02

7K 665 51
                                    

Haechan duduk di kursi kantin sambil mengaduk adukkan makanan yang dia pesan. Haechan duduk sendiri karna ia belum memiliki teman,dikelas pun ia duduk sendiri.

"permisi aku boleh duduk disini" Haechan tak menoleh ia hanya mengangguk kepalanya.

"kau anak baru ya" Haechan berdehem.

"kau bisa menoleh Park Haechan" Haechan merinding mendengar bisikan di telinga. Ia pun langsung menoleh kearah orang disampingnya.

Ia membulatkan matanya melihat siapa orang yang berbisik padanya.

"kediplah,atau matamu akan copot" ucap orang itu.

"bagaimana kau bisa disini?" ucap Haechan.

Orang itu tersenyum manis dan mengacak rambut Haechan. Membuat Haechan menghindar.

"ututu manis Donghyucku ini" Haechan seketika merinding mendengar nada sok imut itu.

"aku sekelas denganmu Hyuck, kau tak lihat diriku tadi" Haechan menggeleng. Ia menyuapi makanannya kedalam mulut.

"bagaimana kalau kita duduk berdua, sampingku ngk asik orangnya kaku banget" Haechan noleh, dan dekatin wajahnya ke kuping orang sampingnya.

"nama lo siapa?"bisik Haechan.

"panggil nana" Haechan ngangguk, dia lanjut makanan. Ngk ada kelanjutan obrolan mereka. Hanya hening.

"kelas yuk" Nana narik tangan Haechan waktu udah bel masuk. Haechan mah ngikut doang. Soalnya dia kenal sama yang narik tangan dia.

Sampai dikelas, Haechan langsung duduk dibangku miliknya tadi. Menunggu guru yang akan masuk.

***

Bel pulang pun berbunyi, Haechan buru-buru memasukkan buku-bukunya kedalam tas. Dan keluar dari kelas. Ia berjalan menuju kedai es krim yang sedikit jauh dari sekolahnya. Duduk di kursi depan penjual itu sambil memakan semangkuk eskrim.

Haechan tak tahu saja sedari tadi ada seseorang yang mengikutinya. Dan tak lama sebuah mobil sport berhenti di kedai itu. Haechan bangkit dari duduknya dan masuk kedalam mobil itu.

"bagaimana sekolahnya hari ini?" tanya Mingyu, saat Haechan sudah duduk di kursi penumpang.

"lumayan,dan aku bertemu Jaemin" jawab Haechan.

"kalian sekelaskan?" tanya Mingyu sambil melajukan mobilnya.

"ya, awalnya aku tak sadar hyung, tapi Jaemin datang waktu aku dikantin. Dan ya nama panggilannya Nana" ucap Haechan.

"lalu? Hanya itu saja dari pagi dirimu bersekolah" Haechan mengangguk. Mingyu membelalakkan matanya.

"kau serius?" tanya Mingyu memastikan.

"iya aku serius, awal masuk duduk dikursiku. Aku juga duduk sendiri, lalu istirahat aku makan dikantin bersama Jaemin lebih tepatnya Jaemin yang menghampiriku. Lalu waktu bel masuk aku kembali kekelas. Belajar, lalu pulang,duduk dikedai tadi sambil menunggu hyung sambil makan eskrim,dan terakhir aku masuk kemobil yang sedang menuju rumahku, dengan hyung sebagai supir. Tamat" Mingyu mendengus mendengar ucapan adeknya itu.

"kau kira aku supirmu?" tanyanya. Haechan mengangguk mantap.

"kau tak bertemu Jisung?" tanya Mingyu. Haechan menaikkan alisnya.

"Park Jisung? Anak tiang itu? Tidak aku tidak melihatnya" ucap Haechan.

"tidak burukkan?" Pertanyaan Mingyu tak di jawab oleh Haechan. Mingyu hanya melirik Haechan yang memandangi jalan luar. Ia tersenyum simpul, adiknya masih harus beradaptasi dengan lingkungannya.

Escape with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang