32 : 𝔸𝕝𝕝𝕚𝕖𝕤

60 7 8
                                    

..
╔════ ≪ ❈ ≫ ════╗
Voodoo ℒℴνℯ
╚════ ≪ ❈ ≫ ════╝
..

___________________________________________
Before;
.
"Kau masih fikirkan itu?"
.
"Andai maksud hyeong kenapa aku kehilangan anakku? Ya. Semestinya"
.
"Hyeong... Kai rasa ucapan Tao malam itu benar, Damballa mungkin sudah mengetahui ini dari awal"
.
"Tak mungkin.. ingat apa Chanyeol cakap?"
___________________________________________

.

.

Note : Jalan cerita murni dari imaginasi pelangi Nz yang Nz cuba untuk kaitkan dengan peristiwa sebenar. And abaikan segala typo. Hahahahaha
.

.

Seoul, Korea.

Dia lihat tubuh kekar itu kini kelihatan sangat rapuh malam ini. Kenapa? Entahlah.

Lelaki itu duduk di pangkin rumah mereka, merenung ke arah langit, melihat bintang yang boleh di kira dengan jari, bahkan bulan juga malu-malu untuk menunjukkan keindahan dirinya malam ini. Malam ini terasa sangat sepi untuk mereka jika dia boleh jujur.

Coklat panas di tangannya kini hanya ditatap teduh, melihat kepulan wap putih itu mengepul di udara dan menghilang. Apa mereka akan seperti itu juga nanti?

Mungkin.

Dia melirik kembali ke arah tubuh kekar itu dan kembali melihat ke arah ibunya dan juga suaminya berserta bapanya yang kini sedang menatap ke arahnya. Menyalurkan kekuatan mereka mungkin.

Dia tidak tahu.

Perlahan dia menarik nafasnya dalam dan kembali melangkah ke lelaki itu. Adik lelakinya yang tampan. Dia-.

"Chanyeol-ahh" panggilnya perlahan.

"Noona..." Dia tersenyum tipis dan memberikan lelaki itu secawan coklat panas.

"Apa yang bermain di fikiranmu?" Soalnya perlahan.

Chanyeol hanya tersenyum tipis dan menghirup perlahan coklat panas di tangannya.

"Tiada apa..." Balasnya.

"Is it a burden to you?" Dua pasang mata itu bertatapan sebelum Chanyeol kembali membuang pandangannya ke arah langit malam. Menikmati sensasi angin dingin menerpa wajahnya.

"No"

Dia kembali melihat ke arah wajah tampan adiknya.

"Kenapa bukan Noona yang terima takhta tu?" Yoora terdiam. Dia melihat ke arah pokok bunga mawar di hadapannya.

"You don't want that throne? You don't want to rule the world?"

Yoora kini kembali melihat ke arah Chanyeol yang kini turut menatap ke anak matanya. Pandangan itu. Ada yang salah. Tapi apa?

"I don't know... Do you want it all? The power? Throne?"

"Yes. I do want it, hanya noona tidak layak" dia tersenyum tipis. "You know.. taking people life, torture them, blood. It's really not my thing" dia mengenggam tangan besar itu.

𝑽𝒐𝒐𝒅𝒐𝒐 ℒℴνℯ [COMPLETE] Where stories live. Discover now