🌸Part(ENAM)🌸

444 65 3
                                    

Sebelum membaca vote dulu ya,para readers.Tinggal pencet bintang di bawah tulisan ini...😊

Sementara itu,pak Ahmad sedang menyampaikan materinya dengan seksama.Tumben kali ini,Zahra tidak tidur.Dari jauh,terlihat Adam masih senyum_senyum sambil sesekali melirik ke Iffah.Adam sedang menulis sesuatu,entah itu apa...Berbeda dengan Ainun,ia benar_benar fokus memperhatikan materi demi materi.

Zahra yang mengetahui gelagat Adam langsung memberitahuku.

"Fah,lihat tuh,si Adam dari tadi ngelihatin kamu terus,sambil senyum_senyum pula."Zahra berbisik pelan padaku.

Aku pun langsung menoleh ke arah Adam untuk memastikan kebenaran ucapan Zahra.

Adam yang tahu kalau aku menoleh ke arahnya,ia langsung gugup dan mengalihkan pandangannya.

"Nggak kok Ra,.."Ucapku berbisik pada Zahra.

"Beneran Ra,aku nggak bohong tau,"

"Udah Ra,perhatikan pelajaran dulu.."

Jam menunjukkan pukul 13:15
Pelajaran terakhir pak Ahmad sudah selesai.

"Kita tutup pelajaran kita hari ini dengan hamdalah bersama."Ucap Pak Ahmad sembari menutup buku di depannya lalu menumpuknya dengan buku yang lain.

"Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin.."Jawab satu kelas bersamaan.

Semua murid merapikan buku_buku nya dan memasukkan semua peralatannya ke dalam tas.Semua menunduk bersiap untuk berdoa.

"Silahkan berdoa."Ucap Pak Ahmad berdiri di depan kelas memberi aba_aba dengan membawa beberapa buku dan alat tulis di tangannya.

Semua murid pun membaca doa pulang sekolah dengan khusyuk.Terdengar dari kelas lain juga berdoa.

Ketika usai membaca doa,
Pak Ahmad mengucap salam,lalu pergi meninggalkan kelas.

Kelas XI IPA 1 pun kosong,hanya ada Aku,Zahra,Adam dan Ainun.

Sementara Ainun sudah berdiri hendak pulang,lalu Adam mencegahnya.

"Nun,jangan pulang dulu,tunggu bentar.Aku mau menunjukkanmu ke suatu tempat di belakang sekolah."Ajak Adam yang di iyakan oleh Ainun.

"Boleh,tapi bentar aja ya Dam,"Pinta Ainun.

Ainun berjaga_jaga karena pukul 14:00 ia harus diniyyah di ponpesnya.Eh,Zahra juga.Mereka satu ponpes.Kalau Adam,ia anak rumahan sama seperti Iffah.Adam tidak mondok,bukan karena orang tuanya tidak mampu memondokkannya,tetapi Adam memang tidak ingin mondok.Adam berasal dari keluarga yang berada.Ayahnya seorang pengusaha sukses.Kalau Zahra,ia berasal dari keluarga yang perekonomiannya cukup tentu perekonomian keluarga Zahra lebih baik dariku.

Lutfi yang hendak pulang,melewati kelas kami pun menengok ke jendela kelas,lalu tersenyum ke arahku.Aku yang tidak sengaja melihatpun langsung menunduk.Aku masih kesal padanya.Astaghfirullah Iffah____

"Apaan sih,"Batinku kesal.

Adam dan Ainun menghampiriku dan Zahra.

"Fah,Ra mau ketaman dulu?"Tanya Adam sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal,tingkah Adam terlihat aneh salah tingkah.

"Boleh,"Aku pun angkat bicara.

"Ayo,"Ucap Adam menunduk terlihat sangat gugup salah tingkah.Dan kami pun menuju sebuah taman di belakang sekolah.Adam dan Ainun berjalan mendahuli Aku dan Zahra.

Sementara Ainun,ia hanya mengikuti langkah Adam saja.

Taman itu berada di belakang sekolah,tempatnya agak sedikit jauh dari kelas kami.Taman itu di kelilingi pagar berduri karena masih milik sekolah.Memang jika dilihat dari luar,sekolahan itu tampak sederhana tapi di dalamnya benar_benar luas.Sebenarnya sekolh ini di bangun di atas tanah wakaf.

"Ku Mencintaimu Karena Allah"(On Going)Där berättelser lever. Upptäck nu