Episode 21

7.3K 268 9
                                    

🍁 Bahagia Bersamamu

Semilir angin sore, menerpa wajah sang pria tampan. Xavier kini tengah berdiri memandang padatnya kota Jakarta dari atap gedung kantornya, meskipun begitu ia sama sekali tidak fokus dengan apa yang ia lihat.

Dalam pikirannya saat ini sedang dipenuhi nama Kiran, yang sudah menempati hatinya begitu dalam.

Selepas keluar dari kantornya ia langsung menuju atap gedung, senyuman di bibirnya terus terbingkai. Meskipun tangannya sudah berkeringat dingin, karena ia terlalu gugup.

'Huft, aku sama sekali tidak pernah merasakan gugup seperti ini, bahkan saat berhadapan dengan musuh-musuhku,' batin Xavier.

Xavier masih sabar menunggu kedatangan wanitanya, sedangkan Kiran saat ini sedang berada dalam lift bersama Jack menuju di mana sang pujaan hati berada.

Kiran merasa tidak sabar ingin cepat bertemu pria yang mulai di cintainya, ia begitu bodoh kenapa bisa begitu lama merasakan perasaannya sendiri pada Xavier.

Meskipun begitu Kiran masih mempunyai waktu untuk mengungkapkan perasaannya, dan ia tidak akan menyangkalnya lagi. Ia ingin bersama Xavier, dan ingin menghabiskan sisa waktunya bersama prianya.

Saat Kiran tengah melamun, Jack yang berada di samping Kiran keluar dahulu. Lalu mengagetkan Kiran, sambil menahan pintu lift agar tidak tertutup kembali.

"Maaf, Nona. Kita sudah sampai," ucap Jack ramah, sambil menahan pintu lift.

"O--oh, kita sudah sampai, ya," jawab Kiran canggung, sambil bergegas keluar dari dalam lift.

Setelah Kiran dan Jack sudah keluar, dari lift. Jack langsung menuntun langkah Kiran menuju atap gedung di mana Xavier berada.

Tidak lama mereka berjalan, akhirnya Jack dan Kiran pun sampai. Dengan pelan Jack membuka pintu kaca transparan itu.

"Silahkan masuk, Nona. Tuan sudah menunggu Anda sedari tadi di sana," ucap Jack, sambil mempersilahkan Kiran masuk ke atap gedung.

Setelah memastikan Kiran Masuk, Jack kembali menutup pintu kembali. Ia tidak ikut masuk ke atap gedung, tapi ia menjaga pintu itu agar tidak ada siapa pun berani masuk ke atap gedung, sesuai yang di perintahkan Tuanya.

Kiran berjalan selangkah demi selangkah, sambil memandang setiap sudut gedung yang sudah disulap sedemikian indah. Ia begitu terpesona, apalagi saat melihat bunga-bunga mawar beraneka warna.

'Indah sekali, apakah aku ada dalam dunia mimpi saat ini,' gumam Kiran sambil melangkah mencari keberadaan Xavier kekasihnya.

Saat Kiran melangkah lebih ke dalam, dan di ujung dari tempatnya berdiri. Terlihat seseorang yang sedang membelakangi dirinya, seseorang yang mengunakan jas hitam dan celana hitam sambil memasukkan kedua tangan di saku celananya.

Kiran tahu siapa seseorang itu, meskipun pria itu membelakanginya. Seseorang itu yang ia cari sedari tadi, dengan tidak sabaran ia pun memanggil nama seseorang itu untuk pertama kalinya, tanpa embel-embel sebutan Tuan.

"Vier ...," panggil Kiran dengan nada sedikit keras.

Membuat Xavier yang tengah berdiri membelakangi, langsung membalikkan badan mencari siapakah yang tengah memanggil namanya. Ia tahu nada itu, adalah nada suara kekasih hatinya yang sedari tadi ia tunggu.

Senyuman pun merekah di bibir sexynya, ketika ia melihat wanitanya tengah berdiri yang tidak jauh darinya. Ia begitu bahagia ketika melihat wanitanya, rasa rindu yang ia pendam selama seminggu ini sedikit terobati dengan kehadirannya.

Tanpa membuang waktu Xavier berlari menghampiri wanitanya, dan langsung memeluk wanitanya. Bahkan ia langsung membawa tubuh mungil itu untuk berputar-putar beberapa kali, meluapkan rasa bahagia dalam hatinya.

PENGHIANATAN CINTAWhere stories live. Discover now