021 | Dark thoughts

125 60 50
                                    

"Hei, permainan belum selesai!" teriak Liam.

"Huft, yang jadi adek ka Rachel sebenarnya siapa sih, aku atau Junna?" gumam Alzam. Liam menarik Alzam kemudian mengapit Alzam dengan lengannya. Dia mengelus pelan kepala Alzam sembari mengacak-acak rambut lelaki itu.

"Ya udah, kalau begitu Alzam jadi adek aku aja!" Kemudian mereka tertawa.

"Ting!" bunyi notifikasi masuk dari ponsel Rachel yang tergeletak di lantai, mengalihkan perhatian Alzam dan Liam.

"Eh ada yang chat tuh," sahut Liam. "Ng? Ini ponsel ka Rachel kaa." Liam mengambil ponsel Rachel—dan tak sengaja melihat notifikasi yang ada di layarnya. "Loh? Nama kontaknya Bro? Siapa Bro? Brother? Brother Rachel bukannya kamu Zam?" tanya Liam.

Alzam merebut pelan ponsel yang berada di tangan Liam kemudian melihat isi chatnya. "Kayaknya ini ka Lucas deh," celetuk Alzam.

"Apa? Siapa katamu tadi? Lucas?"

Alzam mengangguk. "Jadi orang yang disukai Rachel itu, Lucas ya," gumam Liam pelan.

"Iya ka, coba deh liat ada lope-lopenya pulak tuh kontaknya." Alzam tertawa kecil. "Ada-ada aja ka Rachel ni, pasti lagi bucin," batin Alzam.

"KA RACHEL HAPE KAK-" buru-buru Liam menutup mulut Alzam yang meneriaki Rachel. "Eh? Napa ka?" tanya Alzam bingung. "Sini deh hapenya, aku mau liat," sahut Liam.

"Ih ka Liam... jangan-jangan kaka uda jatuh cinta sama ka Rachel yah? Widih, cinta ka Rachel ternyata akhirnya terbalas." Alzam tertawa cekikikan.

"Hah? Bukan gituuu!" Liam berusaha mengelak.

"Terus? Napa hayo mau liat hape ka Rachel?" tanya Alzam.

"Yaa, mau liat aja. Siapa tau aku bisa nge prank kaka kamu, kan," ungkap Liam, dia mengacak-acak lagi rambut Alzam gemas. "Lagian aku udah punya pacar, loh. Tapi udah putus, hehehe." Liam tertawa hambar.

"Waduh! Kaka sadboy ternyata," seru Alzam.

Drrt drrrtt drrtt..

Ponsel Rachel bergetar, tertera panggilan masuk dari kontak yang bernama 'Bro♡' di layarnya.

"Eh, ka Lucas nelpon." Bukannya menjawab panggilan masuk itu, Alzam malah mengambil ponsel dan segera berlari mencari letak keberadaan Rachel. Dia melihat Rachel dan Dejun yang sedang duduk di tepi kolam renang halaman belakang rumah.

"Woi, kalian pacaran?!" tanya Alzam mengagetkan Rachel dan Junna.

"Engga, ini ka Rachel lagi curhat tentang sekolahnya," ucap Junna.

"Oh gitu, kirain pacaran di tepi kolam tadi, hehe." Alzam lupa akan niatnya memberi ponsel itu pada Rachel. "Woi Zam, ngapain lu bawa-bawa hape gua?" tanya Rachel dengan sorot menyelidik ke arah tangan Alzam.

"Oh ya lupa. Nih ada panggilan masuk dari ka Lucas," ujar Alzam menyerahkan ponsel Rachel. Rachel menerima uluran itu— lalu meletakkan ponselnya di dekat telinga. "Halo, Cas."

"..."

"Aku lagi di rumah tetangga."

"..."

"Oh, gitu." Rachel mengangguk-angguk sambil senyum-senyum. Melihat hal itu, Alzam dan Junna pun kebingungan dan segera mencoba untuk menguping obrolan Rachel dan Lucas.

"Eh, awas kalian ah, gua mau so sweet aja kagak bisa," gerutu Rachel. Alzam dan Junna menjauh sambil ketawa cekikikan.

"Ah, iya Cas, iyaa."

"..."

"Okedeh, aku siap-siap dulu. Bye."

"..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cuz You're My PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang