2🦊🐰

10.3K 1K 53
                                    

Waktu berjalan sangat cepat. Bright kecil sekarang sudah tumbuh menjadi seorang Bright yang dewasa. Bright bersekolah di sebuah SMA Thailand yang cukup terkenal. Namun, Bright dewasa sangat berbeda dengan Bright kecil yang ceria. Dirinya menjadi lebih kasar, pemabuk, dan menjadi gila akan sex. Tak jarang, dia akan ke sebuah club malam, yang dipenuhi jalang jalang cantik, maupun jalang lelaki yang imut. Bahkan, Bright tak segan segan untuk mengonsumsi obat terlarang seperti narkoba sebelum melakukan sex.

Dan Bright, akan sangat puas bila melihat jalang yang berada di bawah kungkungannya itu tersiksa dan kesakitan. Jadi, dia akan menampar, mengatai jalang tersebut bagai hewan rendahan, bahkan dia nekat untuk membunuh jalang tersebut, bila dia tak mau atau menolak perlakuan dri Bright.

[Di sebuah club malam]

"Ayo, teruskan jalang. Kau adalah hewan rendahan." PLAK Ucap Bright yang sedang melakukan hubungan intim di sebuah kamar sewa di club itu, sambil menampar beberapa kali pipi seorang jalang pria itu.

Dan pria yang saat itu sedang digagahi oleh Bright pun hanya bisa menerima setiap perkataan, dan perlakuan yang dilakukan Bright padanya. Setelah selesai memenuhi nafsunya, Bright pun kembali ke bar yang ada di club malam itu, untuk minum. Dirinya juga memiliki teman bernama Man, dan Mew, yang juga meniliki sifat yang tak jauh berbeda darinya. Nmun, kedua temannya tak sampai membunuh, ataupun seliar Bright.

"Hei. Kau akan pulang ke rumahmu mlam ini, atau ingin menginap di rumahku?" Ucap Man, sambil memberikan segelas alkohol kepada Bright.

"Hhhhah. Jika aku pulang...maka... aku akan melihat laki laki tua itu... membawa jalang ke kmarnya" ucap Bright tersenggal senggal, sambil tertawa iblis, layaknya seorang psikopat yang sedang melihat korbannya ketakutan ketika dia mengetahui jika dia akan mati.

"Baiklah kalau gitu, kau ingin jalang untuk dibawa ke rumahku? Ayo kita buat pesta sex malam ini" ucap Man, dan dijawab anggukan dari Bright.

"Kau juga mau?" Lanjut Man, menanyakan pada Mew.

"Aku tak pernah menolak pesta sex bung" ucap Mew, sambil tertawa. Dan kemudian, ketiganya saling bersulang, lalu meneguk minuman ke dalam tenggorokannya.

[Keesokan paginya]

Bright terbangun, dengan hanya menggunakan celana dalam miliknya. Dilihatnya, seorang wanita cantik tanpa busana sedang tertidur pulas di sampingnya. Bright pu beranjak dari tempat tidur, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai mandi, dia mengenakan baju seragam sekolahnya. Dan saat dia sedang mengancingkan baju seragamnya, tiba tiba wanita itu terbangun.

"Apa kau sudah bangun?" Ucap Wanita itu, menutupi tubuhnya dengan selimut, sambil terduduk di atas kasur.

Tanpa menjawab, Bright berjalan keluar kamar, dan sebelum itu, dia mengambil uang di dompetnya, lalu melemparkan uang itu ke wanita jalang tadi.

[Di sekolah]

Bright berjalan di lorong sekolah, dengan memasukkan kedua tangannya di saku celana sekolahnya. Nmun, saat sedang berjalan, dirinya berpapasan dengan seorang guru wanita. Bright awalnya ingin berjalan saja tanpa menghiraukan guru itu. Nmun, guru tadi menegurnya.

"Bright Vachirawit, kenapa kau tidak memasukkan bajumu?" Ucap guru itu, yang melihat baju Bright yang tidak dimasukkan ke dalam celananya.

"Apa urusanmu" jawab Bright singkat, dan berlalu pergi meninggalkan guru itu.

Bright berjalan menuju kelasnya. Dan sesampainya di kelas, dia disambut dengan dua orang sahabatnya yaitu Man dan Mew, beserta saru orang teman perempuannya yang bernama Dew yang sedang duduk di atas meja.

