🌸Part(SEPULUH)🌸

312 48 2
                                    

Sebelum baca,vote dulu ya para readers yang budiman.

Aku yang sedang mengikuti pelajaran,menjadi terganggu karena merasa ingin buang air kecil di kamar mandi.

Aku pun memberanikan diri berdiri dari posisi dudukku,lalu mengangkat tangan kananku ke atas.

"Maaf pak, saya mau izin ke kamar mandi, "

" Silahkan,"Pak Joko mengizinkanku.

"Mau aku temani? "

" Nggak usah,Ra."

Aku pun lari keluar dari kelas menuju kamar mandi.Aku sudah tidak tahan.Kamar mandi itu tepat berada di pojok kelas,bersebelahan dengan kelas Silvia.

Silvia yang mengetahui Iffah berlari ke kamar mandi pun mengikutinya.

"Maaf Bu,mau izin ke kamar mandi.. "Izin Silvia.

"Silahkan.." Bu nunuk mengizinkan.

Silvia pun mengendap-ngendap agar langkah kakinya tidak terdengar oleh Iffah,lalu mencari sumber suara,yang terdengar seperti guyuran air.Dari kamar mandi yang paling ujung.

"Pasti si Iffah ada disini.. "Batin Silvia matanya menengok kekanan dan kekiri berjaga_jaga hendak berbuat jahat.

Silvia pun, mengunci kamar mandi yang di pakai Iffah dari luar dengan sangat pelan hingga Iffah tidak mengetahuinya.

"Sukurin,biar tau rasa,dasar belagu, sok cantik,padahal kere,haha."Batin Silvia dengan mata memicing penuh benci,lalu tertawa puas dalam hati.

Sebegitu obsesinya Silvia pada Lutfi.Hingga ia tega meluapkan rasa kesalnya itu,pada Iffah.Orang yang selama ini di cintai oleh Lutfi.Cintanya pada Lutfi, telah membuatnya buta.Apa sih,yang istimewa dari Lutfi,muka iya,lumayan tapi kelakuan enggak banget.

Silvia mengendap-ngendap agar Iffah tidak mengetahui kalau ada seseorang di luar kamar mandi.Setelah itu, ia masuk ke dalam kelasnya dan bersikap biasa agar tidak di curigai oleh siapapun.

Sesudah buang air kecil,aku berniat hendak keluar dari kamar mandi,aku pun membuka kunci yang sengaja ku kunci dari dalam.Namun,apalah daya ku,ternyata pintu itu dikunci dari luar.Huwaa.Siapa yang tega ngunciin aku dalam kamar mandi.

"Tolong2,tolong bukain pintunya... "Aku berteriak,panik sambil menggedor-nggedor pintu dari dalam kamar mandi.

Hening tidak ada yang mendengarnya.Aku hanya pasrah dan berdoa sambil berdiri mematung di dalam kamar mandi yang cukup sempit.

Sudah 30 menit+ aku berada di dalam kamar mandi yang di kunci dari luar.Nafasku pun mulai sesak karena tidak ada celah oksigen yang bisa masuk,kamar mandi itu benar_benar rapat tanpa celah.Aku tidak kuat lagi,di sini sangat penat.Bruuk.Tubuhku tiba_tiba ambruk begitu saja.

Zahra mulai khawatir,sudah 30 menit lebih Zahra tidak juga kembali ke kelas.Zahra berniat menyusul Iffah ke kamar mandi.Zahra berdiri dan mengangkat tangan kanannya ke atas.

"Maaf,Pak saya mau izin ke kamar mandi,sudah 25 menit Iffah belum juga kembali kesini."Izin Zahra yang raut wajahnya berubah sangat panik

Ia sangat menyayangi Iffah,tak akan ia biarkan Iffah kenapa-napa.

"Iya,silahkan,suruh Iffah cepat kembali kalau tidak,saya akan menghukum dia,sudah setengah jam dia meninggalkan pelajaran Bapak.."Balas Pak Joko memperingati

"Iya, Pak.."

Zahra langsung berlari keluar kelas.Ia sangat panik,firasatnya tidak enak.Zahra pun sampai di kamar mandi.Zahra melihat,ada satu kamar mandi yang pintunya tertutup,ia penasaran dan berusaha memanggil namanya.Namun hening,tak ada jawaban.Zahra pun mendekat,dan ternyata,kamar mandi itu di kunci dari luar.Zahra pun membukanya.

"If_fah"Zahra terkejut,mulutnya terbuka,ia melihat Iffah sedang tergeletak lemas di dalam kamar mandi.

Dengan cepat dan panik,Zahra berteriak sekeras mungkin meminta bantuan.

"Tolong_tolong... "Teriak Zahra sangat keras hingga kelas_kelas lain mendengarnya dan sontak seisi kelas keluar mencari sumber suara.

Semua murid,dan guru berlarian ke arah kamar mandi.Saat mendengar keributan,seisi kelas Iffah pun mendengarnya.Semuanya berlari keluar kelas.

Silvia yang mengetahui Iffah celaka pun,tertawa senang dalam hati,merayakan kemenangan.Tunggu azab dari Allah Silvia______

Jangan lupa tinggalkan vote dan comentnya ya readersku.❤️

"Ku Mencintaimu Karena Allah"(On Going)Where stories live. Discover now