•Silentkiller 04•

107K 15.3K 9.9K
                                    

Back to bang Naja with Mbak Naya again🤣 btw, skrg tanggal 25 yah? Wah bang Leyo mau debut nih wkwk, jangan sampai gak war ya di hari pertama PO, bang Leo bisa di pesan jam 4 sore! Stay cune, tar ke habisan lhooo😘

Eh jangan lupa spam comment yah!
Love u😘😘😘

Yg typo tandain yaa😘😘

Saat di sekolah Naya terdiam sejenak seraya terus memikirkan tentang Naja dan Silentkiller yang saling berhubungan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Saat di sekolah Naya terdiam sejenak seraya terus memikirkan tentang Naja dan Silentkiller yang saling berhubungan. Kenapa bisa seorang Naja Mahatma bisa bermain game sejago itu, sudah tampan, banyak piagam perlombaan. Seketika Naya teringat sesuatu akan event yang sering di ikuti Naja.

"Stella, Naya mau nanya," ujar Naya tiba-tiba membuat Stella yang sedang bermain ponsel refleks menoleh.

"Ape?"

"Hm silentkiller itu kan udah sering ikut event-event gitu ya? Seharusnya mukanya keliatan dong?"

"Pake topeng," jawab Stella lalu kembali memandangi ponselnya.

"Hah? To-topeng?"

Astaga kak Naja, muka gantengnya kenapa di topengin? Batin Naya miris.

"Iye, lo kayaknya pengin banget tahu soal Silentkiller, kenapa mau join main game?" tanya Stella.

"Lo ajarin Naya kek, Stell. Naya kepo deh gimana bisa main sama Silentkiller," ucap Naya pelan.

"Gabakal mau main sama lo lah, apalagi lo akun baru, ketahuan banget noob-nya," timpal Stella santai.

"Ya Tuhan jahat sekali, Stella Putri. Naya tiba-tiba Pro awas aja lo!" ancam Naya gemas, dan Stella refleks tertawa lalu mengacak-acak rambut Naya. Naya langsung menepis tangan Stella, lalu melangkahkan kakinya menuju Adam yang sedang sibuk menyalin PR-nya.

"Adam," panggil Naya lalu duduk di samping Adam, kebetulan Danu teman duduk Adam sedang tidak duduk di tempatnya. Adam menjawab dengan gumaman karna masih sibuk menyalin PR-nya.

"Adam," panggil Naya lagi.

"Hm."

"Adam?"

"Apa, Kanaya?" dan Adam menoleh, barulah Naya berhenti untuk memanggil nama Adam, kini Naya tersenyum manis.

"Nah gitu dong, kan Naya manggil harus nyautnya panjang," ujar Naya.

"Iya-iya," jawab Adam seadanya lalu kembali menulis.

"Apa? Ngomong aja." Naya menghela napasnya pelan lalu menumpu dagunya dengan tangannya seraya menatap wajah Adam yang terlihat sedang serius.

" Naya menghela napasnya pelan lalu menumpu dagunya dengan tangannya seraya menatap wajah Adam yang terlihat sedang serius

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
SILENTKILLER (Naja Mahatma)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon