•Silentkiller 02•

115K 15.5K 6.3K
                                    

Haii, Silentkiller udah ada instagramnya lho, jangan lupa follow yah! @silentkiller.ofc

Happy Reading guys! Vote dan commentnya jangan lupa yah😘

Naya menghela napasnya panjang, hari ini ia sangat lelah, setelah mengerjakan hampir 3 tugas untuk besok, akhirnya Naya menyelesaikannya sampai jam 1 pagi, dengan cepat ia segera membereskan bukunya dan memasukkannya ke dalam tas

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Naya menghela napasnya panjang, hari ini ia sangat lelah, setelah mengerjakan hampir 3 tugas untuk besok, akhirnya Naya menyelesaikannya sampai jam 1 pagi, dengan cepat ia segera membereskan bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Setelah selesai Naya langsung mematikan lampu belajarnya dan melangkahkan kakinya menuju kasur, dengan cepat Naya memejamkan matanya untuk istirahat agar besok tidak kelelahan di sekolah.

Dan yah, pagi menyambutnya, Naya merasa tidurnya belum cukup puas. Walaupun otaknya termasuk encer, kekurangan Naya adalah sulit untuk bangun pagi dan berangkat tepat waktu, sekarang saja sudah jam 7 kurang, astaga dengan cepat Naya mandi dan segera memakai seragam sekolahnya.

Setelah pamitan pada Bundanya, Naya segera berlari menuju angkutan umum, untuk menunggu ojek online Naya rasa sudah tidak cukup waktu. Lama diperjalanan akhirnya Naya sampai di sekolah, dan pak Anto sang penjaga gerbang sudah hampir menutup gerbangnya, dengan cepat Naya berlari menyelinap dan masuk.

"Hhh...hhh." napas Naya tersengal karna berlari secepatnya, lain dengan pak Anto yang menggeleng-gelengkan kepalanya heran melihat tingkah Naya. Dengan cepat Naya berlari menuju kelas, tapi langkahnya terhenti ketika melihat Naja sedang bersama teman-temannya.

Naya merasa lelahnya seketika hilang saat melihat kakak kelasnya tersebut, bahkan Naya juga merasa bahagia saat melihat senyum Naja. Astaga Naya bucin.

Ia tiba-tiba saja teringat kartu milik Naja yang sekarang ada di Naya. Naya menatap sekitar agak ragu untuk memberitahu Naja, Naya rasa kartu itu penting walaupun kelihatannya kayak kartu kunci hotel.

Saat Naya sudah bertekad untuk mendekati Naja, langkahnya tertahan saat melihat Madona, Primy, dan Selena datang menghampiri Naja dan teman-temannya.

"Woah, Madona," itu suara Erick yang memang suka blak-blakan. Tapi bisa dibilang tubuh Madona itu berisi namun berbentuk seperti model, terlebih Madona yang memakai pakaian super ketat membuat lelaki kadang gagal fokus, ya termasuk Erick saat ini.

"Cuci otak lo! Btw, hm Naja, gue boleh ngomong penting nggak sama lo?" tanya Madona dan suaranya berbeda saat berbicara pada Naja.

"Silakan," jawab Naja santai.

"Gue ulang tahun Minggu, lo mau dateng kan?" tanya Madona dengan senyum lebar.

Bisa di deskripsikan Madona bertubuh tinggi dengan bagian depan yang lumayan besar dan suka sekali memakai baju ketat, termasuk seragamnya saat ini dan berbehel.

"Eh kita nggak di undang, Don?" tanya Alan.

"Kalo Naja mau dateng, kalian semua ya gue undanglah!" semua berseru.

"Naja, dateng, Ja," pinta Erick.

"Iya, Ja. Udah sih, Minggu kita free kan?" ucapan Opan di setujui oleh semuanya, lain dengan Naja yang masih terdiam.

SILENTKILLER (Naja Mahatma)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن