RUMIT (TAMAT✅ : SUDAH TERBIT || Pemesanan Melalui Whatsapp dan Shopee)

Hidup tapi mati

"Kau pergi bukan hanya membawa ego mu, tapi juga membawa hati ku, jiwa ku dan hidup ku. Sekarang, hanya raga ku yang bernafas, namun hati dan jiwa ku mati"

******

Dulu..
Dia adalah wanita yang penuh kebahagiaan, kekayaan, kepopuleran. Semua orang mendekatinya, semua orang memujanya.

Dia nyaris sempurna.

Namun sekarang..
Dia adalah wanita penyendiri, pendiam.
Mengisi hari-harinya hanya dengan bekerja keras mengumpulkan uang dan belajar mengumpulkan ilmu.

Dia itu adalah aku, Hanny Humayra.

*******

"Selamat ulang tahun Hanny" ucap Mama ku sambil tersenyum hangat.

MOHON MAAF, SEBAGIAN CERITA SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN. TERIMAKASIH SUDAH MENJADI BAGIAN DARI CERITA INI. 

Raihan.

Sudah lama aku tak mendengar nama itu di sebut oleh orang lain, selama ini hanya ku sebut di dalam hati.

Sebulan sudah berlalu sejak kepergiannya yang aku sendiri tak tahu apa penyebabnya.

Aku menatap Mama ku datar, lalu tersenyum tipis. "Gak tau Ma, jangan bahas dia lagi. Kami udah gak sama-sama lagi"

Sempat ku lihat raut wajah Mama ku terlihat kecewa, dan hati ku lebih kecewa lagi melihat nya.

Raihan bukan hanya menghancurkan hati ku, harapan ku, tapi juga hati dan harapan Mama ku.

"Tapi kenapa ?" tanya Mama ku lagi yang mungkin kurang puas dengan jawaban ku.

"Itulah yang masih jadi pertanyaan Hanny sampai sekarang Ma. Hanny juga masih belum mendapatkan jawabannya" jawab ku datar.

"Sayang sekali"

Aku menghela nafas panjang dan memaksakan bibir ku tersenyum.

"Yang udah pergi, gak usah di bahas lagi Ma. Hanny baik baik aja kok"

Mama ku tersenyum dan mengelus pundak ku. Dari raut wajahnya, aku tahu Mama pasti merasakan apa yang aku rasakan.

Terkadang menjadi tegar bukanlah pilihan, tapi keharusan.

Walau harapan ku sudah dihancurkan oleh Raihan, tapi aku harus tetap membangun harapan Mama ku, adik ku dan Papa ku.