29. sakit

11.3K 451 8
                                    

"sayaaanggggggg" rengek axel.

Saat aku mengecek jam, masih jam 3 pagi tapi axel ngigo begitu.

Sudah seminggu axel begini semenjak kejadian dia dipukuli sama papa dan abang.

Aku pun hanya bisa menenangkannya dengan memeluknya dan mengelus punggungnya pelan.

"sakit yaangg... Sakitttt.." lirihnya pelan "jangan tinggalin akuu..." lirihnya lagi sambil nangis.

Hatiku terasa sakit banget ngeliat axel yang jadi gini.

Aku pun memutuskan untuk membangunkan axel.

"mas, bangun dulu yuk" panggilku.

"ehmmmmmmm" rengeknya malah mengeratkan pelukannya.

"hey, bangun aja yuk, kamu gak nyaman mas begini" kata ku sambil menepuk pipinya pelan.

Dia pun melonggarkan pelukannya dan menatapku intens.

"kenapa hmmm?" tanya ku lembut sambil menghapus air matanya yang masih berlinang dan mengusap pipinya itu.

"aku mimpi buruk" kata nya sambil muka cemberut.

Aku tau dia itu mau nangis lagi.

"yaanggg, pusiiingg" katanya sambil menenggelamkan kepalanya lagi di bahuku.

Aku mengelus helaian rambutnya bagian belakangnya sambil sesekali dipijat.

"nanti pagi kita ke rumah sakit ya" kata ku.

"nggak mauuuuuu" rengek axel sambil tetep mengeratkan pelukannya.

"sssuuuuttt, jangan berisik ah" kata ku sambil mengelus punggungnya.

"hmmmm gak mau ke dokterrr" katanya manja.

"ya gimana ya mas" kata ku.

Lama tak menjawab terdengar dengkuran halus lagi.

Aku rasa dia bakalan nambah manja besok paginya.

Aku pun ikutan tidur sambil tetap mengelus punggungnya lembut.

Keesokan paginya~~~

"yang diem, bergerak mulu kenapa hmm?"tanya ku sambil membuka mata ku karena risih, axel gak bisa diem di pelukan ku.

"dingin yang, pusing jugaaaaaa" rengeknya.

Aku kembali melihat jam ternyata jam sudah menunjukan jam 6.

Saat aku mengecek suhu axel dia cukup panas, suhu tubuhnya sedang tidak normal.

"lepas dulu yang, aku mau siapin mobil dulu" kata ku.

Dia hanya menggelengkan kepalanya.

"nggak mauuu" dia lanjut menenggelamkan kepalanya di bahuku.

Makin bisa kurasakan suhu tubuhnya yang panas itu.

Aku dorong dia pelan agar tidak jatuh ke lantai.

"ayo ah, aku gak mau ngeliat kamu kek gini" kata ku segera beranjak ke pintu.

Saat ku ingin meninggalkan nya, dia menarik tangan ku.

My Spoiled HusbandWhere stories live. Discover now