004

315 186 70
                                    

Dibandingkan sesuatu yang cerah, Rachel lebih menikmati gelap yang ditaburi petir bersama rintiknya hujan. Juga, gemuruhnya suara sambaran petir yang seketika memecah heningnya malam yang dingin.

DUAARRR!!!

Rachel dengan kepala yang terkantuk-kantuk di atas meja belajarnya seketika terkaget. Merasa terkejut dengan suara sambaran petir barusan, Rachel pun beralih menghidupkan ponsel nya dan melihat pukul berapa sekarang.

Tertera angka 01.30 p.m di layar ponsel, seketika itu juga Rachel menguap untuk kesekian kalinya.

"Ah... ngantuk sekali rasanya,"  lirih Rachel sembari mengusap usap wajahnya.

"Drrttt.. Drrttt.." Ponsel Rachel bergetar sesaat, menandakan ada panggilan masuk yang akan berlangsung. Buru-buru Rachel menekan tulisan"Decline" pada layar ponsel nya itu.

"Ng? siapa si yang nelepon malam-malam begini?" decak Rachel pelan.

"Nomor yang tidak dikenal pula, huftt.."

Kemudian Rachel memandang Hanna dan Helen yang sudah terbuai nyenyak dalam mimpi masing-masing. Rachel tak ingin membalas panggilan tadi juga karna ia tak tega membuat kedua temannya itu terbangun akibat ia menjawab panggilannya.

Tiba-tiba ponsel Rachel bergetar lagi,

"Ting!"

"Ting!"

Rachel mengambil ponsel nya dan melihat beberapa kalimat muncul.

"Rachella kenapa kamu tidak menjawab panggilan ku huh? ini nomor kamu kan?? "

"Rachella cepat angkat panggilan dari ku!
Atau, cepat balas pesan ku ini. "

— PutryArsyla ❀

"Eh? Putry?"

"Darimana dia tau nomorku?"

Tanpa memperpanjang pikirannya, Rachel pun segera membalas pesan yang baru saja dikirim oleh Putry.

"Putry!"

"Putry! Ada apa?!"

"Ah begini, kamu cepat datang ke kamar ku dong Ra!"

"Ada sesuatu penting yang harus aku
beritahu ke kamu"

— PutryArsyla❀


"Apa???"

"Eh? Malam ini juga???"

"Oh iya aku engga tau kamar kamu di mana Put."

"Ah benar, kamu pendatang baru disini."
"Kalau begitu aku akan ke kamar kamu ya, kamu tunggu aja di situ oke! "
— PutryArsyla❀

"Oke, aku tunggu!"

Selang beberapa menit, Putry datang. Tanpa dipersilahkan masuk pun tampaknya putry yang terburu-buru langsung menerobos masuk ke dalam kamar. Rachel kelihatan bingung sekali terhadap tingkah Putry barusan. Kemudian Putry segera duduk di sisi kiri ranjang Rachel.

Cuz You're My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang