24🦊🐰

5.8K 331 32
                                    

Sinar matahari masuk melalui celah celah jendela,  dan perlahan menampakkan dua orang pria yang tengah tertidur dengan pulasnya sambil berpelukan, seperti menghangatkan tubuh satu sama lain.

Tampak mata si dominan terbuka perlahan. Matanya mengerjap beberapa kali,  guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Matanya bergulir ke samping, tepat ke arah si submisive yang masih betah menutup matanya rapat rapat.

Perlahan, tangannya mengelus surai lembut si submisive. Senyumannya tampak mengembang saat ia mengingat kembali kegiatan panas mereka tadi malam.

Win mengerjapkan matanya beberapa kali,  saat dirasa ada yang mengganggu tidurnya. Mulutnya menguap sehingga membentuk huruf o. Tak lama kemudian, ia melihat ke arah Bright yang juga memandangnya sedari tadi.

"Apa kau sudah bangun?" Bright mengelus pipi Win dengan lembut.

"Hngg"

"Kenapa kau tertawa tadi?" Lanjut Win,  sambil menatap manik kecoklatan Bright.

"Aku hanya mengigat kejadian semalam"

"Briiight..jangan mengingatnya. Aku maluuu" Ucap Win memukul dda bidang Bright.

"Haha. Baiklah..Apa bagian bawahmu masih sakit?"

Win melirik ke bawah,  lalu mengangguk samar.

"Hmm"

"Apa kau bisa berdiri?"

"Aku tak tau. Akan kucoba"

Win perlahan mendudukkan dirinya,  dan duduk di tepian ranjang. Ia menapakkan kakinya ke lantai,  dan bersiap untuk berdiri.

"Sshh..ini perih" ringis Win, saat merasakan perih di bagian belakangnya.

"Sudahlah. Duduk lagi saja" ucap Bright,  memegang pundak Win,  dan mendudukkan si kelinci kembali ke tapian ranjang.

"Lalu, bagaimana aku mandi?"

"Aku akan memandikanmu"

"Ah..tapi..."

"Kenapa? Aku tak akan melakukannya lagi padamu, sebelum bagian belakangmu sembuh" ucap Bright yang mengerti apa maksud Win.

"Hmm" Win mengangguk kecil.

Bright menggendong Win ala bridal,  kemudian membawanya ke kamar mandi. Bright melepas satu persatu baju yang dikenakan Win,  lalu setelah itu memasukkan tubuh Win ke dalam bathtub yang sebelumnya sudah terisi air hangat.

Bright mulai menyabuni tubuh Win. Saat Bright menyabuni bagian belakang Win, kelinci itu kembali meringis.

"Sshh"

"Oh, apa sakit?" Ucap Bright, yang mendapat anggukan dari Win sebagai jawaban.

"Maaf. Aku akan perlahan"

Setelah selesai, Bright kembali menggendong Win ala bridal. Sebelum itu, ia melilitkan handuk di pinggang Win.

Bright membawa tubuh Win menuju kasur, lalu berjaan ke arah lemari untuk mengambil pakaian. Setelah itu, Bright membantu memasangkan pakaian untuk Win.

"Sudah. Kalau begitu, aku madi dulu" ucap Bright.

Win mengangguk sebagai jawaban.

Win duduk di atas kasur,  menunggu Bright selesai mandi. Nmun,  tiba tiba dia ingat sesuatu.

"Oh..aku belum memasak untuk sarapan"

Win menurunkan kakinya ke lantai,  lalu mencoba untuk berdiri.

"Sshh..perih sekali"

Win terus berusaha, dan akhirnya dia bisa berdiri. Win berjalan dengan perlahan, walau ia merasakan perih di bagian bawahnya.

HEY! FUCK BOY [BRIGHT VACHIRAWIT]Where stories live. Discover now