39. Rasa Tak Terperinci

430 68 50
                                    

(OST

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(OST. Pamungkas - I Love You but I'm Letting Go)

•••

Rasa Tak Terperinci

•••

Dia memandangi kepergian Gesna hingga punggung cewek itu mengecil. Lantas pandangannya beralih ke belakang panggung. Band yang akan tampil sudah bersiap-siap.

Guntur meneguk minuman dingin di tangan sambil menatap sekitar dalam diam. Belakangan ini, dia dihantui kalimat-kalimat Gesna yang diyakininya kalau semua itu asal ucap saja.

Belum tentu juga dia jodoh lo.

Ketika Gesna mengucapkan kalimat tersebut, ada yang kosong seketika di perasaan Guntur. Entah apa. Dia tidak bisa menjelaskan bagaimana semua itu terjadi tiba-tiba.

Sama halnya ketika Gesna bertanya apakah alasan dia menjadikan Joceline pacar hanya karena penyakit cewek itu. Jujur, Guntur tidak tahu pasti. Guntur hanya tahu kalau dia tidak bisa melihat orang kesakitan di depan mata. Dia seperti melihat dirinya sendiri. Menahan sakit dan berusaha baik-baik saja itu sungguh sulit.

Dari awal, tatkala dia tahu Adit mendekati Gesna, Guntur yakin cowok itu tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan hati Gesna. Sebab Guntur tahu kalau Gesna sangat suka dengan cowok yang bisa main gitar. Mereka pernah sama-sama belajar gitar saat SMP, tetapi Gesna menyerah lebih dahulu. Cewek itu merutuki jari-jarinya yang terlalu pendek, juga badan gitar yang terlalu besar.

Tanpa sadar, Gesna sering bilang kalau dia menyerah belajar gitar dan nanti mau mencari pacar yang bisa memainkan gitar untuk dia. Gesna beberapa kali juga berkata kalau tingkat ketampanan cowok akan naik dua kali lipat saat bermain gitar dan Guntur tahu keahlian main gitar Adit di atas rata-rata. Gesna akan mudah luluh dengan Adit.

Guntur sadar dia akan kalah. Guntur tahu diri kalau dari dahulu antara dia dan Gesna hanya bersahabat, tidak lebih. Cewek itu tidak akan meliriknya dengan tatapan lain. Cewek itu tidak akan pernah tahu kalau Guntur belajar gitar mati-matian hanya demi pujian Gesna.

Gesna pernah bercerita bagaimana peliknya masalah antara Naraya dan Adji. Cewek itu bilang kalau dia tidak mau menukar persahabatan dengan apa pun. Mendengarkan Gesna bercerita, Guntur mengambil kesimpulan kalau dia tidak mau seperti Adji yang didiamkan oleh Naraya hanya karena mengakui perasaan.

Oleh karena itu, Guntur pikir dia harus berusaha pindah sebelum mati berdiri di tempat. Mati berdiri melihat kedekatan Gesna dengan Adit sedangkan dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Katakanlah Guntur pecundang. Memang dia pecundang. Untuk mengatakan perasaannya sendiri saja tidak sanggup. Terlalu takut.

"Kamu di sini ternyata." Joceline datang mendekat. "Aku pikir di mana."

MATAHARI APITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang