04

5.2K 514 65
                                    

Pulang sekolah Haechan kembali jalan ke kedai waktu itu. Baru sampai disana ternyata sang kakak sudah menunggunya. Haechan melambaikan tangannya pada Mingyu.

"hyungggg"

Mingyu menoleh dan membalas lambaian Haechan.
"wah adikku ini sedang bahagia sepertinya" ucap Mingyu sambil membukakan pintu mobil untuk Haechan. Lalu ia masuk kekursi pengemudi.

"hyung tahu saja. Aku tadi bertemu siapa? Ayo hyung tebak" ucap Haechan sambil meletakkan tasnya dikursi belakang.

"kau bertemu dengan seseorang" jawab Mingyu. Haechan mengangguk.

"coba tebak hyung, siapa orangnya"

Mingyu tampak berpikir sebentar, dan kemudian menggeleng.

"hyung tidak tahu, coba beritahu hyung" ucap Mingyu.

"aku bertemu......."

Haechan menggantungkan ucapannya, membuat Mingyu menaikkan alisnya.

"aku bertemu Park Jisung. Akhirnya aku bertemu dia lagi hyung. Astagaaa dia semakin tampan, walaupun tampanan diriku" Mingyu merotasi matanya mendengar kalimat terakhir adiknya itu.

"kalau Jisung sudah pasti tampan, jika dirimu. Kau itu manis dan cantik" ledek Mingyu. Dan mendapat pukulan pada lengannya brutal.

"Haechan hentikan,hyung sedang menyetir. Sudahlah ampun,aku minta maaf okey" sebelah tangan Mingyu pakai untuk menghindari pukulan Haechan. Haechan pun menghentikan pukulannya.

"aku ini tampan, jangan bilang manis ataupun cantik" semprot Haechan galak.

"yayaya, bayi kecilku yang tampan" ucap Mingyu sambil mencubit hidung Haechan.

Haechan menatap luar jendela,langit sore ini nampak bagus. Mingyu menoleh pada Haechan, ia mengacak rambut adiknya itu.

"kau mau pergi ketaman bermain?" Haechan menoleh. Matanya menunjukkan binar yang amat senang. Tapi seketika redup, membuat Mingyu bingung.

"ada apa? Kenapa jadi sedih begitu?"
Tanya Mingyu.

"mana mungkin aku bisa bermain di sana hyung,pasti akan ada yang tahu" ucap Haechan sambil mengerucutkan bibirnya.

"kau tinggal pakai masker saja, lagi pula dirimu yang sekarang tidak begitu dikenali banyak orang" ucap Mingyu.

"benarkah? Ya aku mau hyung, aku ingin bermain ayunan bersama hyung bawa aku kesana hyung" Mingyu tersenyum mendengar ucapan Haechan.

"baiklah,kita segera kesana"
Haechan bertepuk tangan gembira, seperti anak kecil yang baru pertama kali diajak ke taman bermain.

Sampai disana Haechan langsung keluar dari mobil dan pastinya sudah memakai masker, lalu disusul oleh Mingyu. Haechan berlari menuju ayunan, ia duduk diayunan itu. Dan mengayunnya, dapat Mingyu dengar tawa ceria Haechan.

"terima kasih hyunggg,aku senang sekaliiii" ucap Haechan. Mingyu duduk diayunan sebelah Haechan. Melihat adiknya itu. Entah sudah berapa lam Mingyu tak melihat Haechan seperti sekarang ini.

"jangan laju-laju,kau akan jatuh nanti" ucap Mingyu.

Haechan berhenti mengayunkan ayunannya membuay ayunan itu berayun lambat.
"ada yang belum aku ceritakan pada hyung" ucapnya saat ayunan itu berhenti.

"aku saat disekolah tadi, sempat terkurung diruang musik" ucapan Haechan membuat gurat khawatir terlihat, Haechan dapat melihat itu dari kakaknya.

Ia terkekeh."aku tak apa,jadi tadi kan guru disekolahku tidak masuk, jadi aku dan Nana pergi keruang musik. Biar bisa bicara bebas, terus Nana kunci pintunya. Waktu mau keluar kuncinya macet, jadi Haechan sama Nana kekurung. Nih ya hyung, kita tuh kekurung diruang musik hampir 2 jam, untung aja temen Nana datang jadi kita bisa keluar"

Escape with youWhere stories live. Discover now