Kata Johnny seraya memutarkan mobilnya agar segera ke tujuan yang akan mereka datangi setelah ini, yaitu pasar modern.

"Gue putus sama Daren."

Johnny tertegun. Ia langsung menoleh dan menangkap raut wajah Jennie yang menatap kosong entah kemana arah matanya. "Siapa yang mutusin?"

"Gue."

"Alasannya?"

"Gue udah terlalu capek nahan diri gue karena nggak nyaman ketika Daren bahas tentang makhluk halus yang nggak ada habis-habisnya. Lo tau kan gue anti sama film horror, apalagi sama aslinya. Dia tuh sering banget tiba-tiba bilang 'Jen, di samping kamu ada anak kecil' GUE NGGAK BISA BANGET DIGITUIN. Meskipun gue udah berusaha santai, ternyata gue nggak bisa. Gue nggak bisa lanjut sama Daren...." Jelas Jennie.

Johnny berdecak sebal, "padahal lo bisa bilang ke dia jangan kayak gitu lagi. Lo mah kebiasaan, selalu menyia-nyiakan yang ada. Siapa lagi Jen yang mau nerima lo apa adanya?"

"Lo."

Johnny sontak melirik Jennie yang sedang menatapnya. Johnny pun berkata, "lo mau pacaran sama gue?"

"Enggak. Bukan gitu maksud gue. Lo doang yang bisa nerima gue apa adanya. Kayak buktinya sekarang, lo mau jemput gue padahal jauh." Balas Jennie.

"Fine. Gue kan emang gabutan Jen."

Jennie menyiapkan dirinya ketika Johnny sudah hampir memasuki kawan stasiun Sudirman. Mata Jennie langsung mencari bapak perjual pisang yang waktu itu ia beli. Tetapi kali ini tidak ada. Mungkin dia sedang berjualan di tempat lain.

Sampai lah mereka di pasar modern. Tadinya mau ke pasar tradisional. Sayangnya, Jennie tidak begitu suka belanja di pasar tradisional karena terlalu becek. Hanya Rose yang bisa pergi ke pasar tradisional dengan tak tik mahir menawarkan harga beli hingga harga turun jauh. Udah cocok jadi emak-emak. Kalau Johnny sih tugasnya cuma ngekorin sama bawain belanjaan doang jadi dia nggak masalah di keduanya.

Tidak banyak yang mereka butuhkan hari ini. Hanya ikan tuna, sayur bayam dan bawang bombay. Sisanya akan mereka habis waktunya dengan makan ketoprak yang cukup terkenal di dalam pasar modern ini.

Zodiac mateWhere stories live. Discover now