020

131 70 72
                                    

"DEJUN?!"

"KA RACHEL?"

"HUWAAA!" sorak mereka bersamaan sembari berpelukan setelah sekian lama. Rachel mengendurkan pelukannya. "Apa kabar dek Jun!" tanyanya sambil berteriak di telinga Junna.

Junna tertawa. "Aku baik, kaka apa kabar!" teriak Junna tak mau kalah.

"Heh, ada apa ini ribut-ribut?" celetuk Alzam sembari menggaruk garuk tekuknya.

"Dejun udah balek, Zam," tutur Rachel.

"Eh, Junna udah balik? Oleh-oleh gua mana?" seru Alzam sambil menghampiri Rachel dan Junna.

"Nih, gua kemari mau ngasih oleh-olehnya hehe." Junna menyodorkan tiga buah paperbag pada Alzam.

"Wah, banyak amat."

"Kan kalian bertiga nggak sih. Oh ya, di dalam juga ada paperbag mini punya mama," tutur Junna.

"Wah, makasi loh Jun. By the way, gimana di Amrik? Seru kagak?" tanya Alzam.

Junna senyum-senyum malu. "Seru dong!"

"Wah, Dejun uda gede lho. Gua nggak nyangka elu tambah bening!" sahut Rachel, Junna tertawa.

"Oh iya, kalau gitu Junna balik dulu ya ka, Zam... Junna mau beres-beres dulu. Oh iya mau nggak kalau besok malem dinner bareng?" tanya Junna pada Rachel dan Alzam.

"Yah, besok gua balik ke asrama Jun. Gimana kalau breakfast besok kuy!" ajak Rachel.

"Oke, gua bawa ka Liam ya?" ucap Junna sembari menawarkan kakak kandungnya agar ikut sarapan bersama.

"Hm," Rachel menimang-nimang permintaan Junna. Mengingat kalau Liam—kakaknya Junna, adalah cinta pertamanya Rachella. Karena sudah lama tidak berjumpa, dia takut akan ada rasa canggung di antara mereka. "Kalau ka Liam tambah sewot gimana ya?"

"Hm, tak apa lah, kan gua uda move on dari ka Liam," batin Rachel.

Rachel menoleh ke arah Junna, karena sudah la tak bercengkrama dengan tetangga akrabnya itu dan juga karena segan menolak akhirnya gadis itu menganggukmengangguk.

"Ka Liam? Ka Liam ikut? Wah harus lebih cakep gua mah biar nggak diejek ntar pas jalan sama dia." Alzam tertawa sembari merapikan rambutnya.

Junna tertawa kecil. "Engga apa-apa kan, ka Rachel?" Rachel mengangguk. "Oke, kalau gitu Junna balik dulu ya."

Rachel dan Alzam mengangguk lalu Rachel menutup sekaligus mengunci pintu karena hari sudah semakin malam.

"Ka Rachel, paperbag punya elu mau taruh dimana nih?" teriak Alzam dari ruang tengah.

"Taruh aja di meja, ntar gua ambil!" seru Rachel.

Rachel berlari-lari kecil memasuki ruang tengah dan melihat sebuah paperbag berwarna silver di atas meja, Rachel mengambilnya dan segera membukanya. "Eh? Cantik banget!" seru Rachel dalam hati ketika melihat sepasang sepatu bermerk supreme di atas kotaknya.

"Hm, aku pakai besok pagi aja deh hehehe. Biar sekaligus mamerin ke Alzam," batin Rachel.

Dia beranjak menaiki tangga untuk langsung ke kamarnya. Tapi di tengah perjalanan langkahnya terhenti.

"TOK!TOOK!"

"Woi Zam! Lu dapet hadiah apatu?" teriak Rachel menggedor pintu kamar Alzam.

"Braak!" Alzam membuka pintu kamarnya. "Gua dapet iPad iPhone wleee!"  Alzam mengeluarkan lidahnya mengejek Rachel yang berada didepan pintu.

Cuz You're My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang