Panggilan Kesayangan

1.3K 142 14
                                    

Sepulang sekolah Keysa kembali meniatkan dirinya, untuk menghampiri Putra. Yang kini menuju motornya Trail KTM nya.

"Baby... Pulang sendiri lo, gue nebeng ya?" Ucap Keysa, langsung naik ke motor Putra, tanpa menunggu persetujan cowok itu.

Putra, menampilkan wajah datanya, lalu membalikan badannya stengah menatap tajam Keysa. Namun, tatapan itu malah di balas senyum oleh Keysa.

"TURUN LO" Bentak Putra. Hari ini Moodnya benar- benar rusak akibat cewek Gila ini.

Bukannya takut, Keysa malah melingkarkan tangannya di pinggang Putra. Hal itu membuat Putra, kaget. Pasalnya ini adalah pertama kalinya seorang cewek memeluknya. Ingin rasanya Putra, mendorong gadis yang memeluknya sekarang. Namun sekuat tenaga ia menahan emosinya.

Mau tak mau Putra, menyalakan motornya, lalu beranjak dari sana. Semua orang yang melihat kejadian itu pun, hanya bisa menatap terheran- heran.

Tau kaloh ada cewek gila kek gini, ngak bakal gue mau pindah.

Resah Putra, apa yang akan terjadi padanya, jika Keysa terus menganggunya.

Setelah 20 menit di boncengi Putra, diam- diam Keysa, menghirup wangi parfum Putra.

Ya ampun wangi banget kuy.

Teriak Keysa dalam hatinya.

Namun, dahi keysa mengerut. Putra memberhentikan motornya, tepat di depan sebuah rumah.

"Turun lo" perintah Putra.

Keysa segera turun dengan cepat. Ia melihat Putra turun dari motornya lalu berbicara dengan seorang Satpam rumah itu. Keysa hanya berdiri dengan senyum manis di wajahnya.

"Mari mbak saya anter" satpam itu, datang dengan kunci motor yang berada di tangannya.

"Lah, maksudnya gimana pak?" Keysa merasa bingung.

"Den Putra, nyuruh saya buat anter mbak pulang"

Memdengar jawaban satpam itu membuat Keysa memelototkan matanya. Jelas sudah, rumah ini adalah rumah Putra. Ia juga lupa memberitahukan alamat rumahnya pada Putra, pantas saja ia akhirnya terdampar di rumah cowok itu.

"Pak sampain pesan saya buat Den- den pak yang ngak jelas itu ya. Bilang besok jemput saya, nih alamatnya pak" ucap Keysa, sambil mencatat alamat rumahnya pada secarik kertas, lalu memberikannya pada satpam itu. Dan ia beranjak dari sana.

"Loh loh mbak, tunggu saya anter"

"Liat alamatnya pak" ucap Keysa, yang masih terus berjalan.

Satpam itu melihat alamatnya, pantas saja gadis itu tak mau di antar. Rumahnya juga berada di kompleks yang sama. Namun rumahnya di pisahkan dengan 5 rumah dari rumah Putra.

Mengetahui rumah Putra yang tak jauh dari rumahnya membuat rasa senanya bertambah dua kali lipat. Ia berjanji bahwa ia akan sering- sering mengunjungi calon kekasihnya.

*****

Jika malam tiba, kebanyakan cowok akan keluar bersenang- senang. Namun beda dengan Putra, ia justru diam di rumah dan mengahabiskan waktunya dengan belajar.

Tok...tok...tok...

Ketukan pintu terdengar di susul dengan suara seorang wanita paruh baya.

"Putra, ada temen kamu tuh di bawa, cepar turun gih"

"Temen siapa ma?" Tanya Putra yang kini telah keluar dari kamarnya.

"Ngak tau, katanya teman" Putra merasa heran dengan jawaban mamanya, jika Adam, Dino dan David yang datang, mamanya akan langsung menyuruh mereka untuk masuk ke kamarnya.

V A B I O L A (COMPLETE)Where stories live. Discover now