29🦊🐰

4K 294 22
                                    

Win melajukan mobilnya di tengah jalanan yang tampak ramai dengan kendaraan. Di belakangnya, tampak sebuah mobil Lamborghini berwarna putih mengikutinya. Siapa lagi jika bukan Bright pengendara mobil tersebut. Kedua mobil itu melaju menuju kondo Win.

Penasaran apa yang mereka bicarakan setelah Bright menarik lengan Win untuk keluar dari kondo Fong? Oke, kita liat beberapa menit sebelumnya.

Beberapa menit yang lalu...

Bright menarik kuat pergelangan tangan Win hingga pergelangan itu memerah.

"Akh..Bright..sa..sakit" ringis Win, namun dihiraukan oleh Bright yang masih terus menarik lengan Win.

Bright berjalan dengan sangat cepat, hingga Win kesusahan menyesuaikan dengan langkahnya sendiri.

"Bright..kita mau ke mana?"

"Ikut saja" jawab Bright singkat.

Bright membawa Win menuju tangga. |Jadi, kalian tau kan kalo di gedung bertingkat itu kan ada pintu yang di atasnya ada tulisan 'exit for emergency use only'. Nah, biasanya itu dipake kalo misalnya keadaan darurat, ato semua lift nya lagi rusak. Jadi, bakalan jarang ada yang pake tangga itu kalo ga karna dua hal tersebut.

Bright membuka pintu tersebut dengan kasar, lalu menghempaskan tubuh Win ke dinding dengan sangat keras. |Ugh, untung ga retak tuh tulang.

"Akh" Ringis Win.

Bright mengunci pergerakan Win dengan tangan di samping kanan dan kiri kepala Win. |Kata lainnya mengukung? May be¯\(◉‿◉)/¯

Bright menatap lurus mata Win, tanpa berkedip. Menunjukkan bahwa saat ini ia sedang sangat sangat serius. Win yang ditatap seperti itu pun, memilih untuk menunduk, dan tak berani mentap manik kecoklatan Bright. Nafasnya seolah berhenti saat itu juga. Rasa sakit di pergelangan tangannya tak lagi dirasakannya, karna dikalahkan dengan rasa takutnya. Rasa takut akan pria di depannya itu. Ia sungguh takut dengan Bright yang seperti ini.

"Tatap aku Win" ucap Bright dengan suara rendah. |Kalo suara tinggi, ntar jadi nyanyi sopran dia.

Win masih tak mau menatap Bright.

"Win" Panggil Bright.

"Ka..katakan saja apa yang ingin kau katakan." Ucap Win.

Bright menghembuskan nafasnya kasar.

"Baiklah kalau begitu. Aku mau menjelaskan kejadian yang tadi kau lihat."

"A..aku ga mau dengar penjelasan darimu." Ucap Win, dan ingin berjalan peegi, sebelum Bright kembali menariknya.

"Win" Ucap Bright, dan kini kedua mata itu saling bertemu. Bright menatap Win dengan intens.

"Ka..kalau begitu, aku memberimu waktu 10 menit untuk menjelaskan semuanya"

"Yang kau lihat tadi, itu semua tidak benar. Jalang itu tiba tiba datang, dan langsung menciumku."

"Kau bohong"

"Terserah kau mau percaya padaku atau tidak. Yang penting, aku sudah mengatakan yang sebenarnya."

Win tampak memikirkan kata kata Bright.

"La..lalu, kenapa kau tak berbuat apa apa?"

"Aku sudah memberinya pelajaran." |Jadi ya, pas Bright mau ngejar Win itu, dia balik lagi ke cewek yg nyium dia. Kan tadinya tu cewek jatuh kan karna di dorong Bright. Nah Bright balik lagi tuh ngampiri tu cewek. Bright jongkok nyejajarin tubuhnya ama tu cewe, trus tangkup pipi ntu cewe. Cewenya sih udah monyong monyong in tuh bibir, sambil mejemin matanya. Dikira Bright mau nyium dia. Eh taunya, Bright malah nampar tu cewe, sambil pasang senyum iblisnya.

HEY! FUCK BOY [BRIGHT VACHIRAWIT]Where stories live. Discover now