Episode 14

6.5K 260 6
                                    

🍁 Niat Tersembunyi

Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi, Saat Xavier telah selesai berganti pakaian, ia mendengar suara ponselnya berbunyi dan terlihat nama yang sudah ia tunggu dari semalam.

Drrrttt
📲 Alex

"Katakan!" ucap Xavier to the poin.

"Semua berjalan sesuai keinginan Anda Tuan, Rian sudah kalah besar semalam. Rumah dan mobilnya sudah berada dalam genggaman Anda. Hari ini saya sudah mengutus beberapa rekan yang lain  untuk menyegel rumah beserta mobilnya, Rian," jawab Alex menjelaskan.

"Kerja bagus, Lex. Akan ada bonus untukmu, bersenang-senanglah setelah ini," ucap Xavier senang.

"Terima kasih, Tuan," jawab Alex tak kalah senang.

Setelah mematikan ponselnya, Xavier dengan senyum devil-nya memanggil Jack, yang tidak lain orang kepercayaannya.

"Jack!" panggilnnya sedikit keras.

Merasa dipanggil Jack langsung masuk ke kamar tuannya dengan tergesa.

"Iya Tuan, ada yang Anda perlukan?" tanya Jack sopan setelah berada di dekat Xavier sambil sedikit menunduk.

"Tutup kantor cabang, pindahkan semua para pegawai ke perusahaan induk mulai hari ini. Kecuali Rian!  Buat laporan pemecatan secara tidak hormat untuknya, dan blacklist agar dia tidak bisa melamar pekerjaan di kantor manapun," perintah Xavier dengan nada dingin.

'Itulah balasan untuk orang yang berani bermain denganku,' batinnya, dengan tersenyum miring.

"Baik Tuan, saya permisi dulu," pamit Jack.

Setelah Jack keluar, Xavier bersiap kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Pak Bagas dan juga Kiran.

'Aku harus cepat ke rumah sakit sekarang, pasti Gadis itu tidak akan makan kalau tidak dipaksa,' gumamnya, setelah memakai sepatu. Setelah itu ia keluar dan menuruni tangga.

"Maria ... apa sudah kamu siapkan makanannya?" tanya Xavier ketika sudah sampai di lantai bawah.

"Sudah. Sesuai pesanan Anda, bubur dan sop iga beserta lauknya sudah saya siapkan," jawab Maria sopan.

"Taruh di mobil sekarang," ucap Xavier datar lalu berjalan mendahului Maria.

Maria mengikuti tuannya di belakang, ketika sampai di garasi mobil ia membuka pintu mobil lalu menaruh box cukup besar di samping supir.

Xavier pun sudah masuk ke dalam mobil, setelah dibukakan pintu oleh sang supir.

Mobil mulai melaju dengan sedikit kecepatan, karena Xavier ingin cepat sampai di rumah sakit. Entah mengapa setelah mengenal gadis mungil itu, ia selalu gelisah dan tidak tenang.

Padahal selama ini Xavier adalah orang yang paling malas sekadar memikirkan sesuatu yang menurutnya tidak penting, selain pekerjaannya. Namun, setelah mengenal Kiran perasaan khawatir selalu menghampiri nya.

Meskipun Xavier sudah memerintahkan anak buahnya, namun tetap saja ia tidak tenang.

Sengaja ia pulang ke mansion hanya mandi dan berganti mengganti pakaiannya, tentunya setelah ia melihat gadis mungil itu beristirahat di ruang perawatan VVIP sebelah Ayahnya.

Tidak sampai tiga puluh menit mobil mewah itu memasuki area rumah sakit, dengan tidak Sambaran Xavier keluar lalu mengambil box yang berisi makanan.

Xavier berjalan dengan langkah yang sedikit cepat, pandangannya lurus ke depan tanpa mau melihat sekitar. Karena ia sudah tahu, kalau ia menjadi pusat para wanita.

PENGHIANATAN CINTAWhere stories live. Discover now