21. Titik Awal

435 63 21
                                    

(Ost

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ost. Surat Cinta Untuk Starla - Virgoun. Cover by. NY.)

•••

Titik Awal

•••

Guntur meletakkan ponsel di meja. Badannya kedinginan meski sudah berganti baju. Namun ada yang lebih dingin menyumsum yaitu kecewa.

Adit? Kenapa harus Adit? Gesna bisa meminta bantuannya  dan dia akan menemani Gesna seperti biasa.

Dia rela menelepon sambil kendarai motor hanya untuk mendengar kabar yang tidak diinginkan. Kenapa Gesna mesti berbohong? Segitu tidak percayakah Gesna dengan Guntur?

Guntur tahu Gesna di Bandung dengan Adit. Kenapa Gesna bilang di sana cuma ada dia, pengasuh dan Gandhi? Apa Gesna lupa kalau Guntur pasti menghubungi Gustav jika dia tidak bisa dihubungi? Dan Guntur lebih dahulu tahu Gesna di Bandung, pergi dengan Adit dari Gustav. Bukan dari Gesna.

Sekian lama bersahabat, kenapa harus ada yang ditutup-tutupi seperti ini? Memang, Guntur suka sama Gesna, Guntur sayang sama Gesna. Namun, Guntur tahu diri. Dia tidak akan melarang hal yang disukai sahabatnya.

Apa Gesna berpikir dia akan melarang cewek itu dekat dengan Adit? Mengingat reputasi Adit yang terkenal sadis di sekolah? Guntur berdecak kesal. Jika iya, tipis sekali pemikiran Gesna.

"Ya ampun, Ge. Kita bukan ketemu kemaren sore, kali. Segini aja rupanya."

Guntur merebahkan badan panjangnya di kasur, mencoba meredakan rasa tidak terima yang meluap sampai ponsel berbunyi. Diintipnya layar, dia malas mengangkat telepon tak dikenal.

Ternyata Joceline yang menelepon. Mungkin cewek itu sudah sadar dari pingsan. "Halo. Iya, Ling?"

Suara seorang lelaki memanggil Guntur. "Ini Guntur? Saya papanya Ling-ling."

Guntur terdiam. "Iya, Om."

"Ling-ling masuk rumah sakit. Tadi pingsannya nggak kunjung sadar dan kami bawa ke sini."

Badan Guntur refleks terduduk. Apa Joceline begitu parah setelah hujan-hujanan tadi? "Ling-ling sakit, Om?"

"Bisa ke sini, Guntur? Saya di Rumah Sakit Pelita Bangsa."

Tanpa Guntur sadari, dia bergegas menuju rumah sakit yang disebutkan. Waswas sekali bagaimana Joceline bisa separah itu hanya karena kehujanan. Yang lebih menakutkan Guntur adalah kenapa Joceline mau diajak hujan-hujanan kalau tubuhnya tidak kuat? Dia harus bilang apa kepada orang tua Joceline? Matilah dia.

Guntur setengah berlari di koridor panjang rumah sakit. Melewati deretan ruang penanganan khusus juga poliklinik. Beberapa kali bertanya kepada perawat yang ada hingga bertemu dengan papa Joceline di depan bangsal rawat VIP.

MATAHARI APIWhere stories live. Discover now