56 : Pacar Winwin

719 142 1
                                    

"Icung geseran dikit donk, ini bokongnya Lele gak nyentuh jok."

"Kalo gitu Lele Icung pangku aja,"

"Gak mau!"

"Le, tapi sama aja donk. Lele kan duduk di paha Icung juga."

Chenle duduk di antara Sungchan dan Jisung, ia duduk di paha Sungchan dan Jisung. Pegel pegel deh.

Kasian Yangyang, dia ke jepit gara gara Sungchan gerak gerak terus.

Mereka bertahan sampai beberapa menit, akhirnya mereka sampai di depan sekolah.

"Belajar yang bener ya, nanti pulangnya bareng sama rombongan Mark aja." Seru Zera

Mereka masuk ke dalam sekolah, sudah cukup ramai ternyata. Mereka langsung masuk ke kelasnya masing masing.

Disisi lain, Mark melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia khawatir jika Vio akan bertemu dengan Serim.

"Mark, pelan pelan bege!" Hendery memukul pundak Mark dari belakang

Mark sampai di sekolah dengan selamat, tapi tidak dengan para penumpangnya.

"Jantung gue mau copot sumpah!" Seru Shotaro memegang dadanya

Mark langsung turun meninggalkan mereka. Pada awalnya ia mencari keberadaan Serim di parkiran, tapi tak ada.

Firasatnya mengatakan bahwa Vio belum datang ke sekolah. Mark juga berniatan untuk kembali mencari Vio di luar sekolah.

Tapi sebelum ia kembali ke mobil, ia melihat sosok Vio dari arah gerbang sekolah.

Mark tersenyum lega.

"Vi, kamu jalan kaki?" Tanya Mark saat menghampiri Vio

Vio mengangguk.

"Kenapa gak naik ojek aja? Kenapa harus jalan kaki?" Tanya Mark

"Udah terlanjur sampe sini, gimana donk?" Ujar Vio seperti menutupi sesuatu

"Kamu gak usah kayak gitu, aku udah tau kenapa kamu kabur duluan." Ucap Mark.

"Oo dah tau. Ya udah,"

Vio menerobos bahu Mark, tapi tangannya di tahan oleh Mark.

"Gue bakal lindungi Lo dari Serim dan juga temen temennya." Ujar Mark dengan tulus

Vio tersenyum, Mark juga ikut tersenyum.

"Maksud Lo apa?" Tanya seseorang yang datang dari belakang Mark

Mereka menoleh, mendapati Serim dan beberapa temannya di belakangnya.

"Gue udah tau semuanya Serim. Waktu itu Lo kasar sama gue karna di suruh Bangchan kan, kenapa sih Lo harus kayak gini?" Seru Vio

Tiba tiba ekspresi wajah Serim berubah menjadi panik. Mungkin ini adalah akhir dari pertemanan mereka.

"Rim, sampe sini aja ya. Gue capek, gue nyerah sekarang." Sambung Vio

"Vi, jangan ngomong gitu. Gue tau kita salah, tapi gue mewakili yang lain. Minta maaf, gue mohon." Mohon Jungmo pada Vio

"Telat Mo, gue terlanjur sakit hati. Makasih untuk beberapa tahun ini." Vio mengakhiri ucapannya dengan tersenyum

Lalu ia menarik tangan Mark untuk pergi dari sana. Tanpa di sadari oleh Vio sendiri, ia sedang menggandeng tangan Mark. Sedangkan Mark tersenyum senang.

Vio masih menggandeng tangan Mark sampai ke koridor sekolah, hingga akhirnya Mark berniat jahil.

"Ekhem... Tangan gue adem ya, sampe di gandeng terus gitu." Seru Mark pelan di telinga Vio

Satu Kostan || NCT 2020 ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora