LAPENDOS

796 118 5
                                    

Keysa hendak masuk ke ruangan loker, untuk mengambil beberapa barang pentingnya.

Saat ia hendak menuju lokernya, matanya menyipit melihat Adam yang berada di depan lokernya.

"Ngapain lo di depan loker gue" Adam balik melihat Keysa yang kini berdiri di depannya.

"Jangan- jangan selama ini lo secret admirer gue ya?" Tuduh Keysa.

"APA? SECRET ADMIRER LO?"

"He'em" balas Keysa.

"NGAK BANGET" teriak Putra tepat di depan wajah Keysa.

"Mulut lo bau banget sih"

"Mulut gue wangi, sikat gigi sehari 5 kali"

"Sikat gigi apa, ngunyah pasta gigi tuh?"

"Bukan sikat gigi tapi gigitin lo" Ucap adam asal lalu beranjal dari sana.

"Dasar LAPENDOS lo" Teriak keysa

"LAPENDOS?" Tanya Adam balik, langkahnya terhenti.

"Lelaki penuh dosa" jelas Keysa.

"Bahasa dari mana tuh?" Tanya Adam penasaran, pasalnya ia baru pertama kali mendengar kalimat itu.

"Ya dari sosmed lah, makanya update dikit napa."

"Dasar gila"

Setelah Adam pergi, Keysa membuka lokernya dan melihat sebuah setangkai bunga mawar.

Keysa mengernyit bingung.

Keysa mencari- cari orang itu, siapa tau orang itu berada disekitar situ.

Lagi- lagi Keysa melihat cowok itu berdiri di pojok ruangan loker. Sambil menundukkan kepalanya.

Saat Keysa hendak menghampiri orang itu, cowok itu malah berlari.

Tak mau melewatkan kesempatan, Keysa berlari mengejar cowok itu, dengan rok yang diangkatnya sedikit.

Lomba lari sama gue, bakal kalah lo.

Ucap Keysa dalam hatinya.

Orang itu berbelok ke arah kamar mandi cowok.

Saat Keysa hendak berbelok.

Brakk....

"Aww, iss lo jalan make mata donk" marah Keysa tanpa melihat siapa yang ditabraknya.

Saat ia mengangkat wajahnya.

"Putra"

"Apa" balas Putra cuek.

"Lo liat ngak ada cowok make hoddie hitam masuk ke dalem toilet tadi" jelas Kesya.

Putra balik melihat ke dalam toilet.

"Ngak"

"Masa lo ngak liat sih, lo kan tadi abis dari toilet"

"Gue ngak liat, telinga lo budek ya" Putra mulai merasa kesal.

"Gue takut banget tau ngak, orang itu ngikutin gue terus by" renggel Keysa pada Putra, menggandeng tangan lelaki itu.

Putra hanya menampilkam wajah datarnya.

"Lo mau kemana?" Tanya Keysa, saat Putra melepas genggaman Keysa.

"Kemana pun, asal ngak liat wajah lo"

"Lo ngak ada romantis- romatis nya dikit sama pacar lo sendiri"

"Gue ngak pernah nganggep lo pacar"

"Ngak penting, cukup gue yang mencintai lo dan menganggap lo pacar gue aja, udah cukup kok" jelas Keysa sambil menampilkan senyum manisnya.

"Btw, minta nomer lo donk by, masa kita pacaran tapi gue ngak punya nomer lo, mana ponsel lo"

Putra tak bergerak untuk mengambil ponselnya.

Keysa mulai gemas.

Ia bergerak, merogo saku celana Putra, untuk mengambil ponsel cowok itu.

Hal itu membuat Putra langsung kaget, ia memelototkan matanya.

Ngak punya malu nih cewek.

Pikir Putra dalam hatinya.

"Lo ngak punya malu banget sih jadi cewek, masukin tangan lo ke saku gue"

"Ngak, asalkan gue ngak motong anu lo" ucap Keysa sambil mengetik nomer Putra dalam Ponselnya.

Mendengar jawaban Keysa, Putra hanya bisa pasrah.

Mau gimana pum tetep aja nih cewek ngak punya malu.

Setelah men- save nomer Putra, cowok itu menerima kembali ponselnya. Dan hendak pergi ke kelasnya.

"Mau kemana lo?" Keysa menahan tangan Putra.

"Kelas"

Keysa mendekatkan wajahnya pada Putra. Hal itu membuat cowok itu memundurkan sedikit badannya binggung.

Keysa menunjuk pada pipinya, membuat Putra memutar bola matanya malas.

"Masa lo ngak per....."

Cup...

Belum selesai Keysa berucap.

Putra telah mencium pipi kanan Keysa, dan beranjak dari.

Pipi Keysa merona. Ia menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya, sambil mengigit bibirnya.

Gue mimpi?  Ngak bakal deh gue nyuci muka gue.

Pikir Keysa.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAA....." teriak Keysa, sambil melompat- lompat.

"Ehem... ehemm" Suara deheman seseorang membuat Keysa berhenti melompat.

Ia balik ke arah kanan, dan melihat Pak Edwar yang kini berdiri, sambil menatap tajam ke arah Keysa.

Bukannya takut, Keysa malah mendekati Pak Edwar, melihat penampilan Pak Edwar.

"Bapak dapet hoddie ini dari mana pak?" Tanya Keysa, hoddie yang dipakai Pak Edwar sama persis dengan Hoddie yang dipakai Secret Admiree Keysa.

"Ngapain kamu nanya?"

"Bapak jawab aja pak, yaelah" Keysa memutar bola mayanya males.

"Di belakang tolet tadi" jelas Pak Edwar.

"Bapak tau siapa yang buang hoddie ini?" Tanya Keysa cepat.

"Tidak"

"Atau Bapak, sempat lihat sekilas wajahnya ngak pak?" Tanya Keysa lagi.

"Saya tidak memedulikan pertanyaan kamu, sekarang sudah jam masuk kelas, kamu masuk ke kelas sekarang, atau mau saya hukum"

"Tapi pak ini penting buat saya"

"Tidak ada tapi- tapian, masuk sekarang"

Keysa memanyunkam bibirnya, sambil berjalan ke kelasnya.

_______________________________________

Hargai Author dengan jejak kalian (Vote☆)

Thank u all my readers.
Wait next part


V A B I O L A (COMPLETE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora