Sebuah Kepastian

200 89 25
                                    

*****

"Kalau kamu fikir aku mencintai mu, maka kamu salah!

Karna cinta ku lebih dari apa yang kamu fikirkan"

******

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

"Assalamu'laikum" salam Raihan juga, "Tante.. calon menantu datang" ucapnya lagi dengan suara yang sangat pelan tapi masih bisa ku dengar. Alis ku langsung bertaut begitu mendengar yang dikatakannya.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

"Iya tante, kebetulan kami pulangnya lebih cepat. Jadi bisa singgah"

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

"Ngapain ?" tanya ku sambil meletakkan teh ke meja lalu duduk.

Raihan langsung menoleh dan ikut duduk di sebelah ku, aku melirik nya dengan memicingkan mata, ngapain sih deket-deket, batin ku sambil bergeser agak jauh darinya.

"Foto wisuda kita dulu gak di pajang juga ?" tanya nya sambil senyam senyum.

Aku meliriknya lagi sambil memicingkan mata ku lagi tanpa menjawab pertanyaan konyol nya.

"Cyee dibuatin teh, first time nih ngerasain teh buatan Hanny. Tapi ini kebanyakan deh" ucapnya sambil mengambil teh yang sudah ku buat, menghembusnya pelan lalu meminum nya sedikit.

Lalu tersenyum. Aku menebak dari ekpresinya pasti teh buatan ku enak. Pasti. "Yaudah gak usah dihabisin kalau kebanyakan" ketus ku. "Gak apa kok"

Raihan tertawa kecil, "Ululuh... kesel amat buk ? Jadi makin"

"Apa ? Makin apa ?"

"Makin pengen mengakhiri" ucapnya cepat lalu tertawa.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

"Kamu ngapain ? pasti lagi liatin jam kan ? udah gak sabar ya ? gak sabar buat diakhiri ?" ucapnya sambil tertawa geli.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

"Bener kan ? Aku lebih tau gimana perasaan mu ke aku daripada dirimu sendiri"

"Sok tauuu"

"Tapi kamu gengsi" Raihan mengambil gelas kosong dan ingin meminumnya, "Eh udah habis ya, lupa"

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

Aku terkekeh.
"Udah deh... jalani aja dulu, jangan banyak kasi harapan, buktiin aja semuanya"

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

Senyuman yang dulu ku benci, sekarang justru jadi yang selalu ku nantikan.

Senyum ku ikut mengembang, cewek itu bakalan bahagia banget kalau udah dikasi kepastian bukan cuma perhatian. Dan saat ini, aku sangat-sangat bahagia.

Terimakasih Raihan, aku bersyukur pernah membenci mu.

******

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RUMIT (TAMAT✅ : SUDAH TERBIT || Pemesanan Melalui Whatsapp dan Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang