•Silentkiller 09•

100K 15.3K 31.5K
                                    

Kok cepet bgt updatenya? Aku menghargai kalian yang spam komen:)

Coba tiap chapter komen banyak, pasti aku bakalan rajin up😗

Siap komen di setiap paragraf biar aku update cepet?

Love u!

Semoga jatuh cinta sama sosok Naja:)

Semoga jatuh cinta sama sosok Naja:)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Kedua tatapan Naya dan Naja bertemu. Naya ingin menjadi kepik astaga demi apapun, dan parahnya saat melihat keberadaan Naya yang seperti maling, Naja naik ke darat membuat Naya merasa dag-dig-dug luar biasa. Mana keadaan Naja saat ini sedang Shirtless.

"Na-naya--"

"Sini," panggil Naja saat sudah berdiri di dekat kolam, demi apa rasanya Naya benar-benar jantungan. Naya membuka pintu kaca yang menjadi penghalang keberadaannya saat ini dengan Naja. Naya kembali menutup pintunya dan melangkahkan kakinya mendekati Naja seraya menunduk.

Sudah tepat di depan Naja, terpantau agak jauh tingginya dengan Naja, jelas tinggi Naya hanya 160cm.

"Kenapa bisa di sini?" tanya Naja tanpa ekspresi, Naya mendongak.

"Hm, kata kak Naja kemaren suruh kesini." mendengar penuturan Naya membuat alis Naja terangkat sebelah, ia mencoba mengingat apa yang dikatakannya, dan saat ingatan itu muncul mata Naja membulat.

"Lo--"

"Iya, kak Naja mau pake Naya kan?" Naja mengusap wajahnya kasar, demi apapun baru kali ini Naja bertemu dengan gadis seperti Naya. Entah bagaimana ajaran keluarga Naya, Naja tidak habis pikir.

"Lo bener-bener nggak ngerti maksud gue?" tanya Naja lagi memastikan, Naya menggeleng.

"Kakak bisa kasih tau Naya kok."

"Jawabannya di air."

"Hah?"

"Lo masuk ke air, nanti lo tau jawabannya," ujar Naja.

Naja hanya mengetes saja apakah Naya benar-benar polos dan gampang di bohongi, tapi ternyata dugaan Naja salah, Naya memang seperti itu dari naluri dirinya sendiri. Dengan polos ia masuk ke dalam air membuat mata Naja membulat tidak percaya.

Jelas Naya tenggelam karna kolamnya dalam, dengan cepat Naja masuk ke dalam air lalu meraih tangan Naya, namun sebelum melakukan itu Naya sudah memeluk Naja.

"Dalem banget, huhu...Naya gapernah renang sama sekali," tutur Naya masih panik, Naja masih menatap muka Naya mencoba mencari wajah sandiwara gadis itu, tapi Naja tidak menemukannya.

Naja menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Naya, refleks Naya menoleh dengan jarak yang sangat dekat. Ternyata Naja sedang memandanginya membuat jantung Naya berdetak tidak karuan.

"Naya berat nggak?" tanya Naya pada Naja, Naja menggeleng lalu segera membawa Naya keluar dari kolam bersamaan dirinya, keduanya basah kuyup.

Sesampainya di atas Naya melihat keadaannya saat ini, baju sekolahnya basah membuat Naya menghela napasnya pelan.

SILENTKILLER (Naja Mahatma)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora