"Vodkanya dua gelas!"
"Siap"
Namanya Jeon Jungkook. Seorang pelayan di bar ternama. Bukan sebagai pelayan sex, melainkan sebagai penghantar makanan serta minuman yang tersedia.
Ia meletakan dua gelas vodka diatas meja para pelanggan.
"Silahkan dinikmati"
Jungkook kembali ke meja bar untuk membantu membuatkan jenis bir lainnya.
"Hari ini cukup ramai ya barnya?" Tanya Mingyu, salah satu teman Jungkook.
"Cukup melelahkan"
Jungkook kembali mengantarkan bir ke meja yang memesannya. "Silahkan dinikmati"
Dentungan suara di Bar itu semakin ramai. Membuat para pengunjuk terasa terhentak-hentak lalu menari-nari dibawah lampu.
Brakk
Seketika para pengunjung menengok kearah pintu utama. Para pengunjung semakin ketakutan kala yang datang saat itu adalah ketua polisi Seoul dan pasukannya.
Mereka bergerombol masuk kedalam bar itu menuju meja bar. Pada saat itu, meja bar sedang dibersihkan oleh Jungkook. Membuat bocah itu semakin ketakutan. Apa salahnya?
"Katakan padaku, dimana pemilik Bar ini"
Mata Jungkook mengisyaratkan ketakutan berlebih pada ketua polisi itu.
"D-did-didalam r-ruangan.."
Ketua polisi itu mengisyaratkan pasukannya untuk mengikutinya masuk kedalam ruangan.
Tak lama kemudian setelah beberapa tembakan pistol menggelegar didalam ruangan itu, pasukan polisi itu menggiring Kim Seol Yun (pemilik bar itu) keluar dari ruangannya.
Ketua polisi itu keluar dari ruangan tersebut dengan wajah yang sedikit terluka.
"Kim Seol Yun, pemilik bar ini, ditangkap pada hari ini karena ia adalah tersangka pemakaian narkoba. Sebelumnya, terima kasih"
Setelahnya segerombolan polisi itu menggiring Seolyun keluar dari bar itu.
Ketua polisi itu sangat tampan..-Jungkook
🐙🐙🐙
"Jungkook pulang~"
Sang eomma langsung menghampiri putranya tersebut kala berita itu menyebar kemana-mana.
"Kookie-ya.. kau tidak terluka kan?"
"Gwaenchanna, eomma. Jungkook baik-baik saja"
Eomma Jungkook langsung menghela nafasnya. "Aigoo.. syukurlah. Eomma melihat berita penangkapan pemilik bar tempat kerjamu"
Jungkook seketika tersenyum sendiri mengingat wajah tampan sang ketua polisi. Eomma Jungkook pun kebingungan. "Ada apa Jungkook-ie?"
"A-ah.. tidak kok, eomma.." Jungkook menggaruk tengkuknya sendiri.
"Yasudah, Jungkook ganti baju, eomma buatkan teh panas, okay?"
Jungkook mengangguk lalu masuk kedalam kamarnya yang berbau bayi itu. Menenggelamkan wajahnya di bantal kesayangannya sambil mendumel tidak jelas.
"Tapi siapa namanya.. ya?"
🐙🐙🐙
Bar itu ditutup sementara untuk dijadikan bukti TKP. Jungkook sekarang hanya bisa berleha-leha di kamarnya. Memakan keripik kentang dengan minuman sebagai pelengkapnya.
Menonton serial kartun favoritnya di laptop.
"Jungkookie? Sarapan dulu?"
Jungkook mematikan serial itu dan mematikan laptopnya. Menaruh keripik kentangnya itu di laci meja agar tidak diambil oleh kakaknya.
"Nee eomma, Jungkook turun"
Jungkook menuruni tangga menuju kearah ruang makan. Disana sudah ada sang kakak yang asyik memainkan nintendonya.
"HYUNG!"
Kakak Jungkook hampir melempar barang mahalnya itu. "Aigoo.. kau menyebalkan"
Namanya Jeon Yoongi. Anak sulung manis keluarga Jeon yang bekerja di perusahaan besar sebagai produser lagu. Bekerja di perusahaan ParkEnt.
"Hyung tidak bekerja?"
Yoongi menggeleng. "Direktur Park meliburkanku. Selagi dipersilahkan, kenapa tidak?"
Jungkook menunjukan smirk lucunya. "Hngg.. kau ada apa-apa dengan direktur Park bukan?"
Seketika pipi Yoongi berubah merah. Lalu memukul kecil lengan adiknya itu. "Sembarangan kau!"
Jungkook lantas beralih mengambil susu pisang di lemari pendingin.
"Astaga, garamnya habis! Jungkookie? Bisa kau belikan garam di minimarket?"
Jungkook membuang bekas botol susu pisangnya di tempat sampah. "Nee eomma. Jungkook akan membelinya"
Setelah menerima uang dari eommanya, Jungkook bergegas ke minimarket menggunakan sepedanya. Lantaran minimarket dengan rumahnya terbilang cukup jauh.
Ia memarkirkan sepedanya di tempat parkir sepeda.
"Selamat pagi.."
"Selamat pagi.."
Karyawan itu adalah Heejin noona. Dia sangat akrab dengan Jungkook. Dulu Heejin itu sangat mencintai Jungkook. Hingga ia rela memberikan semuanya untuk Jungkook.
Namun Jungkook menolaknya seraya berkata, 'Aku seorang uke, noona..'
Jungkook segera mengambil garam dapur di tempat bumbu masak. Ia meletakkannya di kasir seperti biasa.
"1500 won, Jungkookie"
Jungkook mengeluarkan selembaran 1000 won. "Apakah garam harganya sudah naik?"
Heejin noona memanggut.
"Aku akan pulang sebentar mengambil 500 won"
Tak
Srekk
"Akan kubayarkan dia"
Jungkook dan Heejin lantas menoleh kearah orang tersebut. Mata Jungkook langsung berbinar. Jantung Jungkook berdegup kencang. Pipinya bersemu merah. Dia..
"Ketua polisi tampan.."
TBC♡
Yeyy.. semoga Arell cepet2 update ya:)
Arell sebenernya sibuk sana-sini.. dan juga Arell males nulis. Apalagi nanti Arell kalau sudah masuk sekolah:<
BORAHAEE💜💜💜💜
Take Care Of Yourself💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Chief Kim (Taekook)
Fanfiction[ᴇɴᴅ] Chief Kim (Kepala Polisi Seoul) dengan name tag Kim Tae Hyung, menyukai seorang pelayan bar?! TAEKOOK FANFICTION! 100% ORIGINAL STORY BY TAEKOOBY_ Gay BL Boys Love NO GS! Homophobic? Silahkan minggat🙏 Hope You Like It💜🙏 ©🅃🄰🄴🄺🄾🄾🄱🅈