𝙿𝚊𝚜𝚒𝚏𝚒𝚔 [✔]

√ Satu warna menyatukan semua

Keesokan paginya

Daniel berlari menuju ruangan pak mark dengan tergesa-gesa dan napas yang memburu.

"Pakkk" Daniel dengan gak sopannya masuk ke ruangan mark yang lagi ngobrol sama chen.

"Daniel? Kenapa?" Tanya mark.

Daniel ngatur napasnya, mukanya merah padam.

"Itu pakkk" Jawab daniel dengan napasnya yang masih satu dua.

"Napas dulu niel, baru ngomong" Kata chen.

Daniel ngatur napasnya, abis itu ngomong.

"Junkyu sama zean" Kata daniel.

"Kenapa mereka?" Tanya chen khawatir.

"Kacau, kondisi dua-duanya makin buruk, makin kritis. Racun dari suntikan dahyun mulai bereaksi ke tubuh mereka, gak ada obat yang cocok" Jawab daniel.

"Kita harus cepet-cepet satuin permatanya" Kata pak mark.

"Kumpulkan semua demigod, guru-guru sama yang lainnya. Kita lakuin ritualnya sekarang" Titah mark.

"Siap" Ucap chen.

"Niel, kamu bawa tubuh mereka yaaa, tutupin pake kain hitam" Titah mark.

"Siap pak" Sahut daniel.

🍁🍁🍁

Chan sama bambam ngangkat tubuh junkyu, sementara chanu sama kevin ngangkat tubuh zean.

Dua tubuh itu dibaringkan diatas sebuah meja yang cukup besar di tengah lapangan.

Para pemegang permata berkumpul ditengah-tengah bersama pak mark.

"Izinkan kami untuk menyatukan permata ini wahai dewa poseidon dan dewi hecate" Ucap pak mark sambil mengangkat sebuah cawan berukuran sedang dengan ukiran indah.

Satu persatu permata dimasukan kedalam cawan, begitupun dengan kalungnya.

"Tutup mata kalian, satu tangan kalian simpen diatas cawannya" Perintah pak mark.

Mereka meletakkan tangannya diatas cawan dan menutup mata. Pak mark kemudian membacakan mantra dengan bahasa yunani.

Gak lama cawannya bersinar terang banget, pak mark buka matanya.

"Buka mata kalian" Kata pak mark.

Pak mark merogoh cawan itu dan mengambil dua buah kalung dengan bandul permata berwarna putih.

Semuanya menatap kagum kearah kalung yang di genggam mark, karena sinarnya yang luar biasa cantik dan indah.

Pak mark berjalan kearah junkyu dan zean. Dia memasangkan kalungnya, kemudian memerintahkan semuanya untuk memejamkan mata dan berdoa.

Sebuah pergerakkan kecil terlihat dari keduanya, dan tak lama kedua mata junkyu dan zean mengerjap untuk menyesuaikan cahaya.

"Zeannnnnnn" Seongmin meluk zean.

Sementara doyoung meluk junkyu.

"Gue kayanya tidur kelamaan" Ucap zean pelan.

"Iya, lo tidur lama banget" Sahut seongmin.

Semua yang ada disana tersenyum bahagia melihat junkyu dan zean yang sudah sadarkan diri.

🍁🍁🍁

Junkyu sama zean lagi istirahat ditemenin sama chan dan roa.

Sementara itu, bambam sama sanha lagi ngobrol sama jeongwoo,ning dan dohyun di cafe.

"Wu, ini kalung dari jihoon" Sanha ngeluarin kalungnya dan ngasih itu ke jeongwoo.

"Makasih kak" Kata jeongwoo.

"Kamu inget sama kakak kamu?" Tanya bambam.

"Sedikit, aku gak bisa inget semuanya" Jawab jeongwoo.

"Jangan dipaksa buat inget" Sahut ning.

"Iya, itu gak bagus. Cukup dengan kamu ingat sama jihoon aja, dia pasti udah seneng" Kata bambam.

"Makasih sekali lagi kak, abis ini jangan tinggalin aku yaaa" Ucap jeongwoo.

"Iya wu, kita gak akan ninggalin lo kok" Ucap dohyun.

Jeongwoo senyum seneng, dia masih punya kakak disini. Walaupun jihoon saat ini udah gak ada di sampingnya.

malhalge bogosipeossdago manhi geuriwossdago
gomawossdago

(Aku akan memberitahumu bahwa aku ingin melihatmu. Bahwa aku sangat merindukanmu, aku akan berterima kasih)

🍁🍁🍁

Roa menatap zean yang terbaring diatas ranjang dengan mata yang juga menatapnya.

"Ada yang mau lo tanyain?" Tanya roa.

"Iya kak"

"Silahkan"

"Berapa lama gue tidur? Dan apa aja yang terjadi selama gue sama junkyu tidur?"

Roa tersenyum tipis.

"Jadi---"

Chan lagi nyuapin junkyu makan.

"Makan yang banyak, lo udah gak makan lama banget" Ucap chan.

Junkyu cuman manut, mulut dia penuh sama makanan.

"Abis ini minum obatnya, istirahat yaaa. Lo belom pulih bener" Nasihat chan.

"Iya kak,bawel deh" Sahut junkyu sebal.

Chan senyum tipis, untung aja junkyu gak nanyain yang aneh-aneh ke dia.

To be continue

Zahra Zafan