•Silentkiller 03•

105K 15.9K 9.9K
                                    

Babang Leo open PO tgl 25 lho, tinggal beberapa hari lgi hehe. Selagi nunggu bang Leo launching, kita baca Silentkiller dlu yu😍 happy reading semuanya.

3k komen yah! Author tungguin

Demi apapun rasanya benar-benar sangat mengejutkan di mana Naya sekarang ke tangkap basah oleh Naja, Kakak kelasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Demi apapun rasanya benar-benar sangat mengejutkan di mana Naya sekarang ke tangkap basah oleh Naja, Kakak kelasnya. Bagaimana tidak? Naja akan mencapnya gadis penguntit, astaga sangat mengerikan.

"Lo kenapa bisa di sini?" tanya Naja tanpa ekspresi membuat Naya setengah mati berusaha untuk mencari alasan yang tepat. Astaga kenapa otaknya tiba-tiba kosong? Naya tidak bisa beralasan apapun.

"Lo--"

"KARTU!" Potong Naya cepat membuat Naja terkejut, Naya langsung mengeluarkan kartu milik Naja sebagai alasannya agar Naja tidak mencapnya gadis penguntit.

"I-ini punya kak Naja kan?" Naja terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Iya."

Naja mengambil kartu miliknya yang semula berada di tangan Naya kini sudah berpindah ke pemiliknya. Demi apapun Naya deg-degan, tapi ia berusaha untuk terlihat normal agak Naja tidak berpikir dirinya aneh.

Saat Naja ingin berterima kasih, suara Alan terpekik memanggilnya.

"Silentkiller! Ada yang ngajak duel nih, songong banget lagi," ucap Alan membuat Naja menghembuskan napasnya seraya memejamkan matanya karna Alan memang kalau di rumah suka sekali memanggilnya dengan username akunnya. Naya seketika melotot, ia menelan salivanya.

"Eh lo denger gue nggak? Malah di semak-semak, kalau mau buang air kecil di toilet, jangan di situ," timpal Alan sembarangan lalu masuk, Alan tidak tahu jika ada orang dibalik semak-semak, dan orang tersebut sekarang tahu siapa silentkiller.

Naya menelan salivanya, Naya terkejut saat mata Naja menatap matanya, astaga. Naya menelan salivanya lalu menggeleng pelan seraya menutup telinganya.

"Na-naya nggak denger apa-apa kok, hm Naya duluan pulang ya---" belum sempat berbalik tangan Naya sudah di cekal Naja dan yang mengejutkannya Naja menarik tangannya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah kosong tersebut.

Naya melotot.

"Kak Naja, Na-naya nggak denger apa-apa, Naya juga gatau silentkiller, Naya ga bakal sebar gosip," tuturnya namun Naja masih menarik tangannya sampai akhirnya mata Naya membulat, raut paniknya kini berubah kagum saat melihat dalamnya. Astaga bukan rumah kosong yang mengerikan rupanya.

Tangan Naya terus di cekal Naja sampai akhirnya bertemu dengan teman-teman Naja lainnya sedang duduk-duduk seraya bersenda gurau. Betapa terkejutnya mereka saat Naja datang tidak sendiri, dan terlebih yang di ajak Naja seorang perempuan.

SILENTKILLER (Naja Mahatma)Where stories live. Discover now