Day 6 : Iklas

826 112 16
                                    

Tok...tok...tok...

"Dek bangun gih, siap- siap ke sekolah" Jordan mengetuk pelan pintu kamar Keysa.

Yang berad dalam kamar hanya menatap hampa ke arah luar jendela kamarnya dengan berlinang air mata.

Tak ada jawaban dari Keysa, Jordan hanya bisa pasrah akan hal itu, ia pun kembali menuju meja makan.

Ting...

Gue dari tadi udah nungguin lo di ruang tamu lo.

Keysa mengangkat ponselnya yang terada di meja samping ranjangnya, lalu membaca pesan dari Putra.

Keysa kaget, membaca pesan itu.

Ia segera berlari turun ranjangnya keluar dari kamarnya, menuruni tangga dengan buru- buru. Dan melihat Putra yang kini tengah duduk di sofa ruang tamu mereka. Dan Vabiola yang kini berada dalam gendongan Putra.

"Semalam kamu ninggalin Vabiola di depan kamar kamu" ucap mamanya menjelaskan.

"Kok dia mau sama lo?" tanya Keysa, sebab Vabiola adalah kucing yang pemilih, Jordan saja dicakar habis- habisan karna memaksa untuk menggendong Vabiola..

Putra hanya mengangkat bahuny tak tau.

"Lo belum siap dek?" Tanya Jordan.

"Gue males ke sekolah bang" Keysa benar- benar tak ada semangat untuk ke sekolah, terlebih lagi mengingat semua kenangan yang telah dilewatinya bersama Tita.

Keysa berniat beranjak kembali menuju kamarnya.

"Lo mau siap, apa perlu gue seret lo ke sekolah dengan keadaan seperti itu" Putra tak bisa tinggal diam melihat Sikap dan semangat Keysa yang tidak seperti biasanya.

Keysa tak memedulikan ancaman itu, ia terus melangkah menaikit tangga. Namun, ternyata Putra tak main- main dengan kata- katanya.

Ia menarik tangan Keysa agar gadis itu mau mengikutinya.

"Ishh lo apa- apa'an sih" tarik menarik akhirnya terjadi.

Putra semakin kuat menarik tangan Keysa. Tante Manda dan Jordan hanya terbengong melihat tingkah dua remaja itu.

"Iya- iya gue ke sekolah" ucap Keysa akhirnya.

Putra berhenti menarik tangan Keysa.

"Bentar gue siap dulu"

Putra menganggukan kepalanya dengan menampilkan wajah datarnya.

*****

Sepanjang perjalanan ke sekolah, hingga saat ini Keysa berjalan beriringan bersama Putra. Keysa terus diam dan tak berniat mengucapkan sepatah kata pun.

Dari arah berlawanan Mika dan Shilla.

Keysa masih tak menyadari kehadiran kedua gadis itu, sehingga ia terus berjalan dengan pandangan kosong.

Mika mengejar Keysa dan menahan tangan gadis itu, dan diikuti Shilla.

"Maafin gue sya" ucap Mika tulus. Hal itu membuat Keysa langsung tersadar dari lamunannya.

Keysa menatap manik mata Mika, dan berusaha menampilkan senyumnya.

"Ngak papa"

"Seharusnya gue ngak lakuin hal itu"

"Gue ngak akan ninggalin lo berdua, gue akan berusaha menjadi Tita dan Keysa untuk lo dan Shilla"

Mika terdiam dan menatap Keysa. Mulutnya terasa kelu, ia tak tau harus menjawab apa.

"Tapi, ada sesuatu yang pengen gue omongin sama lo dan Shilla" tambah Keysa.

"Ngomongin apa?"

"Kita ke kelas yuk" ajak Keysa. Putra telah meninggalkan ketiga gadis itu sedari tadi.

Shilla dan Mika menganggukkan kepala tanda setuju, dan mereka pun beranjak menuju kelas.

Setelah mereka telah berada di kelas dan duduk di bangku mereka masing- masing.

Keysa mengeluarkan Note milik Tita, membuat Mika dan Shilla merasa heran.

"Sebelumnya ada yang mau gue tanyain sama lo berdua, lo berdua tau siapa Secret Admirer gue?" Tanya Keysa, pertanyaan itu membuat Mika dan Shilla menggelengkan kepala.

Keysa membalik Note Keysa, dan membuka lembaran belakang, ia menyodorkan Note di hadapan Mika dan Shilla.

Gue udah bertemu Secret Admirer lo Keysa.
Dia ada di sekitar lo, dia selalu mengawasi lo.

Dan yang paling penting, dia mencintai lo secara perlahan.

Mata Mika dan Shilla memelotokan mata mereka kaget.

"Gue ngira lo berdua juga tau siapa Secret Admirer gue"

"Gue sama Shilla bener- bener ngak tau sama sekali" jawab Mika jujur, sebab ia benar- benar tak tau.

Keysa nampak terdiam dan memikirkan maksud dari pesan Tati.

"Kaloh dia emang ada disekitar gue, pasti dia orang terdekat gue" Ucap Keysa masih berpikir.

"Bisa jadi 50% bener sya" balas Shilla.

"Emangnya Secret admirer lo itu masih ngetilin lo ampe sekarang sya?" Tanya Mika.

Keysa mengangkat bahunya tanda tak tau, sebab sejak kemarin Cowok berhoddie itu belum kembali menunjukkan kehadirannya pada Keysa.

Belum selesai berdiskusi, seorang guru masuk ke kelas mereka dan memulai pelajaran.

Gue berusaha untuk meng- iklaskan kepergian lo tita

*****

Teng...teng...teng...

Lonceng istirahat berbunyi, seluruh siswa/i berhamburan keluar kelas. Namun, Mika, Shilla dan Keysa nampak enggan untuk keluar kelas.

"Sya, besok hari terakhir lo pacaran sama Putra kan?" Tanya Mika.

Keysa menganggukkan kepalanya.

"Besok Valentine Day" tambah Mika. Lagi- lagi Keysa hanya menganggulkam kepalanya.

"Lo ngak papa lo putus sama Putra" tanya Shilla

Keysa terdiam, jujur dari hatinya, ia mulai mencintai Putra, walaupun cowok itu terbilang kaku.

"Gue nyerah bukan karna gue ngak cinta sama dia shil, hanya saja memang takdir gue udah kek gini, hanya Tita yang bisa bantu gue buat nyari pacar. Tapi, misi itu udah selesai" ucap Keysa panjang lebar.

"Putra cinta ngak sama lo?" pertanyaan Shilla membuat Keysa tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya.

"Gue akan berusaha buat benci sama dia, supaya rasa cinta gue bisa hilang"

"Kenapa harus dengan cara itu sya?" Protes Mika.

"Hati gue ngak sama seperti lainnya yang bisa dilembutin, gue harus keras sama hati gue sendiri, karna kaloh hati gue semakin dilembutin, maka gue akan semakin tersakiti."

"Hari ini gue berusaha iklas untuk kepergian sahabat gue, besok pun gue harus berusaha iklas untuk kepergian cowok yang perlahan mulai gue cintai"

V A B I O L A (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang