3

2.6K 345 43
                                    

Setelah menemukan kunci lokernya secara 'ajaib' di studio latihan, selalu ada sebatang bunga anyelir di dalam loker Kai.

"Aneh," ujar Kai saat sesi latihan mereka selesai.

Anggota Tomorrow yang sedang membereskan peralatan musik menoleh serempak, melihat Kai yang duduk termenung di sofa dengan raut wajah super serius seperti sedang memikirkan tentang dampak rumah kaca terhadap pemasan global.

"Apanya?" tanya Beomgyu sambil membuka tutup soda yang menghasilnya suara "sssh" per sekian detik. Setelahnya ia langsung menenggak soda itu dan mendesah lega. Taehyun juga melakukan hal yang sama. Bedanya, ia hanya mengambil botol air mineral. Mendekati hari tampil ia tidak bisa terlalu banyak meminum soda atau suaranya akan... yah, begitulah.

"Kemarin di lokerku ada bunga anyelir. Serem gak sih?"

"Bunga kok serem?" balas Beomgyu dengan alis terangkat tinggi.

"Iya lah! Coba pikir, gimana caranya bunga utuh bisa masuk ke dalam loker yang kuncinya cuma ada satu sama aku? Gimana? Gimana?"

Kai menarik napas dalam-dalam usai mengeluarkan kalimatnya dalam satu hentakan napas. Beomgyu tergelak di tangan sofa—menertawakan kemarahan lucu Kai, sementara Taehyun mengangguk-angguk—entah apa yang ada di dalam pikiran Kang Taehyun itu. Hanya Yeonjun yang baru bergabung ke sofa yang tampak normal.

"Aku yakin ada yang mencuri dan menggandakan kunci lokerku!"

"Stalker?" Yeonjun tampak penasaran. Kalau dipikir lagi, semuanya memang aneh. Tidak mungkin sebatang bunga anyelir bisa ada di dalam loker utuh tanpa rusak sedikitpun. Kalau surat dari NUA, biasanya mereka akan menyelipkannya dari sela atas atau bawah loker. Masih masuk akal. Kalau bunga, hampir tidak mungkin.

"Tapi... siapa? Kuncinya nemu di studio. Sedangkan yang keluar masuk studio ini 'kan Cuma kita berempat. Atau jangan-jangan... salah satu di antara kalian ya, stalkernya? Ngaku gak?"

Beomgyu melempar botol sodanya yang telah kosong ke arah Kai—yang langsung Kai tepis dan menggelinding di lantai. Taehyun menggeleng tak habis pikir, dan Yeonjun terbahak oleh kalimat Kai yang dianggapnya lucu.

"Amit-amit, dah."

Taehyun mengimitasi gerakan meludah untuk mengejek Kai. Raut wajahnya yang tampak sangat jijik itu mengundang tawa Beomgyu dan Yeonjun. Dan Kai yakin, tidak ada dari tiga orang idiot ini yang mencuri kuncinya. Kalau dipikir-pikir, itu malah kedengaran sangat menjijikkan. Ewh.

"Jadi siapaaaa?"

Pertanyaan panjang Kai masih tak terjawab sampai seminggu kemudian. Di minggu itu, tujuh hari, setiap pagi, Kai akan selalu menemukan bunga anyelir berwarna merah di dalam lokernya. Bersih, wangi, dan tampak segar seperti baru saja dipetik.

Tujuh kali Kai membuangnya ke tong sampah, tujuh kali pula ia datang lagi di pagi hari.

Lama-lama Kai merasa seperti benar-benar dikuntit oleh seseorang. Walau hanya bunga, tapi itu benar-benar tidak menyenangkan. Bagaimana kalau ternyata orang itu juga memiliki kunci kamar kosnya? Dan bisa menyelinap malam-malam untuk melakukan hal yang tidak senonoh?

Membayangkannya saja membuat Kai bergidik.

Kalau begini, hal yang terakhir yang bisa Kai lakukan adalah mengganti kunci lokernya, dan memastikan bahwa ada kunci ganda yang terpasang di pintu kamar kosnya. Dengan begitu, semuanya aman.

___

"Gimana persiapannya?"

Yeonjun yang baru tiba di O&I langsung bertanya pada Taehyun. Mereka berdiskusi beberapa saat dengan manajer club, sementara Kai dan Beomgyu bermain handphone—bermalas-malasan di sofa sambil menunggu Yeonjun dan Taehyun selesai.

O&I adalah club tempat mereka akan manggung hari ini, memiliki kapasitas penonton jauh lebih banyak daripada club lainnya. Untuk bisa tampil di sana haruslah mempunyai kenalan orang dalam—karena pemiliknya cukup selektif dalam memilih band yang bisa tampil.

Tak lama, Yeonjun dan Taehyung berjalan beriringan mendekati sofa. Wajah sumringah mereka sudah menjadi jawaban untuk Kai dan Beomgyu bahwa mereka bisa tampil tanpa hambatan.

"Ayo, bersiap-siap. Setengah jam lagi."

Kai mengangguk sambil menepuk keyboard portabel yang ia sandarkan di dinding. Mereka semua—kecuali Yeonjun—memilih untuk menggunakan alat musik milik sendiri dari pada alat musik yang disediakan oleh club. Lagipula akan memakan waktu lagi untuk menyetam sesuai dengan keinginan, dan hal-hal kecil lainnya.

Beomgyu dan Taehyun serempak mengalungkan tas gitar di bahu, sementara Yeonjun memainkan stik drum di tangannya. Mereka berempat benar-benar tak sabar untuk penampilan pertama dalam bulan ini. Tomorrow sempat vakum dua bulan karena Yeonjun sudah dikejar-kejar oleh orang tuanya untuk segera menamatkan kuliah—dan kata Yeonjun, ibunya seram sekali. Jadi dalam dua bulan itu, Yeonjun berusaha sekuat tenaga untuk membereskan tugas akhir—walau masih setengah jalan. Yeonjun itu pintar, tapi rasa malasnya jauh lebih kuat.

Setelah dua bulan yang cukup padat, akhirnya Yeonjun memutuskan untuk tampil lagi. Ia rindu memainkan srik drumnya, begitu juga dengan anggota Tomorrow lain yang rindu akan momen berebutan soda di studio latihan.

Mereka sayup-sayup mendengar suara keramaian di depan panggung—itu pasti NUA yang berbondong-bondong datang untuk menikmati penampilan band kesayangan mereka yang sudah lama tak manggung.

Ayo, ayo."

Yeonjun meletakkan tangannya di udara. Beomgyu menyengir lebar dan meletakkan tangannya di atas tangan Yeonjun, begitu pula dengan Taehyun dan Kai. Kebiasaan kecil mereka sebelum naik ke atas panggung. Yel-yel sederhana pemetik semangat.

___

Penampilan usai sudah. Mereka membawakan banyak lagu cover milik idol dan penyanyi, tentu saja dengan pembawaan band yang khas. Salah satu favorite Tomorrow—dan juga NUA—adalah cover lagu Boy With Luv milik salah satu boygroup papan atas yang tentu saja disambut meriah oleh NUA.

Kendati tubuh mereka berkeringat dan lelah, mereka puas telah menampilkan yang terbaik malam ini.

"Amplopnya lumayan, nih."

Taehyun memamerkan amplop coklat pudar di depan wajahnya. Anak-anak Tomorrow yang lain langsung mengerubunginya.

"Daging panggang!" Kai berteriak heboh, diikuti oleh anggukan semangat oleh Beomgyu dan Taehyun.

"Daging panggang di tempat biasa, deal," putus Yeonjun dan mereka tertawa bersama-sama.

"Ah, aku akan membawa satu orang teman, sudah lama ingin bertemu dengan kalian. Anaknya tidak berisik. Bagaimana?"

"Ah! Apa itu Choi Soobin? Tadi aku melihat dia di antara penonton," ujar Beomgyu bersemangat yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Yeonjun.

"Ya, benar. Kamu kenal dia?"

"Memangnya siapa yang tidak kenal Kak Soobin. Dia 'kan terkenal di fakultas Ekonomi," balas Beomgyu menyengir lebar.

"Bawa aja Kak, biar rame," tambah Kai sambil menarik zip tas keyboard portabelnya.

"Oke kalau kalian setuju."

.

.

.

A/n:

Hai guys, lama tak jumpa! Pendek ya :3 tapi aku mau up cepet2 karena kangen kalian, haha.

FYI, cover Carnis itu foto tangan SooKai yang berdampingan ya.

Ps : O&I dibaca 'o-en-dai'.

CARNIS | SooKaiWhere stories live. Discover now