"Kemana saja kau?" Ucap Dew.

"Ingin bermain sebentar?" Ucap Bright tidak menjawab pertanyaan Dew.

Dew yang mengerti maksud Bright pun, lantas turun dari atas meja, lalu mengambil sebuah kon*om dari dalam tasnya. Kemudian, Bright dan Dew menuju toilet untuk..melakukan...yaa.."itu".

Namun, Bright berhenti, saat sebuah pengumuman yang memanggilnya untuk segera ke ruang kepala sekolah. Bright pun dengan malas, berjalan berbalik menuju ruang kepsek. Di sepanjang jalan, tak ada satu pun murid yang berani memandang mata Bright. Semuanya tampak menghindari kontak mata dengan Bright, agar tak berurusan dengan seorang Bright Vachirawit.

Sesampainya Bright di ruang kepsek, dia dihadapkan dengan beberapa guru, dan kepala sekolah yang sudah duduk menunggunya.

"Bagaimana ini bisa terjadi Bright Vachirawit?" Ucap kepala sekolah menunjukkan sebuah video dimana Bright sedang mencium seorang wanita. Dan tampak beberapa kali Bright menampar wanita itu.

Bright terdiam sejenak, lalu mulai bicara.

"Bukankah itu urusan saya? Kenapa kau harus ikut campur?" Ucap Bright dengan wajah sesantai mungkin.

"Tentu ini menjadi tanggung jawab kami. Karna kamu, masih menjadi salah satu murid di sini. Sekolah ini juga mempunyai aturan Bright." Jelas kepala sekolah.

"Itu masalahnya? Aku bisa saja menyuruh ayahku untuk membeli sekolah ini. Dan beres kan?" Ucap Bright.

"Bright..cukup. Kau sudah sangat keterlaluan." Ucap salah satu guru.

"Oh...kau marah? Baiklah akan kupanggil ayahku dan pengacaranya untuk membereskan masalah ini." Ucap Bright, kemudian berjalan keluar kantor dengan santai.

Setelah berada di luar, Bright langsung mengambil handphone nya, dan menelfon ayahnya.

"Halo pho(ayah dalam bahasa Thailand). Bisa datang ke sekolah sebentar?" Ucap Bright dengan ayahnya.

"..."

"Baiklah pho" finish Bright, lalu memutuskan sambungan.

Setelah itu, ayah Bright datang bersama dengan pengacaranya. Dan benar saja, pada waktu itu juga ayah Bright membeli sekolah itu[semudah itu? Au ah]. Hal itu membuat pihak sekolah tak bisa berbuat apa apa dengan kasus Bright. Dan akhirnya, kasus Bright tentang video tersebut pun tidak jadi diperpanjang masalahnya.

Seorang pria yang baru saja turun dari taxi itu pun, tampak berdiri di depan sebuah gedung tinggi apartement yang tidak terlalu besar, namun tidak terlalu kecil. Ini adalah kali pertama dia menginjakkan kakinya di Bangkok. Pria itu tampak berdiri memandangi gedung itu, dan lalu berkata

"Huff..semangat Win" ucap pria bernama Win itu pada dirinya sendiri.

Kemudian, dia berjalan menuju gedung apartement untuk menaruh barang barangnya di sana.

Setelah selesai mengemasi barangnya, Win pun terduduk di sofa, sambil menghela nafas panjang. Tak terasa hari sudah malam. Dan dia belum makan dari tadi. Win lalu menuju keluar apartement, berniat membeli sesuatu di supermarket bawah yang bisa dia makan.

Saat sedang membayar belanjaan nya di kasir, Win melihat ke arah luar kaca supermarket. Dan sekilas, dia melihat seorang pria yang merangkul wanita yang mengenakan pakaian cukup seksi. Namun, Win tak melihat jelas wajah pria itu. Dan itu membuatnya berfikir.

"Apakah itu..." Ucapnya kecil tanpa melanjutkan kata kata nya.

"Ah sepertinya bukan. Mungkin aku hanya salah lihat" ucapnya lagi, sambil menggelengkan kepalanya, dan lalu membayar belanjaan nya.

🦊

♥️

🐰

TBC🔪
Vote and comment
Sorry for typo

Your smile always killing me-Win

HEY! FUCK BOY [BRIGHT VACHIRAWIT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora