4 : Cerita Ten

2.4K 400 5
                                    

Taeil pulang lebih cepat dari biasanya, ia membawa dua kantong plastik besar yang isinya adalah stok makanan.

"Ini belanjaannya" Taeil meletakkan di atas meja makan

"Sini aku bawa. Aku masak dulu ya, Yuta come on" Taeyong berjalan ke dapur diikuti oleh Yuta

Saat Taeyong menuju dapur ia melihat seseorang sedang membuka kulkas.

"Hei!"

Seseorang yang sedang membuka kulkas terkejut "eh gila, gue kira siapa" Lucas terkejut

"Ngapain?" Tanya Yuta

"Ngadem. Cari makanan lah"

Lucas meninggalkan mereka.

Di ruang tengah, dari tadi Ten menatap lekat Yangyang. Yangyang yang merasa risih pun bicara.

"Kak Ten," panggil Yangyang membuyarkan lamunan Ten

"Eh iya, kenapa?"

"Kakak kenapa liatin Yangyang gitu?" Tanya Yangyang

Ten tersenyum, ia menoleh ke Kun. Lalu Kun tersenyum.

"Kalian kenapa aneh banget sih? Senyam senyum aja" ujar Doyoung

Taeil yang keluar dari kamar ikut nimbrung "ada apa nih?" Tanya Taeil penasaran

"Gue ceritain ya. Dari pada Yangyang risih," ucap Kun pada Ten

Ten mengangguk.

"Ten dulu punya adik laki laki, namanya Liu. Mungkin sekarang dia akan seumuran sama Yangyang," ucap Kun mulai bercerita "beberapa bulan yang lalu, tuhan manggil Liu dengan cara yang aneh," ujar Kun

"Aneh?" Tanya Jungwoo

"Beberapa bulan lalu, Liu dikabarkan meninggal, saat kita nemuin jenazahnya kita nemu beberapa luka di tubuhnya. Dan udah di cek juga, kalau ini adalah pembunuhan yang berencana," Kun menatap Ten yang berusaha menahan air matanya

"Tapi pembunuhnya kita belum tau siapa. Makanya kita ngekost disini karena nyokap bokapnya Ten sibuk ngurusin siapa pembunuhnya Liu, sedangkan keluarga gue ada di China, tadinya gue suruh sekolah disana, tapi gue gak mau. Dan berhubung gue punya temen baik kayak Ten, gue tinggal bareng keluarga dia," jelas Kun

"Gue cuma nanya doank nih ya, Adek lu punya masalah dengan seseorang atau gimana gitu?" Tanya Taeil

Ten menggeleng "dia anak baik baik, gue yakin dia gak punya masalah dengan orang lain,"

"Yangyang itu mirip banget sama Liu, seratus persen. Bedanya kalo Yangyang lebih kalem, tapi Liu pecicilan kayak abangnya" ujar Kun

"Pecicilan?" Taeil seakan akan tak percaya jika Ten itu pecicilan

"Ten jadi pendiem gini gara gara kejadian itu. Gue cuma berusaha untuk bantu dia bangkit dan berusaha mengikhlaskan kepergian Liu, tapi ya gitu deh," jawab Kun

"Gue minta tolong sama kalian ya, terutama sama Yangyang," lanjut Kun

Mereka seakan akan mengerti apa yang dibicarakan oleh Kun. Yangyang tersenyum.

"Kak Ten boleh kok anggap Yangyang itu Liu," ujar Yangyang

Seketika Ten tersenyum manis, ia merasakan adiknya kini hadir di hadapannya. Dia bisa merasakan adiknya berbicara dengannya.

Ten mengelus rambut Yangyang "iya, makasih ya," dia tersenyum

"Pengen nangis" Mark menunjukkan wajahnya yang terharu

Setelah berbincang-bincang segala hal sambil menunggu makanan yang di masak oleh Taeyong dan dibantu Yuta jadi. Masakan itu telah dihidangkan.

"Ayok makan!" Ajak Taeyong sembari menaruh piring yang berisikan makanan

"Bentar gue panggil anak anak dulu" Taeil beranjak

Taeil mengambil toa di atas meja lalu diarahkan keatas.

"HENDERY, DEJUN, ECHAN. AYOK MAKAN!" teriak Taeil

Dan langsung mendapat respon dari mereka yang dipanggil.

Selanjutnya Taeil membangunkan Johnny yang tertidur. Dasar kebo!

Mereka mengambil makanan lalu duduk di berbagai tempat. Ten memilih duduk di samping Yangyang dibanding sahabatnya Kun.

Saat mereka sedang menikmati makanan itu ada seseorang yang menggedor pintu rumah.

"Ya elah sapa si malem malem" Johnny mengoceh

"Biar saya yang buka" Jungwoo berjalan menuju pintu

Ia membuka pintu itu dan menampakkan seorang laki laki memakai jaket serta membawa koper dan tas ransel miliknya.

"Cari siapa?" Tanya Jungwoo ramah

"Mau tanya, ini kostan-nya Bu Yanti?" Tanya lelaki itu

"Iya betul," Jungwoo mengangguk

"Saya bisa ketemu beliau?" Tanyanya

"Beliau gak ada disini, mau ngekost ya?" Tanya Jungwoo

"Iya, kalau boleh tau dia dimana sekarang?" Tanya laki laki itu lagi

"Bu Yanti ada di rumahnya, mau masuk dulu?" Tawar Jungwoo

Lelaki itu mengangguk, lalu masuk mengikuti Jungwoo.

"Siapa woo?" Tanya Taeil

"Ada yang mau ngekost kak,"

Mereka menoleh ke arah lelaki itu, Taeil yang semula di meja makan beranjak ke ruang tengah.

"Duduk," Taeil mempersilahkan

Lelaki itu duduk.

"Namanya siapa?" Tanya Taeil

"Jaemin kak," jawab laki laki itu bernama Jaemin

"Oh Jaemin, mau ngekost disini?" Tanya Taeil

Jaemin mengangguk.

"Udah Konsul sama Bu Yanti?" Tanya Taeil

Jaemin menggeleng "belum,"

"Kalo belum, kita gak bisa terima kamu disini," ujar Taeil

Jaemin mengehela serta menunjukkan wajah kecewanya.

"Tapi kalo aku disini gak papa kan, besok kan bisa ngomong sama Bu Yanti. Atau kakak kasih tau aku rumahnya Bu Yanti dimana, nanti aku kesana," ujar Jaemin

"Harus malam ini?"

"Aku gak tau mau tidur dimana lagi kak," ucap Jaemin

"Kamu gak punya rumah?"

"Punya,"

"Terus kenapa gak kerumah aja?"

"Justru aku ngekost disini karna aku kabur dari rumah," jawab Jaemin

"Kenapa kabur?" Tanya Taeil

"Capek denger mama papah berantem," ucap Jaemin tak segan

Taeil mengerti apa yang dirasakan Jaemin. Kejadian ini pernah terjadi pada salah satu penghuni disini, yaitu Haechan.

"Oke, tapi saya telpon Bu Yanti dulu ya," ujar Taeil

Jaemin tersenyum senang "iya kak, makasih ya,"




========








Ehe:v
Aku mau ngumpulin tokohnya dulu baru ada konflik nya gitu.

Dan baru ngasih tau didasari apa mereka ngekost disini.

Satu Kostan || NCT 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang