•Silentkiller 16•

101K 14.6K 16.2K
                                    

Halowwww

Siap spam?

Yuk baca Naja dan Naya😍

Let's go!

Periksa typo yu

Naja mengantarkan Naya sampai depan rumah gadis itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naja mengantarkan Naya sampai depan rumah gadis itu. Naya masih senyum-senyum tidak jelas ke arah Naja, bisa dibilang Naya sangat senang karna Naja mau mengajarinya main Skateboard meski Naya sangat menyebalkan saat di ajari. Naya melambaikan tangannya ke arah Naja, saat ia hendak berlari menuju rumahnya, Naya menginjak tali sepatunya sendiri membuatnya jatuh cukup keras.

Naja melotot lalu segera keluar mobil tanpa mematikan mesinnya, Naya meringis, sedangkan Naja langsung menghampiri Naya.

"Ck, lo ngapain sih?!" omelnya saat melihat dengkul Naya yang tergores menyebabkan darah perlahan keluar membuat Naja menghela napasnya pelan.

"Tali sepatu kenapa nggak di iket sih? Sakit kan?" Naya mengangguk lalu Naja segera menggendong Naya ala bridal style.

"Kak Naja mau apa?" tanya Naya, Naja tidak menjawab lalu segera melangkahkan kakinya menuju mobil dan menyuruh Naya untuk masuk ke dalam.

"Kak Naja mau apa ih!"

"Nyulik," balas Naja lalu segera membuka pagar rumah Naya yang lumayan besar. Dan Naja segera masuk ke dalam mobil dan membawa mobilnya masuk ke dalam pekarangan rumah Naya. Naya tersenyum tipis, tidak lama ia mengubah rautnya karna merasa perih di area dengkulnya.

"Ayo turun," ajak Naja. Naya menatap Naja dari bawah sampai akhirnya berhenti di mata Naja.

"Hm, kaki Naya sakit," ucap Naya pelan seraya menampilkan puppy eyesnya, Naja menghela napasnya pelan lalu segera menggendong Naya di depan, Naya tersenyum senang lalu Naja membawanya ke dalam rumah, kebetulan pintu rumah Naya memang sudah terbuka.

Naya sudah duduk di sofanya, sedangkan Naja menatap sekitar.

"Kotak P3K di mana?" tanya Naja, Naya mengernyit lalu menunjuk pojok tersembunyi, dengan cepat Naja mengambilnya.

Kini keduanya saling tatap, hanya saja Naya menelan salivanya karna ketampanan Naja begitu menyeruak saat serius, astaga Naya dibuat salah tingkah sendiri. Naja menaikkan sebelah alisnya.

"Ngapain senyum-senyum?" tanya Naja, Naya refleks mengubah rautnya menjadi kesakitan.

"Aduh-duh ah."

"Gila," timpal Naja lalu mengambil kapas yang sudah diberi alkohol, Naya melotot.

"Eh mau apa?"

"Mau...ini," dan Naja langsung menempelkan kapas tersebut ke luka Naya membuat Naya refleks menjerit. Naja menahan tawanya.

"Ahhh sakit banget, huaaa perihhhh! Bunda, Ayah, ibu Peri Naya, tolongin!" pekik Naya membuat bibi di rumah Naya langsung menghampiri sumber kebisingan.

SILENTKILLER (Naja Mahatma)Where stories live. Discover now