🌸Part(DUA PULUH EMPAT)🌸

232 19 2
                                    

Sebelum baca,vote dulu ya para readersku tersayang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading😘

Zahra

Seperti biasa,setelah sholat Isyak berjama'ah dan ngaji kitab kuning,aku beserta semua santri mengikuti kajian rutin Kyai di Masjid pesantren.Ilmu demi ilmu yang di sampaikan Kyai aku dengarkan penuh hidmat.Sudah satu jam,sejak kajian Kyai di mulai,aku menahan rasa laparku.Memegangi perutku yang berbunyi sedari tadi.Makan malam sebentar lagi,aku harus sabar.

Akhirnya,kajian Kyai pun sudah selesai,dan berjalan seperti biasanya.Para santri pun berhamburan keluar Masjid untuk kembali ke asrama.Aku merasa ada yang mengikutiku.Aku pun menengok ke arah belakang.Oh ternyata Ainun.

"Mau kembali ke asrama Ra?"Tanya Ainun berjalan menjajari langkah Zahra.

"Iya nih Nun."

"Oh ya Ra,nanti habis makan,aku tunggu di danau samping pesantren ya,pokoknya harus dateng."Ucap Ainun berlalu meninggalkan Zahra,sebelum Zahra menjawab ajakannya.

***********
Setiap kamar di gunakan oleh 8 orang santriwati.Dengan ranjang yang kasurnya di susun bertingkat.Satu kasur di bawah,dan satu kasur di atas.Jadi,satu ranjang di gunakan oleh dua orang.

Setelah jatah makanan tiba,
Zahra pun makan di nampan bersama 3 santriwati lainnya.Iya,setiap nampan berisi makanan untuk 4 orang santriwati.Mereka terbiasa makan seperti ini,bersama_sama dan tanpa sendok.Hal ini bisa menimbulkan rasa solidaritas antar santri.

"Aku pasti datang Ainun."Batin Zahra dalam hati sembari measukkan sesuap demi sesuap nasi ke mulutnya.

Setelah makan,Zahra diam_diam pergi ke samping pesantren untuk menemui Ainun.Saat teman sekamarnya bertanya,ia hanya menjawab mau ke kamar mandi.Ia harus hati_hati,harus pandai melihat kondisi.Agar tidak ada yang mencurigainya kalau ia akan bertemu seorang santriwan.Kalau ketahuan,bisa_bisa ia kena takzir.

Ketika sampai di danau,Zahra melihat seseorang yang berdiri di pinggir danau,lengkap dengan baju koko putih,sarung dan kopiah berwarna hitam.Ia seperti membawa sesuatu di tangannya.

Zahra pun mendekat.

"Ainun."Panggil Zahra.Ainun pun membalikkan badannya.

"Zahra.."Ucap Ainun tersenyum manis.

"Ada apa Nun?"

"Aku gak akan lama disini,aku takut ada yang melihat kita disini,aku cuma mau ngasih ini ke kamu."Ainun menyerahkan sebuah coklat yang di selipkan sebuah surat dan di tali dengan pita berwarna merah.

Zahra pun menerimanya.

"Terima kasih Ainun."Ucap Zahra tersenyum manis.

"Sama_sama Zahra yang manis,aku pergi dulu."Ainun pun membalas senyum Zahra dengan sebuah senyuman yang manis pula.

Zahra dan Ainun pun berlalu meninggalkan danau menuju asrama.Tidak baik meeka berduaan disini.

Kini,Zahra sedang duduk di kasurnya.Teman sekamarnya sudah pada tidur,namun ada juga yang sibuk mempelajari ulang kitab kuning yang sudah di kaji tadi.Ada juga yang sedang berdzikir.Mereka sibuk dengan dunianya masing_masing.

Zahra menarik pita itu perlahan,agar lepas.Ia mengambil sebuah kertas yang di selipkan di coklat itu.Zahra pun membacanya dalam hati menghayati kata demi kata.

Sebuah puisi.

~Bagaikan Sebuah Purnama~
Karya M. Ainun Farid

Kala kegelapan menyelimuti malam
Langit gelap terlihat gersang
Sebuah sinar terang nan teduh memancar di langit
Membuat mata tak hentinya memandang

Sebuah purnama datang
Langit yang gelap menjadi terang
Langit yang gersang terlihat sangat indah
Hadirnya purnama yang menyempurnakan malam

Harapan demi harapan muncul dalam sebuah benak
Tentang masa depan dan impian
Tentang sebuah rasa
Kuteringat seseorang yang ada disana

Ia bagaikan sebuah purnama
Wajahnya indah selalu ceria
Senyumnya manis tiada bandingnya
Seseorang itu bernama Zahra

Love

Setelah membaca surat itu,sebuah senyum manis mengulas di bibir indah Zahra.Pipi Zahra langsung bersemu merah.

"Sweet."Batin Zahra.

"Mungkin saat ini aku sudah melupakan Zidan dan mulai mencintaimu Ainun,kau baik dan selalu bisa membuatku tersenyum."Batin Zahra lagi.

Zahra pun melipat kertas itu lagi,dan menyimpannya di bawah kasurnya.Coklat yang Ainun kasih,ia taruh di dalam laci di samping kasurnya.Zahra merebahkan badannya senyaman mungkin,ia terus memikirkan Ainun,membuat ia terus tersenyum.Zahra pun melirik di sekelilingnya.

"Aman udah pada tidur,gaada yang lihat."Batin Zahra lalu memejamkan matanya.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya readers biar author semangat.
Vote dan coment ya...
I Love you❤️







"Ku Mencintaimu Karena Allah"(On Going)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα