003 | First Case

396 199 88
                                    

Rachel berlari-lari kecil menuju tempat orang-orang berkerumunan, lalu masuk sambil memotong keramaian sampai bisa tiba di depan dan melihat ada apa sebenarnya.

Terlihat garis polisi terlintang di setiap sudut tempat kejadian. Di mana beberapa mayat tergeletak di sana, kelihatan na'as sekali.

Tapi ini bukan kali pertama bagi Rachel melihat pemandangan seperti itu. Karna Rachel sering melihat pemandangan kejadian pembunuhan dulu di saat ayahnya sedang bekerja. Mengingat ayah Rachel yang bernotabene sebagai seorang mantan kepolisian.

Tampak dua mayat tergeletak kaku di tanah. Darah kehitam-hitaman mengalir deras dari mulut mayat yang terbuka.

"Bagaimana menurutmu, Nona?"

Sebuah suara baru saja membuyarkan lamunan Rachel akan jasad mayat di depannya. Kemudian ia menoleh sedikit, dan pandangan matanya tertuju pada sesosok perempuan manis mengenakan jas almamater L.A yang sekarang berada di sampingnya.

"Ah... ma—maaf, saya hanya mengamati mayatnya sebentar," ujar Rachel kikuk tanpa bertanya-tanya siapa sebenarnya perempuan ini.

Perempuan itu tertawa. "Jangan terlalu di bawa serius. Kenalkan, aku Putry Arsyla," sahut perempuan yang bernama Putry itu ramah.

"Aku Rachella Rawnie Sadie," jawab Rachel membalas uluran tangan Putry.

"Oh Rachella, murid baru ya?" tanyanya.

"I... iya."

"Hm... apakah kamu tertarik dengan kasus seperti ini Rachella?" tanya Putry sembari menghadap kearah mayat yang sekarang sedang diangkut oleh beberapa orang petugas kepolisian yang berwenang .

"I... iya aku sangat tertarik," jawab Rachel sambil menoleh ke arah Putry.

"Kalau begitu ayo kita selesaikan," ujar Putry tanpa beban kemudian meninggalkan Rachel yang berdiri mematung.

════ ⋆★⋆ ════

Jam menunjukkan pukul sembilan malam tepat. Suasana halaman belakang L.A tampak ricuh oleh para murid dan pendatang baru—mengingat apa yang terjadi di beberapa menit terakhir ini. Acara Barbeque yang awalnya akan disambut meriah oleh pendatang baru kini menjadi meriah karna ajang pembunuhan mendadak.

Kebanyakan murid L.A kaget dan sangat resah karena kasus pembunuhan menjadi kasus perdana yang terjadi di Lutcher Academy.

"Mohon tenang semuanya. Saya selaku kepala sekolah Lutcher Academy berjanji akan menangani kasus ini. Jadi disarankan bagi warga L.A agar tidak panik atas apa yang terjadi sementara waktu," ungkap Rhabtobh berdiri di depan kerumunan.

"Untuk itu saya mohon maaf sebesar-besarnya nya kepada kalian semua dan terlebih lagi untuk pendatang baru Lutcher Academy," sambung Rhabtobh mengakhiri ucapannya.

Mendadak para murid terdiam kaku di tempat duduknya masing-masing. Kemudian beberapa murid yang mengenakan jas almamater L.A tampak keluar dari barisan, mengamankan area.

Di sisi lain Hanna dan Helen tampak bungkam. Tak ada yang dapat mereka lakukan selain menunggu keputusan pihak berwajib selanjutnya. Berbeda dengan Rachel yang kelihatan sangat risih sedari tadi. Tampak menyadari hal itu Hanna mendekati Rachel.

"Raa, kamu kenapa? Apa tadi kamu nemuin sesuatu di TKP? Kok kamu kelihatan nggak tenang gitu," tegur Hanna pada Rachel.

"I... iya, kayaknya aku nemuin sesuatu deh," celetuk Rachel menatap kosong Hanna.

Cuz You're My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang