Z'Style Photography

109 35 16
                                    

"Usaha tak akan menghianati hasil."

- Unknown -

********

Tiga pengangguran terlihat berjalan menuju ZARA. Dengan gaya fashion masing-masing dan kecantikan masing-masing, tentu saja mereka terlihat sangat menarik.

Tak kan ada yang mengira kalau mereka hanya melihat-lihat pakaian, bukan membeli.

Tiga pengangguran, Aku, Kayla dan Ila.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

"La, jaket bulu tadi beneran kena iler kamu ? ini manajemen ZARA nya kali. Gimana dong." ucap ku setengah berbisik.

"Kayaknya nggak deh. Apaan sih Han. Tega banget nuduh sahabat sendiri."

"Kenapa pak ?" tanya Kayla bersikap tenang.

"Kenalkan saya Zio, saya dari Z'Style Photography." Lelaki yang kami kenal dengan Zio ini menyodorkan kartu namanya.

Kami menerima kartu namanya dengan tatapan bingung.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

"Tenang saja, saya tidak berniat jahat. Saya memang perusahaan resmi yang bergerak di bidang permodelan." Pak Zio meminum kopi nya sedikit. "Ah iya.. soal bayaran, saya bisa membayar kamu 1x job pemotretan dengan 100 juta."

Aku, Ila dan Kayla langsung membulatkan mata.

"Jangan khawatir. Untuk awal memang masih sebesar tu, tapi jika hasil kerja kamu bagus, maka akan lebih dari itu. Bagaimana ?."

"Akan saya pertimbangkan lebih dulu pak. Terimakasih." Ucap ku mengembangkan senyum ramah.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

*******

Aku menelan ludah dengan susah payah.

Dengan di bantu kekuatan stalking Kayla dan Ila, akhirnya kami mendapatkan info bahwa perusahaam Z'Style Photography itu memang benar-benar resmi.

"Wadaw. Aku punya temen model. Keren. Emang sih dari dulu gaya fashion kamu emang oke. Walau kadang aneh-aneh tapi kelihatan cocok aja gitu kalo kamu yang pake." Ila berbicara dengan setengah berteriak.

"Volume suara please." Ucap Kayla mengingatkan dengan datar.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

*******

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

Sesampainya di lantai dua dan di depan pintu yang bertuliskan nama Pak Zio, aku menarik nafas sejenak sebelum mengetuk pintu masa depan ku itu.

Setelah merasa siap, barulah aku mengetuknya.

"Ya. Silahkan masuk."

Aku membuka pintu perlahan dan melangkah masuk.

"Kamu. Akhirnya kamu datang." Ucapnya dengan sumringah dan berdiri dari tempat duduknya.

"Silahkan duduk. Emm si.. saya rasa saya belum tahu nama kamu ?"

Aku pun duduk di kursi berwarna coklat di depan meja Pak Zio.

Mata ku masih terpana melihat ruangan Pak Zio yang serba cokelat dengan desain modern.

Tapi kenapa aku jadi ingat Raihan dengan warna cokelat ini. Raihan sering menggunakan pakaian berwarna cokelat.

"Hanny Pak. Hanny Humayra."

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

********

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

********

Happy Reading guys

💙

RUMIT (TAMAT✅ : SUDAH TERBIT || Pemesanan Melalui Whatsapp dan Shopee)Where stories live. Discover now