42 : You Not Alone Chenle

835 167 27
                                    

Setelah makan siang, Chenle duduk di karpet yang ada di ruang tengah sembari melihat ponselnya. Ia baru saja menerima telfon dari supirnya, bahwa Ibunya kembali masuk ke rumah sakit.

Jujur saja, Chenle sebenarnya tidak mau terjadi apa apa pada Ibunya. Ia ingin sekali menemani Ibunya, tapi entah apa yang membuat dia untuk tidak mengunjungi Ibunya.

"Hayoo, Chenle kenapa bengong??" Tanya Jungwoo tiba tiba

"Eh, Kak Uwu. Enggak kok, aku gak papa," jawab Chenle menggeleng

"Kalo ada masalah cerita aja Le, gak usah di sembunyikan. Siapa tau kita bisa bantu kan," saran Jungwoo

Entah apa yang membuat Chenle menghela nafas, Chenle menyenderkan punggungnya di bagian bawah sofa. Kepalanya terangkat untuk menatap langit langit bangunan.

"Mami Chenle masuk rumah sakit lagi," ucap Chenle memulai cerita

"Mami Chenle punya maag akut, jadi keluar masuk rumah sakit terus. Apa lagi setelah Papi minta cerai, Mami jadi gak teratur minum obatnya." Lanjut Chenle

"Kamu mau aku anterin ketemu Mami kamu?" Tawar Jungwoo

Chenle menggeleng, "enggak, gak usah Kak. Aku juga gak mau, sekarang aku gak akan pergi ketemu Mami sebelum disuruh." Jawab Chenle

"Emang kenapa?"

"Kemarin pas pulang sekolah aku langsung ke rumah sakit buat jenguk Mami, tapi aku malah di marahin Mami. Katanya kalau aku disana malah bikin Mami tambah sakit," jawab Chenle dengan wajah yang murung

Sebuah tangan bergerak mengelus puncak rambut Chenle, Chenle sama sekali tak keberatan. Bahkan Chenle enggan melihat siapa pemilik tangan itu.

"Alasan kenapa Papi minta cerai, ya karena kata Papi, Chenle pembawa sial. Mami juga bilang Chenle pembawa sial karena gara gara Chenle, Mami sama Papi cerai." Cerita Chenle dengan sendirinya

"Terus waktu Mas Taeil sama Bang Way tabrak Chenle, itu Chenle kabur dari pengadilan. Chenle gak mau liat Mami sama Papi cerai gara gara Chenle, Chenle tinggal di rumah bukannya dapat perhatian dari Mami atau Papi, malah dapat perhatian dari pembantu rumah Chenle." Sambung Chenle

"Chenle coba bangkit dari ini semua tapi gak bisa," ucap Chenle lirih, sepertinya ia sudah menangis

Seseorang yang menaruh tangannya di kepala Chenle, bergerak untuk duduk di samping Chenle. Lalu ia mengusap air mata Chenle.

"Pelan pelan bangkit yuk, kita bantu. Semua masalah gak mungkin selesai dengan sendirinya, pasti harus ngelewatin jalan yang sulit. Aku yakin Chenle bisa, aku yakin Chenle bisa bangkit." Ucap orang itu menyemangati Chenle

Ucapannya membuat Chenle menoleh. Siapa sangka, seorang Vio yang mengucapkan kata kata tadi.

"Tapi Chenle mau kayak dulu," ucap Chenle mengusap air matanya sendiri

"Bisa kok, Chenle mau bahagia kan?" Tanya Vio

"Chenle mau bahagia sama keluarga Chenle lagi," jawab Chenle

"Asalkan Chenle sayang sama orang tua Chenle, pasti bisa kok." Ucap Vio meyakinkan Chenle dengan senyumannya

"Hiks...terharu anjim, pen nangis," saut Hendery yang mengelap matanya dengan ujung baju Xiaojun

"Iihh Lo ngapain?!" Tanya Xiaojun kesal

Setelah itu ponsel Chenle berdering, menampilkan nama supirnya disana. Chenle yakin, pasti supirnya ingin memberi kabar Ibunya.

"Halo,"

"..."

"Bapak jangan bercanda ya!"

Satu Kostan || NCT 2020 ✓Where stories live. Discover now