014

174 123 111
                                    


"What?! Satu jam?!" Brandon kaget. "Kamu pikir pesan gofood? Satu jam nyampe? Yakali nyari informasi secepat itu."

"Aku mau tahu informasinya dalam satu jam kedepan. Yang membuatnya lambat itu protesan kamu, cepat lakukan. Aku mau mandi dulu, satu jam lagi informasi itu harus sudah ada!" Angga memutus panggilan secara sepihak.

Sementara itu Brandon bingung, sangat bingung. Brandon juga tidak habis pikir oleh Angga yang tiba-tiba berubah menjadi garang.

"Huh, seperti gadis pms saja dia!mentang-mentang sedang jatuh cinta, jadi aku kena getahnya begitu? Benar-benar merepotkan!" monolog Brandon sembari mengotak-atik layar ponselnya.

"Ah, aku ada ide!"

Brandon menekan sebuah kontak yang tertera nama seseorang di sana. Dia mengangkat panggilan. "Halo, Lucas."

⋆★⋆

Seorang lelaki tampan dengan setelan supreme baru saja memasuki ruangan SCLA. Dia melepaskan penyumbat telinganya, lalu memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana. "Brandon, ada apa memanggilku?" tanya lelaki itu seraya duduk di sofa single di depan Brandon.

"Aku ingin meminta tolong, Lucas."

"Ah, begitu. Soal apa?"

"Nona Rawnie."

Lucas menatap Brandon dengan seksama. "Kenapa dengannya?"

"Begini Cas, jadi Angga baru saja menyuruhku untuk memata-matai geng Seera." Brandon menghela napas. "So, aku bingung harus menyelidikinya bagaimana. Soalnya kau tahu sendiri, kalau aku bukan anggota kelas C."

"Ah, lalu kau mau meminta tolong padaku untuk menyelidikinya?"

"I-iya, awalnya aku segan denganmu. Tapi karena kamu termasuk orang terdekat Rachel, makanya aku meminta tolong padamu."

"Oh, baiklah."

"Kau mau membantuku, kan?"

Lucas mengangguk. "Ya, aku bisa membantumu, tapi nanti kamu minta informasi selanjutnya ke Jay dan Keith, oke!"

"Oh, Jay dan Keith ya?"

"Iya, soalnya aku agak sibuk belakangan ini."

"Sibuk? Tapi bukankah ini tentang Rachel, kenapa Lucas menganggapnya tidak terlalu serius ya? Apa Lucas tidak menyukai Rachel?" pikir Brandon.

"Aku pun juga begitu, akhir-akhir ini aku sering lembur menangani pengeluaran L.A," tutur Brandon pada Lucas.

"Oh kalau begitu, tetap semangat!" Lucas berdiri dari duduknya. "Aku pergi dulu!"

"Ah i-iya."

════ ⋆★⋆ ════

"Mari bermain."

Jantung Rachel berdebar kencang, pikirannya menjadi kosong. Gadis-gadis lain terkikik, membuatnya merasa canggung. Setelah ragu-ragu sebentar, Rachel memberanikan diri untuk bersuara. "A-aku harus pergi." Rachel menepis uluran tangan Seera.

"Hei jangan kabur!" ujar seorang gadis dengan nametag 'Alexandra Nanine'. "Fia tutup jalannya!" teriak Seera seraya menolak tubuh Fia agar menutupi jalan kabur bagi Rachel.

Cuz You're My PhobiaWhere stories live. Discover now