27🦊🐰

3.8K 307 24
                                    

"Wiiinn" panggil Luke mengacaukan moment manis di pagi hari dari sepasang kekasih itu.

Win yang dipanggil namanya pun, menoleh ke sumber suara.

"Au ada apa?" Ucap Win, sedikit mendorong tubuh Bright menjauh.

"Aku lapar. Dan bibi izin tak bekerja hari ini karna sakit." Luke memgang perutnya, khas orang kelaparan.

"Ah begitu. Baiklah, aku akan memasak untuk kalian"

"Benarkah? Apa kau bisa memasak?"

"Tentu saja. Aku tinggal sendiri. Jadi, aku sudah terbiasa memasak"

"Baiklah kalau begitu. Aku akan membantumu. Ayo" Luke menarik tangan Win, sehingga Win turun dari atas kasur. Keduanya lalu menuju dapur.

Jangan tanya gimana mukanya si Bright. Emosinya udah di ubun ubun dia tuh.

Bright memejamkan matanya, dan menghirup udara dalam dalam, lalu menghambuskannya. Matanya berubah menajam. Eh salah server. Itu mah cerita sebelah😂 oke ulang..

Bright memejamkan matanya, dan menghirup udara dalam dalam, lalu menghambuskannya. Dia berusaha menenangkan dirinya, agar tak lepas kendali baku hantam sama sepupunya. Bright beranjak dari kasur, lalu keluar kamar untuk menuju dapur menemui sang pacar dan sepupunya yang tengah asik memasak.

Sementara itu di dapur...

"Win, apa yang bisa aku bantu?"

"Ah, kau duduk saja di sana. Aku bisa mengurusnya."

"Tidak. Aku akan membantu. Katakan saja aku harus apa"

"Eee..kau sangat keras kepala. Kalau begitu, kau bisa ambilkan daun bawang di kulkas?"

"Siap" Luke membuat gerakan hormat, sebelum berjalan menuju kulkas untuk mengambil daun bawang.

"Akh.."

"Ada apa Win?" Luke yang mendengar Win sedikit meringis itu pun dengan cepat menghampiri Win.

"Kurasa, sesuatu masuk ke mataku" Win terus mengucek matanya.

"Hei, jangan lakukan itu. Nanti matamu akan merah." Luke menyingkirkan tangan Win, agar tak mengucek matanya lagi.

Luke mendekatkan mukanya ke arah Win, dan meniup niup mata Win.

Namun, di lain tempat, Bright yang melihat semuanya pun lantas menegur keduanya.

"Win." Panggil Bright, sambil melipat tangannya di dada.

Win yang mendengar suara sang dominan memanggilnya pun, refleks mendorong tubuh besar Luke agar menjauh darinya.

"Bri..Bright."

"Au, sejak kapan kau di sana?" Ucap Luke, menoleh ke arah Bright.

"Cukup lama, hingga aku bisa melihat semuanya." Ucap Bright dengan muka yang datar.

"Ee..Luke, kurasa kau tunggu saja di sana. Aku akan memasak dengan segera." Ucap Win, lalu melanjutkan memasak, sambil sesekali melirik ke arah Bright melalui ekor matanya.

Setelah beberapa menit Win sibuk di dapur, akhirnya makanan pun jadi. Ia meletakkan makanan di atas meja, lalu duduk di samping Bright.

"Wahh..ini tampak enak." Ucap Luke.

Win pun hanya tersenyum sebagai balasan.

Luke menyendokkan sesuap makananke dalam mulutnya.

"Wah..ini enak sekali. Ternyata kau tak hanya manis, tapi kau juga pandai memasak."

HEY! FUCK BOY [BRIGHT VACHIRAWIT]Where stories live. Discover now