44 : UKS

845 163 9
                                    

Melelahkan bukan, baru saja libur, sudah bertemu hari Senin lagi. Kalau pas libur, di bilang liburnya lama banget, kalau pas masuk, di bilang liburnya cepet banget.

Minggu depan mereka sudah menghadapi ujian akhir semester, Taeyong dan Yuta sedang berusaha menyelesaikan skripsinya. Jungwoo juga harus giat belajar, agar dia bisa mencapai cita-citanya, yaitu sebagai dokter.

"Pagi Mas Taeil!" Sapa Haechan sangat sangat semangat

"Pagi!" Jawab Taeil

Tak seperti biasanya, Taeil tampak lebih lesu dari biasanya. Ia tak punya semangat untuk melakukan aktivitas hari ini.

"Mas Taeil kenapa?" Tanya Sungchan saat menyadari Taeil tak seperti biasanya

Taeil membuang nafas panjang, "gak papa. Yok sarapan!" Taeil mengalihkan pembicaraan

Taeil mengambil duduk di samping Johnny. Johnny yang peka terhadap perubahan semangat Taeil hari ini pun bertanya.

"Lo kenapa?" Tanya Johnny sedikit pelan

"Tahun depan gue harus ninggalin kostan ini," jawab Taeil ikut pelan

Untungnya ada Haechan yang teriak teriak soal makanan sama Jungwoo dan Jaemin, jadinya tidak terlalu kedengaran.

Johnny terkejut, tahun depan? Itu waktu yang singkat jika di hitung dari sekarang.

"Kenapa?" Tanya Johnny

"Gue mau di jodohin," jawab Taeil mengaduk aduk nasinya

"What?! Lo serius?!" Tanya Johnny tak percaya

Taeil mengangguk.

"Terus kenapa lo gak semangat gitu?" Tanya Johnny lagi

"Gue gak mau ninggalin kalian, gue mau bantu nyelesein masalah kalian. Gue mau bantu itu," jawab Taeil lagi

Johnny menepuk pundak Taeil, "kalo itu yang terbaik buat Lo, Lo ikutin apa kata ortu Lo." Saran Johnny

"Nanti gue pikir pikir lagi."

Mereka melanjutkan sarapan mereka. Setelah itu, mereka memulai aktivitas mereka seperti biasa.

Hari ini adalah hari pertama bagi Shotaro dan Sungchan di sekolah ini. Mereka sudah pindah kesini seperti yang dikatakan Taeil waktu itu.

Mereka berdua di antar ke ruang kepala sekolah oleh Hyunsuk, sang wakil ketua OSIS.

Pemandangan tak sedap di tangkap oleh Vio. Ia melihat seorang Hyunjin di sebrang sana, padahal kan belum waktunya dia masuk ke sekolah.

Bel sekolah berbunyi, seluruh siswa berlarian menuju lapangan mengambil tempat untuk menjalani upacara bendera.

Saat amanat di berikan oleh kepala sekolah, kepala Chenle seperti berputar saat matahari berpas-pasan dengan matanya. Keringat dari dahinya mengucur deras.

Wajah Chenle juga berubah menjadi sangat pucat, tangannya tiba tiba dingin, kakinya lemas. Sepertinya kakinya sudah tidak kuat menopang tubuh nya sendiri.

Jisung yang berada di belakang Chenle, mulai khawatir.

"Lele gak papa?" Tanya Jisung berbisik

Tak ada jawaban dari depan sana, Chenle hanya memejamkan matanya, berharap ia kuat sampai akhir upacara.

Chenle mencoba membuka matanya, pandangannya gelap. Sedetik kemudian, Chenle tidak merasakan apa apa.

"Chenle!"

Beberapa siswa yang di tugaskan untuk menjadi petugas kesehatan berlari membawa tandu untuk mengangkat tubuh Chenle.

Vio yang hendak bergerak untuk menghampiri Chenle, di tahan oleh Yeji, teman sekelasnya.

Satu Kostan || NCT 2020 ✓Where stories live. Discover now