Episode 15

6.7K 247 3
                                    

🍁 Rencana Jahat

Sejak pertemuan tidak sengaja dengan Malik, Bu Devi tengah gencar mendekati lebih tepatnya merayu Malik.

Dengan segala cara rayuan yang ia yakini, pasti bisa meluluhkan pertahanan Malik. Yang selama ini ia kenal setia dengan mantan suaminya, ia merasa tidak ada cara lain selain menyerahkan dirinya.

Seperti yang sekarang ia rasakan, kini Bu Devi telah berada di apartemen milik Malik bahkan kini keduanya tanpa menggunakan sehelai benang pun.

Ya, akhirnya Malik goyah dan takluk dengan rayuan dari wanita yang ia sukai. Kini yang ada, pria itu mau menuruti semua yang dimau oleh wanitanya.

Malik sekarang merasa senang akhirnya ia bisa menjadikan Bu Devi wanitanya, karena selama dua hari Bu Devi tidak lelah menerornya dengan berbagai rayuan.

Baik dalam chat wa maupun telepon, ia begitu senang bahkan saat ini ia bisa memandangi dan menumpahkan rasa cintanya di tempat tidur tentunya saling memberi kepuasan. Ia ingin segera menikahi wanita yang kini tengah tertidur lelap, karena kelelahan setelah pergumulan panas yang keduanya lakukan.

Sesaat Malik sebelum turun dari ranjang ia mencium kening Bu Devi, yang sudah ia anggap wanitanya, cukup lama ciuman itu. Kemudian ia memandang tubuh polos wanitanya.

Malik menarik selimut dan membetulkan ditubuh wanitanya. Setelah itu ia beranjak ke kamar mandi, ia ingin melakukan sesuatu yang seharusnya ia lakukan dan itu sesuai permintaan wanitanya.

Selesai mandi dan berganti pakaian, Malik pergi ke ruang kerjanya, ia mulai mengetik dokumen.

Malik mulai mengganti, semua isi dokumen penting kepemilikan harta Zana Kirania menjadi Devi Lestari. Ia sebelumnya merasa bersalah saat punya niat mengkhianati kepercayaan bosnya, tapi setelah bersama dan menikmati malam panas dengan wanitanya.

Malik merasa semua yang ia lakukan dirasa benar, karena ia ingin membahagiakan wanitanya.

Kini Malik tersenyum puas saat melihat dokumen yang sudah ia salin, sekarang tinggal satu langkah lagi yaitu meminta tanda tangan Pak Bagas, dan juga Kiran.  Sebagai tanda pelimpahan harta mereka.

Dengan begitu wanitanya akan mudah mengklaim semua harta itu sebagai miliknya, dan kuat secara hukum.

Meskipun nanti Kiran, maupun Pak Bagas menyangkal kalau itu harta milik mereka sendiri. Namun, tidak di mata hukum karena ia sudah memindahkan atas nama wanitanya sebagai sang pemilik sah.

Malik kembali ke kamarnya, dan terlihat wanitanya sudah rapi dengan pakaian yang dipakai semalam.

"Sayang, dari mana? Aku cariin dari tadi kamu tidak ada," tanya Bu Devi manja langsung menghampiri Malik.

Malik tersenyum kecil, dan langsung mendekap Bu Devi dalam pelukannya. "Melakukan apa yang kamu mau, Sayang," jawab Malik sambil memberikan kecupan di bibir Bu Devi.

"Benarkah ... wah, senangnya. Aku sudah tidak sabar, Sayang. Ingin cepat memiliki semua harta dari Bagas Prayoga," ucap Bu Devi dengan binar bahagianya.

"Tentu ... semua harta itu akan menjadi milikmu, Sayang. Tapi kamu harus ingat, setelah kamu mendapatkan semua itu, kamu harus menikah denganku," bisik Malik dan terus merapatkan tubuh Bu Devi dalam dekapannya.

"Iya, Sayang. Terus sekarang apa yang harus kita lakukan," ucap Bu Devi mulai dengan nada serius.

"Hari ini kita ke rumah sakit, aku akan berpura-pura meminta tanda tangan dengan alasan pekerjaan. Tapi semua itu hanya alibiku, supaya memuluskan rencana kita."

"Aku juga harus meminta tanda tangan Kiran, juga. Agar nanti saat kamu mendapatkan harta itu lebih kuat di mata hukum, Sayang," jawab Malik tidak kalah serius.

PENGHIANATAN CINTAWhere stories live. Discover now