Episode 7

8.3K 406 0
                                    

Bab 7 🍁 Hati Yang Terluka

Minggir ....!

Hiks, hiks ....!

Kiran melangkah sedikit cepat keluar dari dalam hotel, tempat perayaan ultahnya sendiri. Saat ia berjalan cepat tanpa sengaja ia menubruk para tamu, yang hadir dalam pestanya.

Setelah mengetahui kebenaran yang menyakitkan hatinya, Kiran tidak berhenti menangis, ia terus terisak sembari keluar dari dalam hotel. Lalu ia mulai berlari mencari keberadaan Rian dan Ibunya, yang sudah tidak terlihat.

Kiran menajamkan pandanngan mencari kedua orang yang telah menyakitinya, seluruh depan lobby sudah ia jelajahi tapi tidak menemukan keberadaan kedua orang yang ia cari.

Ia terus berlari ke arah parkiran mobil, dan berharap ia masih bisa menemukan mobil milik kekasihnya. Namun, sudah lima belas menit ia mencari, tetap saja ia tidak menemukan mobil kekasihnya.

'Hah, hah ...,' Kiran terengah, karena ia terus berlari, dan ia mulai kelelahan. Namun, ia tidak menghiraukan rasa lelahnya.

Bahkan penampilan rambutnya  sudah terlihat berantakan, mahkota kecil yang disematkan di rambutnya pun hilang, entah kemana.

'Hiks, dimana kalian!' guman Kiran sedikit keras.

'Huftt ...,' sesaat Kiran berhenti dan mengatur nafasnya yang memburu, dan mencoba mengingat percakapan kekasihnya dengan Ibunya.

'X-Hotel ....!'

'Ya, X-Hotel. Pasti mereka saat ini menuju kesana.' guman Kiran keras. Tanpa kiran sadari perkataannya di dengar oleh Jack, saat mengambil ponsel miliknya yang terlinggal di mobil.

Setelah mengingat itu, Kiran berlari keluar dari area hotel dan mulai berlari ke jalan raya dan berharap cepat menemukan taxi yang lewat.

'Taxi, taxi ...,' teriak Kiran berulang. Saat ia melihat taxi yang melintas, tapi taxi yang ia panggil terus melaju karena ada penumpangnya. Sepuluh menit kemudian ia terus berteriak, dan menyetop taxi. Akhirnya, taxi pun berhenti. Tanpa membuang waktu ia masuk dan mengatakan pada supir taxi kemana tujuannya.

"Jalan Pak, kita ke X-Hotel," ucap Kiran cepat, setelah duduk di dalam mobil sambil meremas tangannya, dan sesekali menghapus air matanya. "Baik, Nona," jawab supir taxi mengerti.

Di dalam hotel, pak Bagas panik mencari istri dan juga putrinya. Namun sudah 30 menit ia mencari tetap tidak menemukan kedua keduanya.

Saat Kiran tengah resah, di dalam hotel Pak Bagas menyuruh MC, untuk memberitahu para tamu yang hadir menikmati makan malam tanpa menunggu acara puncak. Yaitu pemotongan kue ulang tahun, dikarenakan putrinya sedang tidak enak badan.

Ya, pak Bagas menggunakan alasan itu, agar para tamu tidak menayakan keberadaan putrinya terus menerus.

Sedangkan Xavier, terus mencari Kiran tapi sedari tadi ia mencari tidak menemukan keberadaan Kiran. Ia sempat kehilangan jejak Kiran, dikarenakan ia bertemu rekan bisnisnya di dalam. Sesaat ia berbincang dengan rekan bisnisnya, setelah itu ia benar-benar kehilangan jejak gadis mungil itu.

'Dimana Gadis itu?' tanya pada dirinya sendiri, setelah ia memutari depan lobby namun tidak menemukan Kiran juga.

"Tuan. Kenapa Anda terlihat binggung? Apakah Anda sedang mencari sesuatu?" tanya Jack, ketika ia dari tempat parkiran menemukan tuannya sedang binggung dan terlihat gelisah.

"Bantu aku menemukan Gadis itu," titah Xavier yang terlihat khawatir.

"Gadis. Gadis, siapa yang Anda maksud, Tuan," jawab Jack binggung.

''Bodoh! Gadis yang menabarak mobilku waktu itu, dan Gadis yang saat ini berulang tahun. Cepat cari Dia!" geram Xavier tidak sabaran.

Jack berpikir cepat, dan mengingat gadis yang dimaksud tuanya.

PENGHIANATAN CINTAWhere stories live. Discover now