26 : Kantor Polisi

986 181 3
                                    

Ten dan Kun tiba di kantor polisi Bekasi. Mereka masuk kedalam untuk mencari keberadaan orangtua Ten.

"Mama!"

Seorang wanita paruh baya yang duduk di sebuah bangku kini menoleh mendapati anaknya. Ten berlari dan langsung memeluk beliau, lagi lagi tangisan beliau pecah di pundak anaknya.

Ten melepaskan pelukannya lalu beralih menanyakan sesuatu kepada ayahnya.

"Ayah, gimana? Pelakunya mana? Ten mau ketemu." Tanya Ten pada ayahnya

"Tapi ayah harap kamu bisa kontrol emosi kamu ya." Peringat ayah Ten

"Mana bisa Ten kontrol emosi Ten sama pelaku yang berdosa itu!" Ucap Ten

"Ten, Lo sabar dulu." Kun berbisik pelan di telinga Ten

Seorang polisi mendatangi mereka, polisi itu membawa Ten dan Kun menuju sel di mana disana berisi pelaku itu.

Dari kejauhan Ten merasa mengenal postur tubuh seseorang dari dalam sel. Ia menebak bahwa itu adalah orang yang ada di pikirannya.

Saat sampai di depan sel, Ten benar benar merasa kenal dengan orang itu.

"Ekhem..." Ten berdehem untuk memanggil seseorang yang menghadap ke belakang

Orang itu berbalik dengan cepat setelah mendengar deheman Ten. Saat berbalik, benar saja, Ten sangat mengenal orang itu.

"Ka-Kania?"

"Ten?"

Perempuan bernama Kania itu adalah mantan kekasih Ten saat mereka duduk di SMA.

"Ten, aku minta maaf, aku bisa jelasin semuanya. Aku--"

"Stop!"

"Drama! Apa alasan Lo bunuh Adek gue?" Tanya Ten mencoba menahan amarahnya

"A-ku, a-ku."

"Jawab! Punya mulut kan Lo!" Bentak Ten yang membuat Kania takut

"A-aku ce-cemburu sama kamu." Jawab Kania pelan

"Apa Lo bilang?! Gue gak kedengaran anjim! Kalo ngomong yang keras bego!" Ujar Ten dengan suara tingginya

"Aku cemburu sama kamu," Kania mengulang perkataannya

"Lo cemburu sama gue kenapa harus Adek gue yang Lo bunuh?! Lo gak bisa apa nyelesein secara baik baik?! Kalo Lo emang cemburu, kenapa Lo gak bunuh gue aja?! Hah?! Kenapa harus Adek gue?!" Tanya Ten yang sudah tidak bisa menahan amarahnya

Kania tetap diam, ia masih takut untuk menatap Ten. Tatapan Ten seperti monster yang kelaparan.

"Jawab Lo!" Bentak Ten

"Ten, sabar dulu." Kun mencoba menenangkan Ten

"Sabar Lo bilang?! Siapa sabar?! Gue gak kenal?! Kalo cewek jahanam ini gak bisa di kasih kesabaran tau gak!!" Ten beralih membentak Kun

"Bisu Lo?!" Ten kembali membentak Kania

Kania mengangkat kepalanya lalu menatap Ten.

"Aku gak mungkin bunuh orang yang aku sayang Ten. Aku ketemu sama adikmu untuk minta penjelasan kenapa kamu sama cewek lain." Ujar Kania memberi penjelasan

"Heh, denger ya. Selama gue pacaran sama Lo, gue gak pernah cari cewek lain. Gue bakal setia sama Lo!" Tegas Ten

"Tapi kenapa kamu putusin aku?" Tanya Kania

"Kenapa? Ya karna kita udah gak cocok," jawab Ten

"Lo gak merasa bersalah apa setelah Lo ngebunuh Adek gue? Ngapain Lo lampiaskan kemarahan Lo sama Adek gue? Adek gue gak ada salah sama Lo." Ucap Ten beruntun dan membuat Kania diam lagi

Satu Kostan || NCT 2020 ✓Where stories live. Discover now